Hikayat Cirebon Mall: Dulu Masyhur, Kini 'Tertidur'

Hikayat Cirebon Mall: Dulu Masyhur, Kini 'Tertidur'

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 05 Des 2023 14:00 WIB
Cirebon Mall
Cirebon Mall. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Cirebon -

Bagi generasi muda saat ini, nama Cirebon Mall mungkin kurang familiar. Lain halnya bagi masyarakat kelahiran tahun 1970-an dan 1980-an. Tidak sedikit dari mereka yang mungkin memiliki banyak kenangan di pusat perbelanjaan itu.

Ya, Cirebon Mall atau yang juga dikenal dengan sebutan Hero itu adalah salah satu pusat perbelanjaan legendaris dan termasyhur di Kota Cirebon. Namun seiring berjalannya waktu, kemasyhurannya kian meredup. Cirebon Mall kalah bersaing dengan mal-mal baru yang ada saat ini. Mal legendaris ini seakan sedang tertidur.

Dilihat dari sejarahnya, Cirebon Mall merupakan pusat perbelanjaan di Kota Cirebon yang sudah ada sejak 32 tahun lalu. Mal ini diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah TK I Jawa Barat HR. Moh Yogie SM. Peresmian tersebut berlangsung pada tanggal 22 September 1991.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi itu tercantum pada sebuah prasasti yang terpasang di bagian depan bangunan Cirebon Mall. Tepatnya di arah pintu masuk utama yang berdekatan dengan area parkir.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah dari pusat perbelanjaan legendaris ini, detikJabar berkesempatan berbincang-bincang dengan Operational Building Cirebon Mall, Sukimto. Ia pun menceritakan bagaimana sejarah panjang dari Cirebon Mall yang konon merupakan mal pertama di Kota Cirebon.

ADVERTISEMENT

Menurut Sukimto, Cirebon Mall sebenarnya sudah mulai dibangun sejak tahun 1988. Sebelum menjelma menjadi sebuah mal, pusat perbelanjaan itu awalnya hanya sebuah pertokoan biasa.

"Pembangunan itu dimulai dari tahun 1988. Awalnya ini hanya pertokoan biasa. Kemudian direksi mencoba membuat sesuatu yang baru di Kota Cirebon. Karena di tahun 80-an itu belum ada mal di sini," kata Sukimto, baru-baru ini.

"Baru di tahun 1990-an kita selesai (pembangunan) dan kita menjadi mal pertama di Kota Cirebon. Tepatnya di 22 September 1991 kita grand opening sebagai mal," sambung dia.

Ia menjelaskan, Cirebon Mall merupakan pusat perbelanjaan yang dikelola oleh PT Trimanunggal Bahagia Lestari. Mal tersebut dibangun di atas lahan dengan luas 12.000 meter persegi.

Sejak diresmikan pada tahun 1991, Cirebon Mall banyak dikunjungi oleh masyarakat yang ingin berbelanja berbagai macam kebutuhan maupun sekedar refreshing. Di era itu, hampir setiap hari Cirebon Mall selalu dipadati oleh pengunjung.

Ada berbagai macam produk yang tersedia di Cirebon Mall kala itu. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, fesyen, makanan, hiburan dan masih banyak lagi.

"Waktu pertama kita buka, swalayannya itu ada Hero Supermarket. Kemudian untuk departemen store-nya itu ada Ramayana. Makanya kenapa Cirebon Mall ini lebih dikenal dengan nama Hero, karena waktu itu yang pertama buka adalah Hero dan Ramayana. Terus kita juga ada hotel," kata Sukimto.

Bangunan Cirebon Mall terdiri dari tiga lantai. Saat pertama kali dibuka, lantai dasar Cirebon Mall banyak diisi oleh toko-toko yang menjual berbagai macam produk pakaian.

Namun dalam perjalanannya, pihak manajemen sempat melakukan renovasi pada bagian depan lantai dasar. Di lokasi yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pertokoan, diubah menjadi lahan parkir untuk kendaraan-kendaraan milik pengunjung.

"Kenapa kita lakukan itu, karena sebelumnya kan orang-orang belum pada pakai mobil (pribadi). Motor juga jarang. Waktu itu masih pada pakai angkot. Tapi seiring berjalannya waktu, (pengguna kendaraan) roda empat makin banyak, apalagi roda dua. Jadi kebutuhan di sini adalah lahan parkir," kata dia.

