Banyak makanan khas asli Cirebon yang menjadi buruan bagi para pecinta kuliner. Mulai dari nasi jamblang, docang, sambal asam, empal gentong maupun lainnya.
Tapi ada satu lagi kuliner khas Cirebon yakni tahu gejrot yang banyak diincar oleh wisatawan karena namanya sudah begitu populer.
Cara penyajiannya pun terbilang sangat sederhana. Dimana tahu di potong-potong lalu dihidangkan di atas piring yang terbuat dari gerabah. Lalu ditambahkan ulekan cabai rawit dan bawang merah kemudian disiram dengan kuah yang terbuat dari gula merah dan cuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin sebagian dari kita belum banyak yang mengetahui bila tahu yang digunakan dalam sajian kuliner yang satu ini tidak sembarangan. Tahu itu bisa ditemui pada salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon yakni Kecamatan Ciledug.
Ada sejumlah rumah produksi yang bisa ditemui seperti yang ada di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Saat ditemui, salah satu pemilik rumah produksi tahu gejrot yakni Maula (42) menuturkan usaha yang digelutinya saat ini merupakan usaha turun temurun yang dirintis oleh kakeknya sejak tahun 50-an.
"Pabrik tahu ini milik keluarga dan sudah turun temurun, karena dulunya kakek saya pernah kerja di pabrik tahu punya orang China (Tiongkok). Karena sudah bisa dan tau resepnya jadi kakeknya bikin sendiri tahu di tahun 50-an," ucap dia saat ditemui, Sabtu (11/11/2023).
Diakuinya bila tahu gejrot yang di produksinya itu berbeda dengan tahu lainnya, karena memiliki aroma yang khas. Maka tidak heran, banyak dari pedagang tahu gejrot memilih tahu Jatiseeng karena digemari oleh para pembeli.
"Aroma khas ini ada karena kami punya cara pengolahannya sendiri dan saya yakin kalau ada ditempat lain yang ikut produksi tahu pasti rasanya beda," paparnya.
Diungkapkannya, aroma khas yang timbul pada tahu ini karena sebelum dilakukan pengolahan melalui proses fermentasi. Sehingga tidak heran bila tahu tersebut memiliki aroma yang khas.
"Cara pengolahannya mungkin cuma bisa dilakukan sama orang sini aja ya, coba aja beli tahunya ke daerah lain pasti rasa sama aromanya beda," tegasnya.
Masih kata dia, terdapat juga istilah bilamana tahu gejrot itu bukan berasal dari Kecamatan Ciledug berarti belum pernah ke Cirebon.
"Tahu untuk tahu gejrot itu ya dari Ciledug, jadi kalau makan tahun gejrot yang tahunya bukan dari sini berarti belum pernah ke Cirebon," tuturnya.
Tidak lupa juga dirinya memberikan tips untuk bisa membawa tahu produksiannya ini menjadi buah tangan.
"Kalau mau dibawa oleh-oleh mah, usahakan si tahu tetap kena udara, jangan ditekan biar gak pengap, apek. Caranya simpan di keranjang plastik yang berlubang. Kalau nggak, taruh di dalam kardus tapi kasih ventilasi," bebernya.
Tahu yang di produksinya ini mampu bertahan selama tiga hari. Terlebih lagi bilamana tahu disimpan di dalam lemari pendingin ketahanannya bisa sampai dua minggu.
"Karena kualitas tahu yang kami produksi tahan lama, gak sedikit juga banyak yang bawa buat oleh-oleh ke luar kota," tutupnya.
(dir/dir)