Eceng Gondok Rawa Jombor Klaten Bikin Pusing Nelayan

Eceng Gondok Rawa Jombor Klaten Bikin Pusing Nelayan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 27 Mar 2022 15:35 WIB
Penampakan eceng gondok di Rawa Jombor, Klaten, Minggu (27/3/2022).
Penampakan eceng gondok di Rawa Jombor, Klaten, Minggu (27/3/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Eceng gondok semakin tumbuh subur di kawasan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Tanaman air itu kian membikin pusing nelayan dan pemilik keramba.

"Enceng gondok itu muncul saya masih bujangan. Sebelum enceng gondok itu dulunya ada tanaman krangkung londo," tutur Hadi (70) pemilik karamba dan warung apung pada detikJateng, Minggu (27/3/2022).

Hadi menceritakan sebelum kemunculan eceng gondok kawasan rawa, ada banyak tanaman krangkung. Tumbuhan itu hanya di tepi dan menjadi habitat yang disukai ikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Krangkung itu seperti bakau untuk berkembang biak ikan. Tapi karena rawa saat kering ditanami padi, krangkung dihilangkan," papar Hadi.

Setelah krangkung tidak ada, cerita Hadi, eceng gondok mulai leluasa tumbuh sampai sekarang sulit diatasi. Tumbuhan itu tumbuh sangat cepat.

ADVERTISEMENT

"Ini cepat banget tumbuhnya. Kalau setahun tidak dibersihkan rawa ini bisa penuh," sambung Hadi.

Tumbuhan air itu, sebut Hadi, bisa berpindah cepat karena angin atau ombak. Bahkan karamba bambunya dikepung eceng gondok.

"Dulu karamba bambu dikepung, ikan sebenarnya butuh tumbuhan tapi jika banyak merepotkan. Mau cari ikan susah penuh eceng," jelas Hadi.

"Eceng ya diambil bisanya. Kalau disemprot memang cepat mati, tapi batangnya akan tenggelam dan menjadikan rawa dangkal, itu tidak boleh sama pemerintah," lanjutnya.

Seorang nelayan, Satino (71), dia harus menghindari eceng gondok yang tumbuh sangat rapat saat menangkap ikan.

"Kalau semakin banyak begini ya repot untuk nelayan pakai anco (jaring galah) seperti saya. Mau ke tengah tidak bisa," keluh Satino.

Tidak hanya itu, eceng gondok juga merepotkan nelayan yang menggunakan jaring tebar. Para nelayan itu harus bekerja harus terus menyingkirkan eceng gondok bisa menangkap ikan.

"Kalau ecengnya rapat ya sulit ke tengah rakitnya. Mau tebar jaring juga repot sehingga harus membersihkan dulu," kata dia.

Diwawancara terpisah, Camat Bayat, Joko Purwanto, mengatakan pembersihan enceng gondok sudah sering dilakukan oleh pemerintah dan warga. Namun pertumbuhan tumbuhan itu sangat cepat.

"Tumbuhnya cepat dan bisa berpindah kena angin. Cara paling efektif hanya dinaikkan ke daratan, kalau disemprot menjadikan sedimentasi dan jika dicacah bunganya tumbuh lagi," jelas Joko pada detikJateng.

Staf Operasional dan Pengendalian Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo (BBSWBS), Suryadi, menambahkanpihaknya juga sudah menerjunkan alat berupa kapal di rawa. Namun menurutnya perlu juga peran serta masyarakat.

"Sudah ada alat ditempatkan di rawa dan setiap hari terus bekerja. Tapi untuk perawatan rawa dan waduk, butuh peran masyarakat," pungkasSuryadi.




(sip/sip)


Hide Ads