Kala 'Invasi' Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Ganggu Peziarah

Kabupaten Cirebon

Kala 'Invasi' Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Ganggu Peziarah

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 11 Des 2023 18:30 WIB
Para pengemis sedang berbaris di kompleks makam Sunan Gunung Jati Cirebon.
Para pengemis sedang berbaris di kompleks makam Sunan Gunung Jati Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
Kabupaten Cirebon -

Pada saat melangkahkan kaki menuju kompleks makam Sunan Gunung Jati terlihat beberapa orang membawa nampan kecil meminta sumbangan dengan alasan sedekah. Terkadang meminta dengan halus, namun tak jarang pula tangan-tangan tersebut meminta dengan memaksa. Jelas kondisi ini sangat mengganggu peziarah.

Salah satu peziarah Salma (21) mengatakan dirinya cukup terganggu dengan banyaknya pengemis yang meminta sumbangan. Apalagi memintanya dengan cara memaksa.

"Sebenarnya ngerasa terganggu cuma yah mau gimana lagi," tutur Salma, Sabtu (9/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Salma, Dimas (23) dari Jakarta juga sangat menyayangkan adanya pengemis yang meminta-minta di sekitar Makam. "Mau kesal cuma kasian namanya juga pengemis," kata Dimas, Sabtu (9/12/2023).

Dimas berharap para pengemis tersebut bisa ditertibkan dengan cara memberikan mereka mata pencaharian lain yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal tersebut abdi dalem Makam Sunan Gunung Jati Dimyati mengatakan sangat sulit untuk menghilangkan para pengemis yang ada di kompleks Sunan Gunung Jati.

"Para pengemis di sini sebenarnya sering ditertibkan baik langsung oleh pemerintah desa atau kepolisian, cuman yah tetap saja balik lagi," tutur Dimyati saat ditemui, Sabtu (9/12/2023).

Apalagi menurut Perda Kabupaten Cirebon nomor 7 tahun 2015 menyebutkan Pengemis dilarang untuk beroperasi di tempat umum atau fasilitas sosial. Menurutnya kebanyakan pengemis di kompleks Sunan Gunung Jati adalah pendatang dari daerah lain. Untuk orang daerah sekitar makam sendiri sedikit.

"Tetapi ada juga pendatang yang menikah dengan orang daerah sini lalu jadi pengemis, jadi seringnya konfliknya sama orang sendiri," tambah Dimyati.

Lebih lanjut, Dimyati juga mengatakan pengelola makam sendiri bingung bagaimana cara untuk menertibkan para pengemis. "Menertibkan pengemis di sini susah, jadi bingung harus dengan cara apa," kata Dimyati.

Dimyati juga menyampaikan jika menghadapi pengemis di kompleks makam Sunan Gunung Jati jangan takut dan ragu untuk tidak memberi kepada para pengemis. Menurutnya pengemis merupakan ujian bagi para peziarah untuk sabar dan tidak marah.

"Kalau kitanya sabar, jangan marah ataupun kesal, meskipun kadang mereka memaksa," tutur Dimyati.

Bagi para peziarah diharapkan untuk mengambil sisi lain dari pengemis yang ada di sekitar makam Sunan Gunung Jati, yakni menanggapi pengemis sebagai ujian untuk menguji keteguhan niat kita dalam berziarah ke makam Sunan Gunung Jati.

"Ketika kita berziarah dengan mengharapkan berkah dan karomahnya tapi sebelum itu kita diuji dulu para pengemis," tutur Dimyati.

"Tidak ngasih juga nggak papa yang penting jangan kesal atau marah," pungkas Dimyati.

Sebagai informasi, kompleks makam Sunan Gunung Jati tidak hanya dimakamkan makam Sunan Gunung Jati saja tapi juga kerabat dan anak keturunannya seperti Putri Ong Tien, Pangeran Cakrabuana, para Ki Gede dan para raja dan kerabat Sultan dari Keraton yang ada di Cirebon.

Ramai Peziarah

Foto keramik di tembok sekitar makam dan foto suasana makam Sunan Gunung JatiFoto keramik di tembok sekitar makam dan foto suasana makam Sunan Gunung Jati Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Suasana malam di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati tampak ramai. Suara-suara orang mengucapkan tahlil terdengar saling bersahutan tanpa henti. Sebagai destinasi wisata religi kompleks makam Sunan Gunung Jati memang tidak pernah sepi.

"Ramai terus, setiap hari pasti ada banyak orang yang berziarah. Apalagi kalo weekend, menjelang puasa dan sesudah idul fitri itu pasti membludak hingga kompleks makam tidak muat untuk di tempati ," tutur Dimyati.

Sebagai tempat wisata religi yang buka 24 jam. Kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati tidak pernah sepi. Menurut Dimyati ini tidak lepas dari karomah Sunan Gunung Jati sendiri.

"Sunan Gunung Jati seorang wali yang memiliki banyak karomah, sehingga banyak sekali para peziarah untuk datang ke Makam Sunan Gunung Jati untuk mencari berkah," tutur Dimyati.

"Kembali lagi ke rida Allah, kalau Allahnya sudah rida dan berdoa dengan sungguh-sungguh insyallah terkabulkan," kata Dimyati menambahkan.

"Kita mintanya ke Allah, tapi dengan jembatan karomahnya para wali khususnya Sunan Gunung Jati," tutur Dimyati menambahkan.

Sementara itu, untuk pintu akses masuk ke Makam Sunan Gunung Jati sendiri tidak semua orang dapat masuk. Hanya di waktu tertentu saja pintu menuju makam Sunan Gunung Jati dibuka. Pada peziarah hanya dipersilahkan berdoa di depan pintu Pasujudan.

Lebih lanjut, Dimyati menyebutkan waktu saat pintu makam Sunan Gunung jati dibuka yaitu hari Jumat setelah salat jumat. Dibukanya pintu makam Sunan Gunung Jati pada hari Jumat adalah untuk penyekaran di Makam Sunan Gunung Jati.

"Itupun yang masuk hanya juru kuncinya saja," kata Dimyati

"Selain hari Jumat, waktu lain dibukanya pintu makam Sunan Gunung jati adalah ketika ada suatu desa yang ingin melaksanakan kunjungan lalu para kepala desanya ingin berziarah dengan Ki Gede pendiri desa yang dimakamkan di kompleks Sunan Gunung jati itu biasanya juga dibuka," tambah Dimyati.

Pintu makam Sunan Gunung Jati juga dibuka pada saat perayaan hari besar Islam seperti ketika Grebeg Syawal dan Grebeg Agung. "Kalo Grebeg Syawal pada saat 7 hari setelah Idul Fitri sedangkan Grebeg Agung dilaksanakan setelah Idul Adha atau pagi hari di hari Idul Adha," tutur Dimyati.

Sebagai informasi, pada saat prosesi Grebeg Syawal dan Grebeg Agung Sultan Keraton Kanoman XIII Sultan Raja Muhammad Emirudin beserta keluarga besar datang ke kompleks makam Sunan Gunung Jati dengan melewati tujuh pintu utama yang biasanya ditutup. Namun pada saat Grebeg Syawal dan Grebeg Agung pintu tersebut dibuka. Untuk lewat keluarga Sultan yang ingin berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati dan keturunannya.

(sud/sud)


Hide Ads