Tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) diproyeksikan menjadi daerah penghasil bawang. Selama ini, bawang dipasok dari luar daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) KBB, Lukmanul Hakim mengatakan tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Padalarang, Cililin, dan Cisarua.
Baca juga: Keluh Kesah Pedagang Pasar Kosambi Bandung |
"Saat ini kita sedang merintis pertanian bawang di tiga kecamatan, ada di Padalarang, Cisarua, dan Cililin. Tentu biar kita tidak ketergantungan lagi oleh pasokan dari luar daerah," kata Lukmanul saat dihubungi, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketergantungan pasokan bawang itu membuat pihaknya tak bisa dengan mudah mengendalikan harga bawang yang kerap naik hingga menjadi salah satu penyebab inflasi daerah.
"Jadi ketika punya stok mandiri, maka bisa kita jaga harganya. Kalau sekarang kan sulit, bisa sewaktu-waktu naik signifikan karena bagaimana pasokan dan bandar," ucap Lukmanul.
Tahap awal realisasi rencana tersebut, kata Lukmanul, pihaknya fokus pada pembekalan soal pertanian bawang terhadap para petani, mengingat selama ini Bandung Barat bukan daerah penghasil bawang.
"Petaninya itu sudah diberikan pembekalan. Kita juga sedang siapkan benih bawangnya buat petani. Jadi mereka nanti tinggal jalan," ujar Lukmanul.
Sementara lahan yang bakal digunakan, dikatakan Lukmanul, menggunakan lahan milik petani serta lahan garapan milik TNI yang tersebar di wilayah Bandung Barat.
"Jadi kalau lahan itu tidak disiapkan pemda KBB, tapi menggunakan lahan milik petaninya serta lahan TNI. TNI mempersilakan lahannya dipakai, dan itu gratis," ujar Lukmanul.
Jika rintisan itu berhasil, maka wilayah Bandung Barat bisa menjalankan program ketahanan pangan yang juga sedang digagas sebagai upaya mengendalikan laju inflasi.
"Belajar dari inflasi di daerah lain, kita berupaya untuk menjadikan ini (rintisan pertanian bawang) sebagai ketahanan pangan. Tidak cuma bawang saja, tapi ada juga buah-buahan yang sedang kita siapkan juga," ucap Lukmanul.
(sud/sud)