Melimpahnya mangga dan varietasnya menjadikan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dijuluki sebagai Kota Mangga. Seperti halnya akhir musim tahun ini, produksi mangga terlihat meningkat.
Setiap pohon mangga yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Indramayu, mulai dari perkebunan hingga depan rumah nyaris tak pernah kosong. Hijaunya buah hingga yang sudah menguning hampir memenuhi setiap ranting pohonnya.
Seperti halnya produksi mangga di kawasan Agro Hutan Mangga di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Akhir musim kemarau saat ini produksi mangga mencapai 60 ton dalam sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panen bisa 50 sampai 60 ton per harinya. Kalau periode sebelumnya paling sekitar 25 ton," kata Ketua Kelompok Hortikultura Karya Tani Bhakti Mangunjaya, Mulyadi, Kamis (14/11/2024).
Dijelaskan Mulyadi, Agro Hutan Mangga yang luasnya sekitar 200 hektare itu memiliki perawatan rutin oleh petani mangga. Sehingga, pembuahannya bisa terjadi dua hingga empat kali dalam setahun ini.
Namun, diakuinya pada musim panen sejak Oktober 2024 kemarin produksinya semakin meningkat. Bahkan, hampir berjalan selama 20-25 hari proses panen rutin dilakukan.
Imbasnya, meningkatnya jumlah produksi membuat harga mangga di tingkat petani anjlok. Hal ini bikin petani resah. "Harga terendah itu sekitar Rp2.500 perkilogram," ujarnya.
Kendati demikian, bagi petani mangga di kawasan Agro Hutan Mangga masih mendapatkan untung. Sebab, panen mangga terjadi lebih awal.
"Masuknya untung bagi petani mangga, soalnya di tahun ini kan udah pernah panen duluan sebelum ramai mangga. Harganya pun bisa tembus di atas Rp5 ribu," ungkapnya.
(orb/orb)