Onderdil Mobil yang Jadi Teman di Separuh Hidup Andi

Onderdil Mobil yang Jadi Teman di Separuh Hidup Andi

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 24 Feb 2025 10:00 WIB
Andi, penjual onderdil di Cirebon
Andi, penjual onderdil di Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Beratnya onderdil dan licinnya lantai ruko sudah menjadi teman sehari-hari bagi Andi. Siang itu, di Pasar Besi Pronggol, Andi tampak sedang duduk di lapak onderdil bekasnya yang serba hitam karena oli.

Di depan Andi, terlihat berbagai macam jenis onderdil mobil terpampang memenuhi setiap sudut ruko. Andi merupakan salah satu dari sejumlah pedagang onderdil di kawasan Pasar Besi Pronggol, Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Di usianya yang sudah 43 tahun, Andi masih tetap setia bergelut dengan berbagai macam onderdil. Andi mulai terjun di dunia onderdil sejak tahun 2000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, setelah lulus SMK ia langsung bekerja di Pasar Besi Pronggol, sebagai pegawai di tempat onderdil milik lain. Baru, sekitar 10 tahun yang lalu, dengan modal yang terbatas, Andi memutuskan untuk membangun usaha onderdilnya sendiri. Berbeda dengan di tempat lain, Andi mengkhususkan lapaknya hanya untuk menjual onderdil mobil.

"Dari tahun 2000 sudah mulai di sini, tapi kerja sama orang lain. Untuk lapak sendiri mah baru sekitar 10 tahunan. Dulu mobil-mobil kecil yang ke sini mah, kayak mobil lama tuh, tapi sekarang mobil besar banyaknya. Ada yang beli onderdilnya saja, ada juga yang sekalian servicenya di sini," tutur Andi belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Kebanyakan onderdil yang dijual Andi adalah onderdil bekas yang didapatkan dari para pengepul barang bekas. Oleh Andi, onderdil yang sudah rusak dan tidak terpakai tersebut, diperbaiki hingga bisa digunakan kembali.

"Yah dapatnya dari lapak barang bekas, kira-kira masih bisa dipakai saya benerin, terus dijual lagi," tutur Andi.

Andi, penjual onderdil di CirebonAndi, penjual onderdil di Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Andi memaparkan, tidak seperti dulu, sekarang orang sudah mulai jarang untuk datang ke lapaknya untuk membeli onderdil.

"Dulu sehari mah ada saja, tapi sekarang seminggu juga kadang nggak ada yang ke sini, susah, pendapatan juga nggak menentu," tutur Andi.

Penyebabnya, karena semakin banyaknya bengkel dan toko onderdil yang menyediakan sistem bayar dengan cara dicicil. Hal ini, lanjut Andi, sangat berdampak bagi toko onderdil kecil seperti dirinya.

"Mobil tambah banyak tapi, toko-toko juga tambah banyak. Kalau toko besar kan bisa pakai bon bayarnya, ada yang tempo 3 bulan. Kalau di sini kan modalnya sedikit, masa mau pakai sistem bon yah susah, nggak bisa muter lagi," tutur Andi.

Meski penghasilan sudah tidak menentu, tapi Andi tetap bertahan berjualan onderdil bekas. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Andi terpaksa menghemat pengeluaran, sambil terus menunggu para pelanggan setianya untuk datang ke lapak onderdilnya. Ia juga berharap, semoga Pasar Besi Pronggol dapat kembali ramai lagi.

"Sekarang cuman ngandelin pelanggan yang biasa ke sini saja. Nggak ada sampingan lagi, makan yah seadanya saja. Maunya sih ramaikan lagi,"pungkas Andi.




(dir/dir)


Hide Ads