Menara Air Prujakan yang Jadi Bagian Penting Kereta di Cirebon

Menara Air Prujakan yang Jadi Bagian Penting Kereta di Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Minggu, 24 Des 2023 07:00 WIB
Menara air Prujakan, Cirebon
Menara air Prujakan, Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Kota Cirebon identik dengan peninggalan masa lampau. Selain bangunan-bangunan bersejarah, ada salah satu menara yang juga punya sejarah panjang bagi masyarakat Cirebon.

Menara yang dimaksud yaitu menara air Prujakan. Menara yang terletak di Jalan Parujakan, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon ini sudah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya.

Menara ini punya sejarah panjang bagi masyarakat Cirebon. Saat masih berfungsi, menara ini menjadi salah satu penyuplai air untuk sebagian daerah di Cirebon dan juga menyuplai air untuk kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi menara air ini memang berada di dekat stasiun kereta api Prujakan. Maka tak heran, jika menara itu digunakan untuk kebutuhan perkeretaan.

Hal ini juga diamini oleh Dosen Sejarah Institut Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon, Tendi. Dia mengatakan menara air Prujakan memang dibangun untuk kepentingan suplai air kereta yang mengangkut komoditas di daerah untuk dikirim ke pelabuhan.

ADVERTISEMENT

"Dulu di Cirebon banyak sekali jalur-jalur kereta dari mulai Palimanan, Jamblang, Ciledug hingga Majalengka. Pembangunan jalur kereta ini bertujuan untuk mengangkut komoditas yang ada di daerah ke Pelabuhan," kata Tendi, belum alma ini.

Menara tersebut dibangun sekitar tahun 1937. Pada masa itu, kereta masih menggunakan mesin lokomotif uap yang membutuhkan air cukup. Air digunakan oleh kereta untuk menghasilkan uap sebagai bahan bakar kereta yang dipanaskan dengan batu bara, kayu bakar atau minyak.

Bukan saja untuk kereta, menara air ini juga ternyata difungsikan untuk kebutuhan air masyarakat sekitar. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan menara air PDAM di Jalan Tuparev, namun pipa air yang digunakan cukup panjang, hampir 20 kilometer.

"Yang bikin kaget ternyata jika disusuri pipa airnya mencapai wilayah Cikalahang Dukupuntang," tutur Tendi.

Pipa-pipa tersebut digunakan untuk mengalirkan air dari sumber mata air yang ada di Cipaniis untuk di tampung di Menara Air Prujakan lalu dialirkan untuk memenuhi kebutuhan air di sekitar wilayah Cirebon.

Menara tersebut saat ini masih berdiri. Namun kondisinya memang sudah habis dimakan usia. Sudah banyak bagian yang berkarat. Menara itupun sudah tak lagi difungsikan sebagai tempat penampungan air. Sempat diperbaiki sekitar tahu 1980-an, namun setelahnya tak difungsikan lagi.

Kendati demikian, menara itu masih kokoh berdiri. Di bagian depan terdapat papan informasi cagar budaya. Tercantum juga ketinggian menara yang mencapai 25 meter di atas permukaan laut dan mampu menampung air sebanyak 875 meter kubik.

Jika dilihat secara dekat menara air Prujakan dibangun dengan bahan plat baja yang kuat. Terlihat di bagian atas tangki dengan bentuk mirip piring baja besar. Untuk naik ke puncak menara dapat menggunakan tangga yang ada di tengah. Menara Air Prujakan ditopang juga oleh 4 tiang besi besar yang ada di bagian bawah tangki.

Oleh pemerintah Kota Cirebon menara air itu ditetapkan sebagai bagian benda cagar budaya yang harus dilindungi. Untuk melindungi menara di sekitar lokasi telah terpasang banyak kawat berduri serta dibatasi oleh pagar besi.




(dir/dir)


Hide Ads