Limbah onderdil atau suku cadang sepeda motor biasanya dibuang ke tong sampah atau dijual ke rongsokan. Namun, ada juga yang mengolah limbah onderdil jadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
Seperti yang dilakukan Indra, warga Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat. Limbah onderdil sepeda motor dapat dijadikannya menjadi produk handycraft berupa lampu duduk dan beragam hiasan rumah.
Produk lampu duduk dan hiasan rumah bentuk gitar yang berbahan baku onderdil sepeda motor yang dibuat Indra dipamerkan pada Pameran Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Politeknik Teknologi Tekstil Bandung, Jalan Jakarta, Kamis (2/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra merupakan pelaku IKM Maju Inkubator Bisnis binaan Balai Diklat Industri Jakarta Kementerian Perindustrian dan produknya dipasarkan diseluruh Indonesia.
"Kita punya dua program, Diklat 3 in 1 dan ini Maju Inkubator Bisnis. Kita ada produk fesyen, sablon, aksesoris tekstil, kerajinan logam dan batik," kata Pembina Industri Balai Diklat Industri Jakarta Denny kepada detikJabar, Kamis (2/5/2024).
"Ini aksesoris otomotif, ini lampu duduk, bahan baku dari sparepart kendaraan bermotor yang sudah tidak dapat digunakan lagi," tambahnya.
Denny menyebut, dengan pembinaan yang dilakukan oleh Balai Diklat Industri Jakarta, para pelaku IKM bisa mandiri dan bersaing.
"Di inkubator bisnis ini kita berusaha untuk mengakselerasi IKM yang kurang berkembang, kita inkubasi, kekurangannya apa saja dan kita upgrade dan akhirnya meningkat omzetnya," ungkapnya.
Denny menyebut, sebelum dijadikan hiasan onderdil ini sudah tidak terpakai dan biasanya dibuang.
"Ini handycraft, barang-barang yang sudah tidak bisa digunakan dan bisa dijual, dijual di marketplace, untuk harga Rp 1,3-1,5 juta," tuturnya.
Onderdil bekas yang digunakan menurut Denny di antaranya kampas rem, gear, rantai, shockbreaker, filter udara dan lainnya
"Produk handycraft ini dibuat di workshop sendiri, mereka juga punya bengkel, ide itu muncul karena banyak onderdil yang tidak bisa digunakan lagi," tuturnya.
Denny menambahkan, selain membina IKM, pihaknya juga membantu pemasaran dari para pelaku IKM ini.
"Kami hadiri untuk bantu mereka akselerasi bisnis nya agar lebih berkembang lagi. Belum lagi, mereka masih kurang di sisi marketingnya," pungkasnya.
(wip/sud)