Eksistensi Cirebon Mall kala itu tiap tahun makin melejit. Tidak hanya di hari libur, bahkan di hari kerja pun pusat perbelanjaan itu selalu dipadati oleh pengunjung dari berbagai usia. Mulai dari anak muda hingga orang tua.

Bagi anak-anak muda di era itu, Cirebon Mall boleh dibilang merupakan tempat nongkrong favorit. Di sana banyak tersedia tempat makan dari berbagai brand yang bisa dikunjungi. Termasuk bioskop untuk menonton pertunjukan film.

"Saat itu ada KFC yang sampai sekarang masih berdiri. Kemudian dulu pernah ada California Fried Chicken (CFC). Ada juga MacDonald. Termasuk Pizza Hut. Untuk jenis permainan anak-anak, dulu itu ada Fun World terus lanjut Timezone. Pokoknya semua merek ternama itu awalnya ada di sini," kata dia.

"Nah kalau untuk anak-anak muda jaman dulu itu tempat nongkrongnya di Bioskop 21. Sama di Hero Fast Food. Semacam kafe gitu. Jadi mereka bisa mesen minum sambil nunggu (waktu pemutaran) film," ucap Sukimto.

Ia menyebut, tahun 1991 hingga 1998 merupakan masa kejayaan bagi Cirebon Mall. Di tahun-tahun itu, Cirebon Mall merupakan pusat perbelanjaan favorit bagi warga Cirebon dan sekitarnya.

Di sisi lain, saat itu Cirebon Mall juga kerap mengadakan berbagai macam event yang membuat suasana menjadi semakin ramai dan meriah. Beberapa event yang biasa digelar di antaranya mulai dari kegiatan sepeda santai, lomba melukis bagi anak-anak, dan masih banyak lagi.

"Masa kejayaan Cirebon Mall itu di tahun 1991 - 1998. Jadi waktu dulu itu sering ada kegiatan-kegiatan. Seperti sepeda santai, jalan santai, lomba karaoke, lomba melukis anak-anak. Saya kan gabung di sini dari tahun 1994. Jadi saya merasakan masa kejayaan Cirebon Mall," kata dia.

Namun lambat laun, ketenaran Cirebon Mall kian meredup seiring dengan banyaknya mal-mal baru yang bermunculan. Pihak manajemen tidak menampik jika hal itu cukup berimbas terhadap berkurangnya jumlah pengunjung yang sebelumnya selalu memadati Cirebon Mall.

"Dulu waktu mulai ada mal baru, kondisi kita masih bagus. Kita masih kuat. Artinya tidak terlalu berpengaruh. Setelah muncul lagi mal baru yang lebih besar, kami kalah. Dan jaman juga sudah berubah. Jadi memang yang ke Cirebon Mall itu generasi yang lahir di tahun 1970-an," kata dia.

Meredupnya eksistensi Cirebon Mall pun semakin diperparah saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada tahun 2019 silam. Cirebon Mall menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang sangat terdampak. Akibatnya, tidak sedikit tenant yang akhirnya terpaksa gulung tikar.

"Waktu pandemi COVID-19 itu banyak yang bubar. Satu per satu berguguran. Mulai dari Bioskop 21, karena nggak boleh buka-buka akhirnya tutup. Ramayana juga nggak kuat. Kemudian ikut berimbas ke hotel. Akhirnya hotel juga tutup," kata dia.

Hingga kini, gedung Cirebon Mall masih berdiri kokoh. Namun cerita tentang keramaian dan kemeriahan di pusat perbelanjaan itu hanya tinggal kenangan. Saat ini, kondisi Cirebon Mall lebih banyak terlihat sepi.

Di lantai satu, terlihat hanya ada beberapa toko yang menjual berbagai macam perlengkapan komputer maupun game. Termasuk satu toko yang menjual bordir untuk pakaian.

Selain toko-toko itu, di salah satu sudut Cirebon Mall juga masih terdapat sebuah outlet yang menjual makanan siap saji. Yaitu Kentucky Fried Chicken atau KFC. Sementara di lantai dua, saat ini sudah dalam keadaan kosong tanpa ada satupun toko yang beroperasi.

(sud/sud)


Hide Ads