Jalur Pantura di Pekalongan Padat Merayap, Polisi Tutup Persimpangan

Jalur Pantura di Pekalongan Padat Merayap, Polisi Tutup Persimpangan

Robby Bernardi - detikJateng
Sabtu, 07 Mei 2022 19:35 WIB
Arus kendaraan di Pekalongan padat merayap lantaran banyaknya persimpangan, Sabtu (7/5/2022).
Arus kendaraan di Pekalongan padat merayap lantaran banyaknya persimpangan, Sabtu (7/5/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan -

Jalur Pantura yang berada di Kota Pekalongan maupun Kabupaten Pekalongan padat kendaraan pada sore ini, Sabtu (7/5/2022). Kendaraan padat merayap di dua jalur, baik jalur menuju barat maupun timur.

Dari pantauan detikJateng pada Sabtu (7/5) sore, kepadatan arus kendaraan ini terjadi hampir di ruas Jalur Pantura Kota Pekalongan maupun Kabupaten Pekalongan, terutama di sejumlah persimpangan jalan atau adanya traffic light.

Di Kota Pekalongan, arus kendaraan menumpuk di antaranya di simpang tiga Tirto, di mana arus kendaraan di Jalur Pantura harus bergantian dengan arus kendaraan warga yang hendak ke jalur Pantura. Antrean panjang pun terjadi dari dua arah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Kabupaten Pekalongan, terjadi hal yang serupa di sejumlah titik persimpangan. Terparah di simpang empat Gumawang, Wiradesa.

Dalam pantauan sejak pukul 17.10 WIB hingga petang tadi, arus kendaraan memadat di perempatan Gumawang. Hal ini disebabkan adanya pertemuan arus kendaraan jalur Pantura dengan arus kendaraan dari selatan jalur Pantura.

ADVERTISEMENT

Polisi pun langsung melakukan rekayasa arus kendaraan, dengan melakukan pemasangan barrier dan mengalihkan titik putar menjauh dari perempatan Gumawang.

"Tadi memang nampak padat arus kendaraan dari Jakarta maupun dari Semarang. Kami melakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan barikade di titik-titik penyumbatan kemacetan, sehingga bisa dilihat arus kembali ke Jakarta dan dari Jakarta sudah lancar," kata Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, usai memimpin langsung rekayasa arus kendaraan di Gumawang, Sabtu (7/5) petang.

Arief menambahkan, penumpukan arus kendaraan di jalur Pantura ini terjadi akibat banyaknya pertigaan dan perempatan jalan yang berdekatan sehingga banyak mobilisasi warga yang menyeberang jalur Pantura, lebih-lebih saat sore hari.

"Banyaknya pertigaan jalan maupun perempatan jalan yang saling berdekatan sehingga kita melakukan rekayasa pemutaran u-turn lebih jauh lagi supaya tidak terjadi penumpukan dan kemacetan arus lalu lintas," jelas Arif.

Dijelaskannya, arus kendaraan di jalur Pantura memang mengalami peningkatan terutama dari arah Jakarta ke Semarang. Hal ini berkaitan dengan diberlakukannya one way di jalan tol, sehingga dari Jakarta menuju ke timur, dialihkan ke jalur Pantura.

"Ya dari arah Jakarta menuju ke Semarang masih padat, karena adanya one way, untuk arus balik ke Jakarta. Yang dari Jakarta, mereka memilih jalur Pantura," kata Arief.

"Untuk pengguna jalan kami minta untuk bersabar, kami akan terus melakukan rekayasa maupun pengaturan lalu lintas, sehingga arus bisa lancar. Kita jamin arus lancar," imbuhnya.




(ahr/rih)


Hide Ads