Aksi hacker Bjorka jadi buah bibir usai mengacak-acak data Pemerintah Indonesia. Sang hacker lalu mengungkap motif aslinya melakukan sederet aksi ini.
Dilansir detikInet, Bjorka sebelumnya membocorkan data pelanggan IndiHome, KPU, registrasi SIM card prabayar, identitas Menkominfo Johnny G. Plate. Bjorka juga mengancam membocorkan dokumen rahasia Presiden RI.
Yang termutakhir, Bjorka men-doxing Muchdi Purwopranjono lengkap dengan data pribadinya. Bjorka menuding Muchdi Pr sebagai dalang kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Setelah itu, Bjorka ternyata memilih curhat di Twitter. Tentu cerita ini tidak bisa dikonfirmasi asli atau cuma karangan saja.
Dia mengungkap alasan mengganggu Indonesia adalah cara baru untuk demonstrasi. Kata dia pemimpin teknologi jangan seorang politisi atau tentara.
"Pemimpin tertinggi dalam teknologi harusnya ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari tentara. Karena mereka cuma orang bodoh," kata Bjorka memulai ceritanya seperti dilihat di akun Twitter, Minggu (11/9/2022).
Bjorka mengungkap betapa mudahnya membobol data yang dikelola pemerintah Indonesia. Dia pun mendedikasikan aksi ini untuk seorang kawan orang Indonesia di Warsawa, Polandia.
"Saya punya seorang kawan baik di Warsawa dan dia banyak bilang betapa kacaunya Indonesia. Saya melakukan ini untuk dia," kata dia.
"Dia tidak lagi diakui Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965. Walaupun dia seorang bapak tua yang sangat cerdas," imbuh Bjorka.
Bjorka menceritakan soal kawannya itu, simak di halaman selanjutnya..
(aku/ahr)