Total panjang jalan yang rusak di Boyolali mencapai lebih dari 100 kilometer. Data ini tercatat per Desember 2021.
"Kami telah melakukan monitoring. Kondisi umum jalan Kabupaten (Boyolali) per Desember 2021, jalan dengan kondisi mantap atau bagus sepanjang 559,460 kilometer atau ada 82,52 persen. Kemudian jalan tidak mantap, artinya mengalami kerusakan ringan hingga berat ada 118,540 kilometer atau 17,48 persen," ungkap Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Boyolali, Joko Prasetyo, kepada wartawan, di kantornya, Senin (4/4/2022).
Menjelang arus mudik Lebaran tahun ini, dia mengaku akan ngebut memperbaiki jalan rusak. Namun perbaikan lebih khusus ke jalur mudik yang menjadi akses menuju ke jalan tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbaikan jalan rusak sudah dilaksanakan. Jadi pemeliharaan jalan rusak memang kami lakukan rutin. Namun, jelang mudik kita prioritaskan di ruas jalan yang dilewati untuk arus mudik, terutama akses ke exit tol. Seperti di ruas Mojosongo-Logerit, sudah kami perbaiki," ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya jalan tol trans Jawa ini, maka arus mudik mengalami pergeseran. Seperti pemudik dengan tujuan Jogja jika dulu lewat Kartasura, maka kini mereka keluar jalan tol di exit Mojosongo. Kemudian mencari jalur alternatif menuju Jogja melewati Mojosongo dan tembus Jatinom, Klaten.
"Salah satunya melalui jalur Mojosongo-Logerit. Maka, di jalur ini sudah kami lakukan perbaikan jalan yang rusak. Selain itu, perbaikan jalan juga dilakukan di jalur Bangak-Simo, di Karanggede, dan lainnya," imbuhnya.
Sedangkan untuk jalan nasional atau jalan provinsi juga terlihat mengalami kerusakan di beberapa titik. Antara lain di Jalan Solo-Semarang, di timur pertigaan Ngangkruk, Banyudono, berlubang di beberapa tempat.
"Kita selalu koordinasikan dengan Bina Marga Provinsi, untuk perbaikan jalan nasional. Setiap ada jalan rusak kami tindak lanjuti. Kami berkoordinasi agar perbaikan jalan segera dilakukan," pungkas Joko.
(sip/sip)