Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka disebut sedang mengajukan izin kepada Kemendagri untuk melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Uni Emirat Arab (UEA). Gibran mengatakan ia akan berada di UEA pada 25-31 Desember 2022.
Gibran membeberkan sederet agendanya selama di UEA, yaitu untuk melakukan presentasi dan kunjungan, utamanya soal pengelolaan Masjid Sheikh Zayed. Gibran juga mengaku diajak Pangeran UEA untuk falconry hunting atau berburu menggunakan burung elang yang terlatih.
"Nek (kalau) pangeran kemarin mengundang falcon hunting, berburu di padang pasir. Aku dewe ra ngerti kui opo, manuke neng kene. Hobine wong sugih (Saya sendiri tidak tahu itu apa, burungnya di tangan. Hobinya orang kaya)," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu falconry hunting yang bakal dilakukan Gibran bersama Pangeran UEA? Berikut penjelasannya.
Sejarah Falconry Hunting
Menurut situs Britannica yang diakses detikJateng, Kamis (15/12), falconry adalah olahraga kuno yang telah dipraktikkan sejak zaman sebelum melek huruf. Ada prasasti yang menggambarkan elang yang dibuat Bangsa Het dari abad ke-13 SM dan lukisan gua dari situs prasejarah yang mewakili referensi lebih awal tentang elang.
Dikutip dari britannica.com, pedagang dan petualang dari Eropa dan Inggris menjadi akrab dengan elang di Timur Tengah dan mereka membawa elang ke Eropa. Selama abad ke-17, setelah munculnya senapan dan setelah tertutupnya lahan terbuka serta banyak pergolakan sosial, elang hampir punah di Timur Tengah.
Tapi elang tetap bertahan di Eropa, sebagian besar karena antusiasme anggota hawking club. Mereka yang melakukan olahraga falconry hunting ini disebut dengan falconer.
Jenis Burung untuk Falconry Hunting
Falconry hunting dipraktikkan di seluruh dunia, meski dianggap sebagai olahraga langka. Hawking club ini ada di Inggris, Amerika Serikat, Asia Tengah, dan beberapa negara Teluk Persia, khususnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Berdasarkan definisinya, falconry hunting adalah berburu atau mengambil buruan satwa liar dengan burung elang yang terlatih. Semua burung pemangsa diurnal (hewan yang aktif di siang hari) disebut 'elang' dalam atau biasa dikenal dengan tiga nama, yaitu hawk, eagles, atau falcon. Ketiganya berburu secara alami dalam keadaan liarnya.
Keahlian dari seorang yang melakukan falconry hunting ialah memanfaatkan kemampuan berburu alami elang tersebut dengan melatihnya dan kemudian bersahabat dengan elang.
Meskipun sifat olahraganya sama secara universal, ada banyak variasi dalam gaya berburu yang berasal dari hukum negara. Spesies elangnya juga berbeda di tiap wilayah. Begitu pula jenis medan yang tersedia untuk berburu.
Elang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sayap panjang, sayap pendek, dan sayap lebar. Elang dari ketiga kategori ini menampilkan sifat yang berbeda karena beradaptasi terhadap lingkungan berburu dan mangsanya.
Teknik Berburu dan Melatih Elang
Ada beberapa gaya berburu yang berbeda dengan elang yang sudah terlatih, yang sebagian besar telah dipraktikkan selama berabad-abad.
Gaya Longwings
Ini merupakan gaya mengambil mangsa dengan keluar dari tudung, di mana tudung dilepas dan elang terbang mengejar langsung dari kepalan tangan falconer langsung ke area perburuan. Atau, mereka diterbangkan dengan gaya 'menunggu', di mana elang naik tinggi di atas falconer lalu menunggu untuk "membungkuk" mengejar sasarannya.
Gaya Shortwings
Shortwings ialah gaya pelari alami dan terbang dari kepalan tangan atau dari pohon dengan kecepatan yang dipercepat untuk mendekati buruan mereka.
Gaya Broadwings
Dalam gaya ini, elang juga terbang langsung dari kepalan tangan atau pohon saat berburu. Namun beberapa cara lainnya, terutama eagles, dapat dilatih untuk terbang sementara falconer berjalan di bawahnya mencari buruan.
Falconer mengendalikan elang yang sudah terlatih dalam penerbangan dengan kombinasi sinyal visual atau lisan. Misalnya, berjalan ke arah yang diinginkan falconer untuk diikuti elang atau bersiul. Hal ini penting agar elang yang dilepasnya untuk berburu tetap terlihat, meskipun berada di ketinggian dengan jarak yang jauh.
Dan sebaiknya elang berada dalam jarak yang cukup dekat untuk mendengar teriakan atau peluit. Begitu pentingnya komunikasi antara falconer dan burung elangnya.
(dil/ahr)