Malang nasib Mulin Warula (49), warga Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berprofesi sebagai nakhoda kapal Tug Boat (TB) Bening III. Pada Minggu (8/6/2025), ia menghembuskan napas terakhirnya ditengah berlayar di perairan Bangka Belitung (Babel).
Sang kapten kapal itu meninggal dunia akibat sesak nafas mendadak. Dihimpun dari detikSumbagsel, mulanya Mulin bersama kapalnya melintas di Perairan Utara Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, atau di titik koordinat 1° 51.196'S 107° 34.156'E, 54 Nautical Mile dari Unit Siaga SAR Tanjung Pandan.
Kepala Basarnas Babel, I Made Oka Astawa menjelaskan kapal TB Bening III ini berangkat dari Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah pada 4 Juni 2025. Kapal menarik tongkang menuju ke Pelabuhan Belawan Medan. Namun belum sampai tujuan, Mulin sesak nafas mendadak hingga dinyatakan meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya tadi pagi (Minggu), nakhoda kapal tersebut tiba-tiba mengalami sesak nafas secara tiba-tiba. Para rekan mereka mencoba melakukan pertolongan, namun setengah jam kemudian korban dilaporkan meninggal dunia," kata Oka.
Para awak kapal menghubungi agen TB Bening III dan kemudian dilanjutkan ke Basarnas Babel untuk meminta bantuan evakuasi. Pukul 15.34 WIB, kapal diarahkan untuk menuju pelabuhan tepatnya di area anchor Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung.
"Bersama tim SAR gabungan kita menuju lokasi kapal TB Bening III pada koordinat 2° 35.819'S 107° 32.837'E dengan jarak 10 nautical mile dari Pelabuhan Tanjung Pandan," ujarnya.
Setiba di lokasi, Tim SAR gabungan bergegas melakukan proses pemeriksaan dan evakuasi terhadap korban. Tepat pukul 17.38 WIB, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban ke RIB Basarnas dan membawanya ke RSUD Belitung.
"Jasad korban berhasil kita evakuasi bersama tim SAR gabungan menggunakan ambulance menuju RSUD Marsidi Judono," tuturnya.
(aau/aau)