Lebaran dan Bunga Selasih Kesukaan Sunan Gunung Jati

Lebaran dan Bunga Selasih Kesukaan Sunan Gunung Jati

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Senin, 31 Mar 2025 13:31 WIB
Potret bunga selasih
Potret bunga selasih (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar).
Indramayu -

Semerbak wangi yang khas tercium di area pintu Pasar Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Aroma itu semakin terasa di deretan orang yang menjual ikatan tanaman yang mirip dengan kemangi.

Menjelang Lebaran, pembeli semakin memadati dagangan bunga tersebut. Yaa, tanaman yang laris manis saat lebaran itu ialah bunga selasih.

Penjual bunga selasih seperti kerepotan. Tangannya harus lebih cepat mengikat beberapa tangkai bunga selasih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru (45) misalnya, warga asal Plered, Kabupaten Cirebon itu mengaku menjual bunga musiman itu sejak tahun 1997 lalu. Meskipun ia hanya menjual hanya dua kali dalam setahun yaitu ketika Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

"Saya dari tahun 1997. Kita sih tinggal beli dari petani terus dijual. Hari biasa sih nggak boleh jualan kembang ini, pamali katanya," ujar Heru kepada detikJabar, Minggu (30/3/2025).

ADVERTISEMENT

Selama menjajaki bunga selasih, Heru tak pernah menargetkan tempat khusus. Dengan sepeda motor dan keranjang isi tanaman yang mirip kemangi itu, Heru selalu mencari tempat yang belum ramai penjual lainnya.

Biasanya, selain menjual di wilayah Kabupaten Cirebon. Ia pun menjajaki bunga selasih ke wilayah Timur Kabupaten Indramayu. Dari Kecamatan Karangampel atau Kedokan Bunder.

"Tergantung sih kadang di Pasar Celancang, terus Karangampel. Yang penting belum banyak penjual aja," ujarnya.

Untuk setiap ikat bunga selasih harga tidak selalu sama. Yaitu dari Rp2 ribu sampai Rp3 ribu saja. Biasanya, Heru mulai menjajaki bunga selasih sejak H-2 Lebaran.

"Sehari omset bisa capai Rp1 juta," ucapnya.

Menurut Heru, bunga selasih memang menjadi bunga khas digunakan sebagian warga Indramayu. Terutama saat hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Kalau selasih itu katanya sih biar wangi walaupun cuma setahun 2 kali," ungkapnya.

Konon, bunga selasih berkaitan erat dengan Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah. Satu dari sembilan wali penyebar agama Islam di Indonesia itu menyukai bunga yang mirip tanaman kemangi.

"Pada tradisi ziarah, kembang SELASIH konon adalah kesukaan Kanjeng Sunan Gunungjati, hingga akhirnya diikuti juga oleh masyarakat Indramayu," kata Budayawan Indramayu, Nang Sadewo.

Secara bentuk, bunga selasih mirip seperti tanaman kemangi. Yaitu memiliki beberapa jenis warna bunga dan duan, dari ungu, merah hingga putih. Aromanya sangat khas dirasakan cukup tajam.

"Wujud daun bunganya mirip kemangi. Harumnya samar tetapi tajam," jelasnya.

Selasih kata Dewo, di beberapa wilayah disebut bunga itu juga dikenal dengan bunga telasih. Telasih sendiri terdiri dari dua suku kata yaitu telas dan asih.

"Telas artinya habis, asih bermakna kasih. Paduannya telasih menjadi kasih yang tiada habisnya. Pengingat kenangan jiwa antara peziarah dengan yang sudah wafat," terangnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads