Ruas Jalan di Utara Stasiun Delanggu Klaten Rawan Banjir

Lapur Lur

Ruas Jalan di Utara Stasiun Delanggu Klaten Rawan Banjir

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 07 Jun 2022 03:07 WIB
Warga melintas di jalan utara Stasiun Delanggu yang tergenang air, Senin (6/6/2022) petang.
Warga melintas di jalan utara Stasiun Delanggu yang tergenang air, Senin (6/6/2022) petang. (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Jalan di sebelah utara Stasiun Delanggu, Kecamatan Delanggu, Klaten, kebanjiran. Air menggenang akibat saluran air tidak cukup menampung derasnya hujan.

"Penyebabnya saluran yang ada tidak muat menampung air saat hujan deras. Jadinya menggenang," ungkap warga Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Melly (30) kepada detikJateng di lokasi, Senin (6/6/2022) petang.

Dijelaskan Melly, genangan tersebut bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, setiap hujan deras genangan selalu terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hujannya ini tadi sejak pukul 14.00 WIB kan deras, jadi ya sudah biasa. Karena air berkumpul di situ dari barat dan selatan," jelas Melly.

Melly mengatakan, kontur tanah di lokasi genangan merupakan cekungan sehingga air berkumpul. Termasuk air dari sawah di sisi barat lokasi.

ADVERTISEMENT

"Termasuk air dari sawah di sisi baratnya kalau hujan lebat meluap ngalir ke situ semua. Padahal selokan tidak muat," kata dia.

Biasanya, lanjut Melly, air akan surut sendiri setelah beberapa jam. Namun demikian, kondisi itu cukup mengganggu jalan.

"Ya tetap mengganggu jalan, padahal itu jalan ramai tembus ke RS dan pertokoan. Tapi biasanya cuma sebentar lalu hilang," pungkas Melly.

Kades Gatak, Kecamatan Delanggu, Walino menyatakan aliran air tidak lancar karena tidak ada sudetan. Padahal di utara lokasi tersebut ada sungai besar.

"Penyebabnya harus ada sudetan ke timur, karena di sebelah utara ada sungai besar. Rencananya besok kita buat," ungkap Walino.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Delanggu, Joko Suparjo menyatakan jalan tersebut kewenangan desa. Menurut Joko, lokasi genangan air merupakan titik pertemuan aliran.

"Itu kayaknya akibat pertemuan aliran dari barat ke timur sama selatan ke utara. Ketemu di satu saluran. Aliran yang menuju sungai besar pun kurang lebar nampaknya, tahun ini desa mengajukan bantuan keuangan untuk perbaikan itu," jelas Joko.




(aku/aku)


Hide Ads