Jumlah aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Brebes peserta bimbingan teknis (bimtek) di Solo yang terpapar COVID-19 terus bertambah. Sampai saat ini setidaknya lebih dari 100 orang yang positif COVID-19 usai mengikuti kegiatan itu. Hasil ini diketahui setelah para ASN tersebut dites rapid swab antigen.
Kepala Puskesmas Bantarkawung, dr. Heri Agung Prasetya menyebutkan, jumlah ASN peserta bimtek yang terdata sebanyak 58 orang.
"Mereka diperiksa di dua puskesmas, di Bantarkawung 35 orang, di Buaran 22 orang. Satu orang lagi belum diperiksa karena sedang di luar kota," kata Heri saat dihubungi via telepon, Senin (14/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri mengatakan, di Puskesmas Bantarkawung yang diperiksa hanya 32 orang, sedangkan tiga orang lainnya batal karena sedang sakit. Dari pemeriksaan rapid swab antigen terhadap 32 orang itu, 20 orang dinyatakan positif. "12 orang bergejala dan 8 tanpa gejala," paparnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Buaran Edi Purwanto mengatakan, dari temuan itu selanjutnya dilakukan tracing terhadap orang yang kontak erat. "Hasil tracing di Puskesmas Buaran terungkap 11 orang dari 20 orang dinyatakan positif," ujarnya.
Di Kecamatan Jatibarang juga diketahui ada 26 orang yang positif COVID-19 setelah dilakukan tes. "Seluruhnya 43 orang, yang hadir untuk tes baru 30, 13 tidak hadir. Tadi hasil pemeriksaan, jumlah yang positif 26 orang," kata Kepala Puskesmas Jatibarang, dr. Apriono,
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ketanggungan dr. Susani Ali menerangkan ada 8 orang positif COVID-19. Hasil ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 23 orang. "Di Ketanggungan, kami memeriksa 23 orang, dan 8 positif," ucapnya.
Peserta bimtek asal Kecamatan Tonjong yang diperiksa ada 42 orang. Sebanyak 41 orang diperiksa di Puskesmas Tonjong dan satu orang lainnya di Puskesmas Bumiayu. Hasilnya, 18 orang dinyatakan positif.
Data yang diperoleh detikJateng di Puskesmas Losari, ASN yang diperiksa 45 orang, positif 22 orang. Di Puskesmas Cikakak, 27 diperiksa, 5 positif. Di Puskesmas Kluwut yang diperiksa 6 orang, 5 positif.
Plt Dinas Kesehatan Brebes, dr. Sri Gunadi Parwoko menegaskan pihaknya akan melakukan tracing terhadap semua yang terlibat dalam kegiatan bimtek di Solo itu secepat mungkin. Sebab, banyak yang terindikasi positif.
"Terkait tracing terhadap temen-teman ASN yang mengikuti bimtek di Solo harus dilakukan semua. Karena banyak yang terindikasi positif, semua yang ikut ke sana harus ditracing semua," ucap Sri Gunadi saat ditemui di kantornya.
Terhadap ASN yang terindikasi positif, Sri Gunadi menekankan, mereka harus menjalani isolasi mandiri. Bagi yang mengalami gejala, harus segera dirawat di rumah sakit.
Hingga sekarang, Dinkes belum bisa menentukan jumlah pasti peserta bimtek yang positif COVID-19. Sebab, proses tracing masih terus berlangsung dan belum semuanya menjalani pemeriksaan.
"Nanti kalau dari hasil tracing itu, kalau memang orang-orang itu positif, harus diisolasi meskipun tidak bergejala. Kalau bergejala berat harus rumah sakit. Bila ditemukan positif akan ditracing lagi, dia ketemu siapa saja. Itu akan kita periksa orang yang terlibat, baik kontak erat, anak istri, maupun lainnya," pungkasnya
Lokasi Bimtek
Dari penelusuran detikJateng diketahui bahwa hotel lokasi Bimtek adalah Puri Nalendra Ballroom-D'Wangsa Hotel group Lor In yang masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Hal itu juga dibenarkan oleh Dhani Wulandari selaku Public Relations Manager Lorin Solo Hotel.
Dhani menyampaikan, kegiatan itu dilaksanakan pada 7 Februari lalu."Memang benar kegiatan tersebut diadakan di tempat kami, tepatnya di Puri Nalendra Ballroom - D'Wangsa mulai tanggal 7 Februari 2022," terangnya saat dihubungi detikJateng, Senin (14/2/2022).
Dhani menambahkan, selama kegiatan berlangsung protokol kesehatan (prokes) diterapkan dengan sangat ketat. Juga untuk seluruh kegiatan lainnya baik MICE ataupun social event lain seperti wedding dan lain lainnya.
"Adapun prokes yang dimaksud adalah penerapan aplikasi PeduliLindungi, pengecekan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer dan wastafel," ujarnya.
"Penyemprotan disinfektan di tempat kegiatan berlangsung, di kamar maupun di publik area setiap harinya, penggunaan masker dan penggunaan sarung tangan bagi petugas yang kontak langsung dengan tamu," sambungnya.
Ganjar Minta Kasus Brebes Jadi Pelajaran
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kasus di Brebes menjadi pelajaran bagi daerah lain untuk menunda perjalanan ke luar kota.
"Kemarin ada pelatihan ke luar kota, kalau nggak salah di Solo, kemudian pulang di-swab ternyata positif. Ini saya minta memberi laporan pada kita bagaimana kondisinya. Rata-rata OTG, tanpa gejala, tapi kita tidak boleh meremehkan," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Senin (14/2/2022).
Ganjar berpesan kepada para kepala daerah agar meniadakan perjalanan luar daerah. Apalagi ke wilayah yang kasusnya sedang mengalami tren kenaikan.
"Maka saya minta kabupaten/kota, yuk kita nggak usah pergi jauh-jauh dulu. Nggak usah pergi ke tempat yang dari data dan ditampilkan di media massa tiap hari terjadi peningkatan yang tinggi. Jadi tahan dulu, deh," ujarnya.
"Saya minta seluruh ASN yang mau meninggalkan kantor, ke luar, wajib lapor sekarang pada pimpinannya agar kita bisa kontrol," imbuhnya.
Ganjar menambahkan, klaster keluarga menjadi penyumbang kasus COVID yang tertinggi di Jateng hari ini. Dia berharap agar masyarakat bisa menjaga diri dan menghindari tempat-tempat kerumunan.
"Klaster keluarga ada 55, klaster sekolah ada 8. Kemudian perkantoran 4, perusahaan 4, nakes 1. Kalau kita lihat klaster yang ada ini maka keluarga tertinggi. Kepada masyarakat kurangi dulu yuk datang ke kerumunan yang ramai-ramai, apalagi yang punya komorbid," kata Ganjar.
(dil/dil)