Masjid Syekh Birawa Simpan Al-Quran Tulis Tangan Berusia Tua

Masjid Syekh Birawa Simpan Al-Quran Tulis Tangan Berusia Tua

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Rabu, 06 Des 2023 07:30 WIB
Masjid Syekh Birawa di Kota Cirebon
Masjid Syekh Birawa di Kota Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
Cirebon -

Suasana Masjid Syekh Birawa Kota Cirebon hari itu cukup sepi. Hanya ada dua orang yang sedang beristirahat di serambi masjid yang menghadap langsung ke Sungai Kalitanjung.

Masjid Syekh Birawa salah satu bangunan bersejarah yang tak jauh dari Pasar Kalitanjung. Masjid ini menyimpan kisah dan sejarah yang cukup panjang.

Dahulu Masjid Syekh Birawa ini hanyalah sebuah langgar kecil mirip musala alit (musala kecil) Keraton Kanoman. Masjid Syekh Birawa dibangun pada abad 15 oleh Syekh Birawa, atau Raden Birawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raden Birawa merupakan keponakan dari Prabu Siliwangi Kerajaan Padjajaran. Juru kunci makam Syekh Birawa, Ki Rebon mengatakan masjid Syekh Birawa dulunya bernama Masjid Kalitanjung Raya. Alasannya adalah karena masjid ini merupakan masjid pertama yang ada di Kalitanjung.

"Jadilah Masjid ini dinamakan dengan Masjid Kalitanjung Raya," tutur Ki Rebo, Senin (4/12/2023).

ADVERTISEMENT

Namun semenjak direnovasi tepatnya pada masa Wali Kota Cirebon Khumaidi, masjid tersebut namanya diganti menjadi Masjid Syekh Birawa. Perubahan nama dari Masjid Kalitanjung Raya menjadi Masjid Syekh Birawa.

Perubahan nama itu mempertimbangkan banyak hal, salah satunya adalah sejarah dari Syekh Birawa itu sendiri. "Karena adanya usulan dari wali kota sendiri, akhirnya pengurus masjid mendatangi seorang ahli sejarah yang ada di Gunung Jati. Dan, jadilah masjid ini dinamakan dengan Masjid Syekh Birawa," tutur Ki Rebo.

Pada masa itu banyak masyarakat yang masih kurang paham bahwa langgar alit tersebut dibangun oleh Syekh Birawa. Sehingga ketika renovasi langgar alit yang menjadi cikal bakal masjid ikut terrenovasi juga.

"Kebetulan orang dulunya kurang memahami sejarah dan budaya sehingga semuanya direnovasi," kata Ki Rebo.

Al-Qur'an Tulis Tangan Berusia Tua

Masjid Syekh Birawa di Kota CirebonAl-Qur'an tulis tangan berusia tua di Masjid Syekh Birawa Kota Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Kendati demikian, Ki Rebo juga mengatakan masih ada beberapa peninggalan dari Syekh Birawa yang tersisa dan tersimpan dengan rapi, seperti Al-Qur'an tulis tangan, naskah, tombak, keris, alat menyulut api, dan juga peti yang tersimpan dengan rapih dalam sebuah lemari kaca khusus yang terletak dalam ruangan masjid.

"Cuma tersisa benda-benda, naskah serta Al-Qur'an tulis tangan peninggalan Syekh Birawa ini, dan untungnya masih bisa terawat," jelas Ki Rebo.

Al-Qur'an dengan tulisan tangan tersebut konon ditulis oleh Syekh Birawa sendiri. Sehingga menurut Ki Rebo usia Al-Qur'an tulis tangan tersebut berusia hampir 400 tahun.

Tetapi meskipun ditulis menggunakan tangan dan berusia hampir 4 abad. Al-Qur'an peninggalan Syekh Birawa tersebut huruf-hurufnya masih terbaca dengan jelas.

Untuk makam Syekh Birawa sendiri tidak terletak dalam satu area dengan masjid. Tetapi terletak di samping sungai Suba di area pemakaman umum. Jika dari masjid pengunjung harus menyeberangi sungai terlebih dahulu sebelum mencapai makam Syekh Birawa.

(sud/sud)


Hide Ads