Makin Mudah Jajan Sate Pak Gito yang Legendaris Pakai QRIS

Makin Mudah Jajan Sate Pak Gito yang Legendaris Pakai QRIS

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 26 Apr 2024 04:30 WIB
Wisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRIS
Wisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRIS (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Asap putih tampak mengepul di salah satu kios yang ada Jalan Taman Cibeunying Utara, Kota Bandung, Jawa Barat. Asap itu mengeluarkan aroma sedap yang menggugah selera dan aroma itu berasal dari sate kambing yang dibakar di atas bara arang.

Aroma itu tercium sangat lezat tak kala kita mendekati kios berukuran sekitar 5x3 meter tersebut. Asap putih itu, kian menipis saat sate yang dibakar di atas bara arang itu mulai matang.

Dengan cekatan pria dengan kipas ancaman bambu di tangannya mengibas-ngibaskan bara arang, hal itu dilakukan agar sate yang dijejerkan di atas pembakaran matang dan siap disantap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah daging yang ditusuk menggunakan tusuk bambu itu terlihat sedikit gosong, pria yang memegang kipas anyaman bambu itu langsung membalikkan sate tersebut agar daging matang merata.

Di waktu bersamaan, pria lainnya tampak sibuk memasak dengan menggunakan kuali yang terbuat dari gerabah dan disimpan di atas gurubuk. Pria itu sedang memasak gulai kambing, karena sudah terlatih, tidak butuh waktu lama, untuk memasak gulai kambing tersebut.

ADVERTISEMENT

Para pengunjung nampak nikmat menyantap sajian sate yang disajikan. Ada juga pengunjung setia menunggu sate yang dipesannya di kursi dan meja yang disediakan. Suasana itulah, merupakan suasana biasa yang ada di Kios Sate Pak Gito.

Kios Sate Pak Gito sendiri, menyajikan beragam jenis sate atau tak hanya sate kambing saja, melainkan ada juga sate sapi dan ayam.

Selain itu, tak hanya gulai kambing dan gulai sapi saja yang dijual di Sate Pak Gito. Ada juga tongseng, tengkleng, sop, nasi goreng, beragam minuman panas dan dingin.

Owner Sate Pak Gito Fael mengatakan, meski dijual di lokasi pusat kuliner kekinian dan kerap dikunjungi anak muda. Sate Pak Gito hadir dengan tampilan tradisional khas Klaten.

"Kita ingin membedakan dengan yang lain, kita ingin bawa jadulnya, contohnya peralatan makan kita pakai gerabah yang kita datangkan langsung dari Klaten, Jawa Tengah. Kita juga memasak di gerobok, kualinya juga dari gerabah, unik dan estetik," kata Fael membuka perbincangan bersama detikJabar, Jumat, 19 April 2024.

Fael mengungkapkan, nama Sate Pak Gito berasal dari nama sang ayah yang bernama Gito. Selain itu, racikan sate dan masakan lainnya yang dijual juga merupakan racikan sang ayah.

"Resep dari Pak Gito sendiri, ayah juga memiliki usaha yang bergerak di bidang kuliner di daerah Pasirkaliki," ungkapnya.

Fael menyebut, sebelum membuka kios di Jalan Taman Cibeunying Utara, dia juga pernah membuka kios Sate Pak Gito di Jalan Sadakeling, namun untuk di Sadakeling tidak dilanjutkan karena tidak berkembang.

"Di sini sejak 15 Maret 2023. Sejarahnya kita lewat-lewat dulu jalan sini, ramai, sebelum di sini jualan dulu di daerah lain, kita lihat ramai baru kita buka di sini. Kita sempat buat di Sadakeling tapi kurang ramai jadi kita tutup," ujar Fael.

Tak Hanya Berdagang, Tapi Juga Beri Edukasi

Wisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRISWisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRIS Foto: Wisma Putra/detikJabar

Disinggung Sate Klaten dengan jenis sate lainnya apa perbedaanya, Fael menyebut jika sate yang dibuatnya memiliki perbedaan, meskipun tampilannya sama yakni sate.

"Prinsip sama, kita modifikasi sedikit terutama bumbu, bumbu kacang dan kecap, kecap racik sendiri ada asam, manis dan asin," tuturnya.

"Misal dengan Sate Madura yang gunakan bumbu kacang, kita juga gunakan bumbu kacang, tapi kita kacangnya pakai bumbu pecel," tambahnya.

Tak hanya semata-mata berdagang, pemilihan tempat yang dilakukan Fael yakni di lokasi tempat nongkrong anak muda dipilih karena dia ingin memberi edukasi kepada mayarakat luas terkait kuliner Nusantara.

"Di sini kebanyakan ayam dan kambing, mungkin pangsa pasarnya anak-anak muda ya. Sehari di atas 10 kilogram, total semuanya, tapi tergantung ramainya. Kita di sini bukan usaha saja tapi kita ingin memberikan edukasi kepada warga bahwa ini adalah makanan khas Nusantara, legendaris ya," jelasnya.

Seperti diketahui, di sepanjang jalan itu dan dipenuhi belasan kios kuliner yang notabene kuliner yang dijual merupakan kuliner kekinian. Sehingga, Fael ingin menjadi pembeda dengan kuliner jenis lain.

"Kehadiran kita di sini untuk kenalkan itu kepada anak kuda, saya tahu ini tempat nongkrong anak muda. Kita tahu di sini kebanyakan masakan western, banyak makanan luar, seperti hot dig, es krim dan lainnya sementara masakan Nusantara gak ada, akhirnya kita buka," imbuhnya.

