Dengan dibantu 6 orang pekerjanya, Nur Hasan (40), warga Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Lumajang memproduksi kerajinan berbahan baku limbah tempurung kelapa.
Tempurung kelapa diubah menjadi berbagai macam kerajinan cantik, seperti teko, celengan, gelas, mangkok, botol air minum, asbak hingga alat dapur.
Usaha kerajinan ini berawal dari melimpahnya limbah tempurung kelapa yang terbuang, sehingga Hasan berinisiatif untuk mengubahnya menjadi aneka kerajinan yang bisa menghasilkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ide awal membuat kerajinan ini berawal dari melihat banyaknya limbah tempurung kelapa sehingga saya berinisiatif merubahnya menjadi aneka kerajinan " ujar Perajin kerajinan tempurung kelapa Nur Hasan kepada detikJatim, Minggu (5/1/2025).
Tidak disangka, aneka kerajinan hasil buatannya diminati pasar karena sangat menarik dan ramah lingkungan.
Bahkan, tidak hanya memenuhi permintaan dalam negeri, namun kerajinan ini sudah menembus pasar mancanegara.
"Pemasaran kerajinan ini tidak hanya dalam negeri seperti Bali tapi sudah dikirim ke mancanegara seperti Turkiye dan Prancis," terang Nur Hasan.
Kerajinan berbahan baku ini dijual mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 200.000 per bijinya tergantung jenisnya. Dalam satu bulan, Nur Hasan bisa meraup cuan hingga Rp 25 juta.
"Alhamdulillah dalam satu bulan bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 25 juta dari kerajinan tempurung kelapa ini," pungkas Hasan.
(ihc/hil)