Sedap dan Gurih Docang, Kuliner Legendaris Khas Cirebon

Sedap dan Gurih Docang, Kuliner Legendaris Khas Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 30 Des 2024 06:30 WIB
Docang khas Cirebon
Docang khas Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Cirebon menjadi salah satu daerah yang kaya akan makanan khas. Salah satu yang makanan khas yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Cirebon ialah Docang.

Docang merupakan makanan yang berisi banyak bahan. Disajikan dengan kerupuk khas dari ikan. Konon, Docang juga merupakan makanan para prajurit Kesultanan Cirebon. Makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Salah satu penjual yang masih aktif ialah Ade. Ade sendiri sudah berjualan Docang selama puluhan tahun. Docang khas Cirebon milik Ade berlokasi di jalur Pantura arah Cirebon-Jakarta, tepatnya di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade sungkan menjelaskan asal usul makanan tersebut. Menurut Ade, makanan itu jadi favorit para prajurit Kesultanan Cirebon lantaran bahannya mudah didapatkan.

"Kalau kata orang dulu mah Docang tuh asal usulnya dari zaman kerajaan, saat itu di sekitar lingkungan kerajaan kan banyak tumbuhan, kayak daun singkong, dan sayuran, lalu sama prajurit diolah dan dimasak sampai jadi makanan Docang seperti sekarang, yang ditambahkan lontong, jadi sudah lama adanya mah, asli khas Cirebon," tutur Ade, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Untuk resepnya, Ade dapatkan dari orang tuanya yang sudah terlebih dahulu berjualan Docang. Menurut Ade, ayahnya, yang bernama Doni, sudah berjualan docang dari tahun 1970-an. Barulah setelah ayahnya berhenti berjualan, usaha berjualan Docang dilanjutkan oleh dirinya pada tahun 1996.

"Saya mulai jualan tahun 1996, dulu yang jualan pertama kali ayah, dulu mah jualannya nggak pakai gerobak kayak gini, tapi dipikul, keliling jualannya juga, itu sekitar tahun 1970-an. Resepnya emang langsung diajarin sama orang tua, soalnya semenjak saya jualan, orang tua sudah nggak jualan lagi," tutur Ade.

Docang khas CirebonDocang khas Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Menurut Ade, Docang sendiri terbuat dari beberapa bahan utama, seperti daun singkong, tauge, kucai, parutan kelapa, kerupuk dan kuah yang terbuat dari potongan dage. Untuk kerupuknya, menurut Ade, harus menggunakan kerupuk ikan yang dibeli khusus di Plered, Kabupaten Cirebon.

"Kalau Docang kerupuknya asal, itu nanti kurang sedap, kurang enak, saya pernah nyoba pakai kerupuk biasa, tapi malah pelanggan pada ngomong, katanya ini bukan pakai kerupuk Docang," tutur Ade.

Untuk penyajiannya, pertama, Ade akan mencampurkan daun singkong, kucai, tauge, lontong yang sudah dipotong-potong ke dalam piring. Lalu ditambahkan parutan kelapa dan juga kerupuk, setelah itu, diguyur dengan kuah dage panas.

Perpaduan kuah dage yang panas, serta gurihnya kerupuk udang dan parutan kelapa, menciptakan sensasi rasa Docang yang sedap-gurih di mulut. Bagi yang suka pedas, bisa juga ditambahkan sambal.

Docang milik Ade mulai buka pada malam hari, dimulai dari pukul 18:00 - 24:00 WIB. Untuk satu porsinya, dihargai Rp 8.000. Dalam satu hari, paling banyak, Ade bisa menjual ratusan porsi Docang. "Tergantung kalau lagi ramai yah banyak, paling banyak 100 porsi, tapi kalau lagi sepi paling cuma kejual 50 porsi, untuk omzetnya tinggal dikali saja Rp 8.000," tutur Ade.

Menurut Ade, dari berjualan Docang cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Bahkan dari berjualan Docang, ia bisa menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi negeri.

"Cukup untuk makan mah, dibantu sama istri juga, anaknya tiga, yang paling gede itu lagi kuliah di IPB, yang keduanya, SMA, yang satunya lagi masih SMP. Pendidikan penting soalnya istrinya juga guru, " tutur Ade.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads