Toko Kue Tek Kie Bandung: Lokasi, Harga Kue, dan Sejarahnya

Toko Kue Tek Kie Bandung: Lokasi, Harga Kue, dan Sejarahnya

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 21 Jan 2023 05:00 WIB
Proses pembuatan Dodol Keranjang Tek Kie di Jl Pajagalan, Astanaanyar, Kota Bandung pada Rabu (18/1/2023)
Proses pembuatan Dodol Keranjang Tek Kie di Jl Pajagalan, Astanaanyar, Kota Bandung pada Rabu (18/1/2023). (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Kue keranjang atau dodol keranjang menjadi salah satu kudapan yang biasa dihindangkan ketika Imlek. Bentuknya bulat dan rasanya legit. Kue keranjang dibuat dengan bahan dasar tepung beras ketan dan gula.

Bagi warga Kota Bandung yang ingin mencari kue keranjang, ada salah satu rekomendasi dari detikJabar yang bisa dikunjungi yaitu Toko Dodol Keranjang Tek Kie.

Toko Kue Tek Kie Bandung

Alamat Toko Tek Kie TQ

Bagi Anda yang ingin membeli kue satu ini, Anda tinggal datang ke Toko Asli Tek Kie TQ yang berada di Jalan Pajagalan No 36, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung. Alamat tersebut bisa diakses di Google Maps.

Selain kue, toko ini juga menjual bahan baku kue dan tempat produksi kuenya ada di belakang toko ini. Toko Asli Tekkie TQ buka dari Senin sampai Sabtu sejak pukul 07.00-16.00 WIB.

Harga Kue

Harga kue keranjang di toko ini sangat beragam tergantung ukuran yang diinginkan. Ada yang kecil hingga besar.

Kue berbahan baku beras ketan dan gula merah ini dijual dari harga Rp 15-50 ribu dan beratnya mulai 300-500 gram, ada juga yang mencapai 1 kilogram.

Di toko ini, rasa kue keranjang yang dijual hanya ada tiga di antaranya rasa jeruk, pandan, dan original.

Kue Wajib Imlek

Pemilik toko kue Tek Kie Vincent Ruslianto (31) mengatakan, bagi warga Tionghoa sendiri, kue satu ini memiliki makna tersendiri, selain dijadikan makanan wajib untuk dikonsumsi atau untuk memberi kepada sanak keluarga.

"Kue keranjang ini dibawa untuk sembahyang berdoa, ada juga yang ngomong kue keranjang supaya kita lengket dengan keluarga. Dodol, lengket ya," kata Vincent kepada detikJabar, belum lama ini.

Vincent menyebut, mengkonsumsi dodol keranjang juga diyakini bisa panjang umur. Cara mengkonsumsinya tahun ini dimakan setengah dan tahun berikutnya setengahnya lagi.

"Sama ada kepercayaan juga tahun ini dimakan setengah, tahun depannya setengah supaya bisa ketemu lagi tahun depan, jadi panjang umur," ungkapnya.

Sejarah Kue Keranjang Tek Kie

Vincent berujar, dodol keranjang ini merupakan usaha turun temurun dari bunyutnya yang bernama Tek Kie, lalu dilanjutkan sang kakek Tek Siong, sang ayah Benny Ruslianto dan saat ini usaha tersebut diteruskan olehnya.

"Ini sudah dari buyut saya sebenarnya, dari tahun 1940 an. Saya generasi keempat, sebelumnya ada papah dan kukung (kakek)," tuturnya.

Vincent menyebut, untuk di Kota Bandung perajin dodol keranjang sudah jarang. Kalau pun ada jumlahnya sedikit. "Di Bandung kayanya sedikit, kalau di luar kota ada," tuturnya.

Mahasiswa lulusan Jurusan Teknologi Informasi (TI) Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung ini mengaku, sejak lulus kuliah tahun 2012 lalu ia langsung melanjutkan usaha turun temurun keluarganya. "Hampir 6-7 tahun, sejak lulus kuliah," tuturnya.

Vincent meneruskan usaha dodol keranjang ini demi mempertahankan bisnis keluarganya. "Biar ada generasi penerus, kalau kota berhenti di Bandung gak ada yang bikin dodol besar seperti ini," pungkasnya.

(wip/iqk)


Hide Ads