"Selain edukasi, ternyata anak muda ini senang sampai mereka bawa keluarga untuk makan di sini. Meski yaes makan dan antre di pinggir jalan," tambahnya.

Jajan Sate Bayar Pakai QRIS

Wisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRISWisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRIS Foto: Wisma Putra/detikJabar


Buat kamu yang mau wisata kuliner di Jalan Taman Cibeunying Utara dan tidak membawa uang cash, jangan khawatir. Transaksi pembelian di lokasi ini bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Seluruh pembelian di kios yang ada di Jalan ini sudah dilengkapi QRIS, begitupun di Sate Pak Gito.

Fael sendiri, menggunkan tiga metode pembayaran saat berjualan dan dari tiga metode itu, dua di antaranya sudah gunakan metode transaksi digital. "Kita ada tiga metode pembayaran, cash, transfer dan QRIS BRI," ujarnya.

Fael menyebut, karena lokasi wisata kuliner di jalan tersebut merupakan lokasi nongkrong anak muda, menurutnya notabene transaksi yang digunan sudah menggunakan transaksi digital.

Para pengunjung yang gunakan transaksi digital, karena mudah dilakukan dan hak tersebut juga memberi kemudahan bagi Fael sendiri selaku penjual sate.

"Kalau dilihat-lihat 70-80 persen gunakan QRIS. Selain mempermudah, kebanyakan mereka datang pakai QRIS atau kalau pakai tunai kita arahkan dulu ke QRIS. Transaksi tunai itu susah cari kembalian, misal makan harga ganjil kita harus cari dulu, agak ribet juga, tapi pakai QRIS aman," terangnya.

Fael menyebut, transaksi digital akan terus berkembang dan banyak dilakukan kedepannya. Fael juga masih bingung dengan penjual yang enggan gunakan transkasi digital, padahal transkasi digital itu mudah.

"Saya rasa sudah banyak dan lumrah orang-orang pakai sistem itu, digital ya. Orang mempermudah enggak perlu banyak bawa uang. Sekarang digital ya, kalau kita gak bermain disitu ya ketinggalan," tuturnya.

Ingin Jadi Pebisnis Sukses

Wisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRISWisata kuliner di Sate Pak Gito Bandung sudah dilengkapi QRIS Foto: Wisma Putra/detikJabar

Fael mengatakan, bisnis sate yang dibangunnya memiliki omzet di angka Rp 3 juta setiap harinya. Menurutnya meskipun menu yang dijual mulai Rp 15-50 ribu, dengan keyakinan dan kesabaran bisa menjadi buah kesuksesan.

Menurut Fael, sebelum dia berjualan sate, dia pernah menjadi karyawan swasta di salah satu distributor ternama.

"Dulu karyawan swasta di salah satu distributor ternama di Bandung. Karena mungkin sudah bosen jadi pegawai dan ingin jadi pengusaha," ucapnya.

Fael menyebut, kios Sate Pak Gito yang ada di Jalan Taman Cibeunying Utara itu dia sewa Rp 20 juta untuk satu bulan. Selain itu, modalnya sendiri di bawah angka Rp 100 juta. Meski modal untuk membuka kios sate tak murah, Farl berkeinginan kembali membuka cabang Sate Pak Gito di Bandung.

"Mudah-mudahan kedepan makin berkembang, alhamdullilah semakin hari pelanggan semakin banyk, kita komitmen kata rasa. Kita harap punya cabang baru, tapi satu sisi balik lagi ke modal ya. Atau buka cabang kita harus ada SDM dulu ya," pungkasnya.

Kemudahan Transaksi Digital Melalui QRIS BRI

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan, transaksi digital dengan menggunakan merchant BRI memberikan kemudahan bagi masyarakat salah satunya saat berwisata kuliner.

"Lebih banyak memberikan pilihan pembayaran, lebih simple karena tidak perlu membayar dengan uang cash, pembayaran menggunakan kartu atau scan barcode QRIS," kata Sadmiadi kepada detikJabar.

Tak hanya itu, dengan transkasi digital masyarakat lebih kekinian dan konsumen khususnya konsumen nasabah BRI dapat menikmati program-program promo dari merchant yang bekerjasama dengan BRI.

Bagi pemilik usaha yang menyediakan merchant BRI mendapatkan kesempatan untuk mendatangkan omzet yang lebih besar karena tidak tergantung dari uang cash yang dibawa konsumen tetapi pembelanjaan konsumen sesuai dana yang terdapat di rekening konsumen sebagai sumber pembayaran.

"EDC Android BRI bentuknya eye catching dan mudah dalam penggunaan, memiliki call centre 24 jam, bebas biaya sewa, pengelolaan keuangan lebih mudah karena semua transaksi tercatat dalam sistem (cashless)," tuturnya.

"Dengan jumlah pemegang kartu BRI sebanyak 7,4 juta di wilayah Jabar, maka merchant akan lebih efisien jika kartu BRI ditransaksikan pada EDC BRI," tambahnya.

Bagi pelaku usaha atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ingin mendaftar merchant BRI bisa daftar mandiri melalui aplikasi BRIMO atau daftar mandiri secara online melalui alamat https://jadimerchant.bri.co.id/ dan bisa menghubungi unit kerja BRI terdekat.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads