Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, Ramadhan juga menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, ada yang tidak dapat menjalankan puasa secara penuh, seperti karena sakit, perjalanan jauh, atau bagi perempuan yang sedang menstruasi.
Bagi mereka yang memiliki kewajiban mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal, Islam memberikan kesempatan untuk melunasinya melalui puasa qadha. Sesuai ketentuan, puasa qadha harus dilakukan sebelum memasuki Ramadhan berikutnya. Artinya, bagi yang masih memiliki utang puasa dari Ramadhan 2024, batas akhir untuk menggantinya adalah sebelum awal Ramadhan 2025 yang jatuh pekan ini.
Lantas, bagaimana ketentuan puasa qadha dan apa konsekuensinya jika belum membayar utang puasa hingga batas waktu yang ditentukan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hukum Bayar Utang Puasa Sebelum Ramadhan
Menjelang datangnya bulan Ramadhan, umat Muslim yang masih memiliki utang puasa dari tahun sebelumnya diingatkan untuk segera menunaikannya. Puasa qadha, yang merupakan kewajiban mengganti puasa yang ditinggalkan karena alasan tertentu, harus diselesaikan sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.
Kewajiban ini sudah dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 184. Allah SWT berfirman,
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Dalam kitab Fikih Empat Madzhab, Sheikh Abdurrahman Al-Juzairi menjelaskan bahwa puasa qadha dapat dilakukan kapan saja di luar hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, serta hari tasyrik. Namun, lebih baik jika utang puasa segera dilunasi agar tidak menumpuk dan agar hati lebih tenang dalam menyambut Ramadhan yang akan datang.
Bagi yang masih memiliki utang puasa, kini saatnya untuk menunaikannya sebelum bulan suci tiba. Jangan sampai Ramadhan telah datang sementara utang puasa tahun lalu belum tertunaikan!
Batas Akhir Membayar Utang Puasa
Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadhan berakhir, namun sebaiknya segera ditunaikan, terutama di bulan Syawal. Beberapa ulama menganjurkan agar utang puasa dilunasi sebelum bulan Sya'ban berakhir, mengingat bulan tersebut merupakan waktu terakhir sebelum memasuki Ramadhan berikutnya.
Namun, perlu diingat bahwa ada hari-hari tertentu yang tidak diperbolehkan untuk menjalankan puasa qadha, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, serta hari-hari Tasyrik (11-13 Zulhijjah). Selain itu, puasa juga dilarang dilakukan pada hari Syak, yaitu hari yang masih diragukan sebagai awal bulan Ramadhan.
Bagi yang masih memiliki utang puasa, sebaiknya segera menunaikannya. Untuk memastikan apakah kita qadha di hari Syak atau tidak, maka kamu perlu mengetahui kapan 1 Ramadhan 2025. Berikut ini jadwalnya menurut berbagai versi. Sebaiknya hindari hari-hari dimana ada keraguan, apakah sudah memasuki Ramadhan atau belum.
Karena perlu dicatat, pelaksanaan puasa yang bertepatan saat orang ragu tentang hilal awal Ramadan hukumnya haram.
Larangan yang dimaksud dengan syarat bila pada hari ke-29 bulan Sya'ban, keadaan langit tertutup oleh awan sehingga hilal tidak dapat terlihat. Hari setelahnya kemudian disebut dengan hari Syak yang dilarang untuk berpuasa.
![]() |
Jadwal Puasa Ramadhan 2025 versi Pemerintah
Hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan secara resmi tanggal 1 Ramadhan 1446 H. Biasanya, penentuan awal Ramadhan dilakukan melalui sidang isbat yang digelar menjelang akhir bulan Syaban.
Sidang isbat melibatkan metode rukyatulhilal atau pengamatan bulan sabit muda (hilal) yang dilakukan di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Data dari hasil rukyat kemudian dipadukan dengan metode hisab (perhitungan astronomi) sebelum akhirnya pemerintah mengumumkan awal puasa Ramadhan secara resmi.
Berdasarkan kalender Islam Hijriah tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kemenag, 1 Ramadhan 1446 H diperkirakan akan jatuh antara tanggal 28 Februari atau 1 Maret 2025. Namun, tanggal pasti masih menunggu hasil sidang isbat yang akan dilaksanakan mendekati akhir bulan Syaban.
Jadwal Puasa Ramadhan 2025 versi NU
Nahdlatul Ulama (NU) juga belum secara resmi mengumumkan tanggal pasti 1 Ramadhan 1446 H. NU umumnya mengikuti hasil sidang isbat yang digelar oleh Kemenag. Dalam menentukan awal bulan Ramadhan, NU menggunakan metode rukyatulhilal bil fi'li, yaitu mengamati hilal secara langsung sebelum menetapkan awal bulan hijriah.
Oleh karena itu, NU akan menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah untuk menetapkan tanggal 1 Ramadhan 2025. Jika hilal terlihat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, maka awal puasa akan disesuaikan dengan hasil pengamatan tersebut.
Jadwal Puasa Ramadhan 2025 versi Muhammadiyah
Berbeda dengan NU, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini tidak bergantung pada pengamatan fisik hilal, melainkan berdasarkan perhitungan astronomi yang memastikan hilal sudah muncul di atas ufuk.
Menurut Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, awal Ramadhan 1446 H diperkirakan jatuh pada Jumat, 28 Februari 2025. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Bagi kamu yang mau melaksanakan puasa qadha besok, maka perlu mengucapkan niat terlebih dahulu. Berikut ini bacaan niat bagi kamu yang akan melaksanakan.
zIlustrasi niat puasa Qadha Ramadhan Foto: Freepik/freepik |
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Sebelum mengerjakan puasa qadha Ramadhan kaum muslim wajib untuk mengawalinya dengan membaca niat terlebih dahulu.
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Itu dia penjelasan tentang puasa qadha Ramadhan dan batas waktu untuk melaksanakannya. Semoga membantu!
(tey/tey)