Mengenal Geomarin III, Kapal Riset Penjelajah Laut Nusantara

Mengenal Geomarin III, Kapal Riset Penjelajah Laut Nusantara

Ony Syahroni - detikJabar
Rabu, 11 Des 2024 11:30 WIB
Kapal Geomarin III saat berada di Pelabuhan Cirebon
Kapal Geomarin III saat berada di Pelabuhan Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar).
Cirebon -

Indonesia memiliki sebuah kapal riset yang bertugas melakukan survei dan pemetaan potensi laut. Kapal tersebut adalah Geomarin III milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Selasa (10/12), Geomarin III bersandar di Pelabuhan Cirebon. Kapal tersebut bersiap melakukan sea trial di laut utara Cirebon selama beberapa hari untuk menguji kondisi dan kemampuannya usai menjalani perawatan berkala.

Sebelum kapal Geomarin III meninggalkan Pelabuhan Cirebon, detikJabar berkesempatan melihat beberapa bagian dari kapal tersebut. Termasuk berbincang-bincang langsung dengan Nahkoda Kapal Geomarin III, Ateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ateng, Kapal Geomarin III merupakan kapal yang selesai dibuat pada 2008 dan mulai dioperasikan sejak 2009. Kapal tersebut merupakan buatan dalam negeri dan menjadi penerus dari kapal Geomarin I yang kini sudah 'pensiun'.

"Kapal ini buatan dalam negeri. Dibuat oleh PT PAL Surabaya. Peletakkan awal tahun 2007 kemudian dibuat 2008 dan mulai dioperasikan pada tahun 2009," kata Ateng.

ADVERTISEMENT

Dilihat dari ukurannya, Ateng menyebut, kapal Geomarin III memiliki panjang 61,7 meter dan lebar 12 meter. Kecepatan maksimum dari kapal Geomarin III adalah 13,5 knot. "Daya jelajah kapal Geomarin III ini kita maksimal 25 hari," katanya.

Di ruang navigasi, kapal Geomarin III telah dilengkapi teknologi lebih canggih jika dibandingkan dengan kapal Geomarin generasi sebelumnya. Seperti misalnya Dynamic Positioning System (DPS/DP1). Teknologi ini berfungsi untuk membuat posisi kapal tetap stabil.

"Yang sekarang sudah lebih canggih. Sekarang mungkin kita sudah tidak pakai alat kemudi konvensional. Sekarang kita pakai joy stick," terang Ateng.

"Kapal ini juga sudah dilengkapi Dynamic Positioning atau kami sering menyebutnya DP. Kebetulan ini DP1. DP ini untuk mempertahankan posisi kapal agar tetap stay di lokasi yang ditentukan," ujar dia.

Ateng berkata, peralatan di ruang navigasi kapal Geomarin III hanya boleh dioperasikan oleh orang-orang yang telah mengantongi sertifikasi sesuai dengan bagiannya masing-masing.

"Sebenarnya prinsipnya kalau mengoperasikan kapal itu sama. Hanya mungkin untukGeomarin III ini membutuhkan beberapa kompetensi lain, karena memang sudah dilengkapi dengan alat navigasi yang sudah canggih. Jadi harusbersertifikasi," terangAteng.

Perjalanan Survei Kapal Geomarin III

Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL), Sunindyo Suryo menjelaskan, kapal Geomarin III adalah kapal yang dimiliki Kementerian ESDM. Kapal tersebut merupakan kapal multi purpose untuk kegiatan survei dan pemetaan geologi kelautan.

Menurutnya, kapal Geomarin III telah dilengkapi berbagai macam peralatan untuk mendukung kinerjanya saat dioperasikan dalam kegiatan survei dan pemetaan.

"Kalau kegiatan survei secara umum kita melakukan pemetaan dengan menggunakan peralatan. Karena geologi kelautan ini adalah kegiatan yang sifatnya bisa saja melakukan survei terhadap kedalaman laut, kemudian litologi yang ada di dasar laut," kata Sunindyo.

"Jadi ini memang diperlukan peralatan yang kompleks. Seperti halnya kita melakukan sonar terhadap kondisi morfologi dasar laut. Jadi hal-hal seperti itu yang kita lakukan dalam kegiatan di kapal ini," sambung dia.

Sunindyo menyebut survei dan pemetaan dengan menggunakan kapal Geomarin III ini belum dilakukan ke seluruh wilayah laut Indonesia. Sejauh ini, kata dia, kegiatan tersebut lebih banyak dilakukan di pulau Jawa.

"Jadi saat ini memang untuk pemetaan batimetri itu lebih banyak dilakukan di Pulau Jawa sampai ke arah barat. Sedangkan di selatan Kalimantan sampai ke arah timur memang masih sedikit. Ke depan kami mungkin akan coba untuk lebih banyak melakukan kegiatan di sana," kata dia.

Sunindyo lalu mengungkapkan beberapa potensi yang ada di laut Indonesia berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. Ia menyebut laut Indonesia menyimpan potensi sumber daya energi dan mineral yang besar.

"Potensi laut kita sangat besar. Kalau melihat portofolio atau komoditas yang saat ini ada, itu bisa kita menemukan deposit untuk cadangan mineral, kemudian cadangan minyak dan gas bumi, termasuk energi baru dan terbarukan," kata Sunindyo.

Geomarin III Sea Trial di Laut Utara Cirebon

Saat ini, kapal Geomarin III tengah melakukan sea trial usai menjalani perawatan berkala. Sea trial yang dilakukan di laut utara Cirebon itu akan berlangsung selama dua hari, yakni mulai 10 - 11 Desember 2024.

"Setiap tahun, di samping di sela-sela pekerjaan project-project BLU BBSPGL ini kami tetap melakukan evaluasi terhadap kinerja dari kapal. Ketika sea trial dilakukan, selain mengoperasionalkan mesin kapal dan komponen-komponen yang ada di kapal, kita juga mencoba peralatan yang kita on boat-kan di kapal," terang Sunindyo.

Setidaknya ada 49 orang yang mengikuti sea trial kapal Geomarin III. Di antaranya terdiri dari 22 orang anak buah kapal, 8 teknisi alat survei, 3 teknisi perbaikan, 2 orang ilmuwan dan beberapa orang lainnya.

Bicara soal kapal riset, Sunindyo menilai jumlah kapal dengan jenis tersebut saat ini terbilang masih sangat minim. "Sangat kurang sebenarnya kalau melihat wilayah laut kita yang cukup luas," kata dia.

Hingga kini, kata dia, pemerintah sendiri hanya memiliki dua kapal riset. Yakni Geomarin III milik Kementerian ESDM dan Baruna Jaya milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Dari Badan Riset dan Inovasi, itu mereka punya kapal juga. Tapi saya kurang monitor kondisinya, apakah mereka tetap jalan? Karena yang Geomarin III ini cukup sering kami mendapat project," ucap Sunindyo.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Pemerintah Gelontorkan Dana Rp 1,4 T untuk 2 Kapal Penelitian Baru BRIN"
[Gambas:Video 20detik]
(mso/mso)


Hide Ads