Melihat Eksotisnya Buah Mangga Agrimania di Indramayu

Melihat Eksotisnya Buah Mangga Agrimania di Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Senin, 21 Nov 2022 06:00 WIB
Buah mangga agrimania
Buah mangga agrimania (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Dikenal sebagai Kota Mangga, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat memiliki beragam varietas buah mangga. Termasuk mangga jenis Agrimania yang eksotis.

Bentuk Mangga Agrimania sedikit berbeda dengan jenis mangga pada umumnya. Ukurannya besar dari 1 - 1,5 kilogram dengan ciri buah berwarna merah kekuningan mirip gincu.

Mangga Agrimania memiliki rasa yang manis. Daging buah mencapai 80 persen karena biji dari Agrimania cukup kecil dengan kulit yang tipis. Keunggulan lainnya, buah ini bertahan hingga 1 minggu setelah dipetik dari pohon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sesuai uji keunggulan bahwa Agrimania ini merupakan pendatang baru di jenis mangga, khususnya holtikultura Indonesia. Banyak keunggulan nya dari ukuran besar hingga rasa yang manis," kata pendamping budidaya Mangga Agrimania, Erwin Wiguna, Minggu (20/11/2022).

Varietas Mangga Agrimania ini dibudidayakan oleh kelompok tani Wong Tani Ceblok (WTC) di lahan Komplek Bumi Patra, desa Karanganyar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu sejak tahu 2018 lalu. Poktan binaan PT. Pertamina ini membudidaya mangga di lahan seluas 4,5 hektare.

ADVERTISEMENT

Pengelolaan mangga yang eksotis itu dilakukan secara apik. Inovasi budidaya mangga sesuai good agriculture practice dengan pemeliharaan intensif.

"Kami memiliki metode budidaya berstandar dan akhirnya di tahun 2021 kita memiliki registrasi kebun dari Dinas Pertanian Jawa Barat," ujar Erwin kepada detikJabar.

Sejarah Mangga Varietas Agrimania

Agrimania, buah mangga yang sedang hits saat ini ternyata sudah berusia puluhan tahun. Namun, sebelum dikembangkan oleh kelompok tani Wong Tani Ceblok (WTC), buah ini dipulihkan oleh haji Urip warga desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Indramayu.

Meski bentuk dan ukuran berbeda dengan jenis lainnya. Namun, Mangga Agrimania ini termasuk varietas lokal yang sudah bersertifikat hak paten.

"Kalau untuk varietas ini termasuk lokal karena indukannya sudah lebih berusia 28 tahun. Dan sekitar tahun 2018 lalu, varietas ini sudah memiliki hak paten dari Kementerian Pertanian," ungkap Erwin.

Budidaya buah mangga agrimania ini belum marak dilakukan oleh petani. Salah satunya hanya dikelola oleh poktan WTC di Indramayu di lahan sekitar 4,5 hektare sejak tahun 2018 lalu.

Saat ini, hasil panen buah agrimania belum mencukupi kebutuhan pasar. Sebab, dari hasil budidaya 4,5 hektare tersebut baru menuai 2 ton buah di tahap pertama.

"Sekarang ini sedang panen raya ya, tapi kita tidak memanen sekaligus melainkan memetik secara bertahap. Agar mana yang tingkat kematangan lebih tinggi bisa dipanen," ujarnya.

Uniknya, varietas satu ini tidak mengenal musim. Sehingga, hasil budidaya mangga agrimania bisa berkelanjutan.

Bahkan, jika panen buah mangga bisa berkelanjutan. Dimungkinkan Indramayu bisa mengekspor buah mangga ke luar negeri.

"Kita tuh sudah mampu untuk ekspor daru segi perizinannya karena kita sudah memiliki sertifikat registrasi kebun dan buah yang sudah bersertifikat prima 3," ungkapnya.

Namun, kurangnya jumlah produksi dan tingkat kontinuitas hasil panen belum tercukupi sehingga belum bisa memenuhi pasar Internasional.




(dir/dir)


Hide Ads