Keluh Kesah Pedagang Pasar Kosambi Bandung

Keluh Kesah Pedagang Pasar Kosambi Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 19 Okt 2023 12:15 WIB
Pedagang di Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Suasana di salah satu lapak pedagang di Pasar Kosambi Bandung, Kamis (19/10/2023). (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga. Kenaikan terjadi bahkan hampir setiap hari. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang di Pasar Kosambi, Kota Bandung.

Dari pantauan detikJabar, Kamis (19/10/2023), sejumlah bahan pokok yang tercatat naik adalah beras, cabai rawit, hingga sayur. Keresahan akan naiknya harga bahan pokok dikeluhkan Rahmat Kurnia, seorang pedagang beras.

Kurnia mengatakan kenaikan harga sudah terjadi mulai Juli 2023. Sejak saat itu kata dia, harga beras terus naik setiap harinya. Kenaikan pun bervariasi mulai dari Rp 200 hingga Rp 1.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lonjakannya begitu gede, ya kalau dia akumulatif benar-benar gede. Kenaikan itu per minggu bisa Rp 200 sampai Rp 1.000 lah," ucap Kurnia.

Saat ini harga beras yang dijual Kurnia untuk kualitas medium ialah Rp 12.000, sedangkan untuk kualitas premium Rp 14.000. Harga itu jauh di atas harga normal sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang medium tuh dari harga Rp 9.000, jadi Rp 12.000. Kalau premium dari Rp 12.000 sampai sekarang Rp 14.000," ujarnya.

Terus naiknya harga beras membuat Kurnia mengalami penurunan omzet penjualan. Setiap hari dia mengaku pembeli yang datang semakin berkurang. Biasanya dalam sehari seingat Kurnia, pembeli yang datang bisa mencapai 50 orang, kini berkurang jadi 30 orang.

Dia pun harus mengurangi stok beras yang ada. Dari biasanya dalam sebulan dia menyetok 2 ton, kini hanya berani 1,5 ton. "Kalau dari segi kuantitas, iya penurunan. Kalau kualitas nilai uang emang gede sih karena kan harga itu, ya. Ya, menurun sampai 20-30 persen lah," ucap Kurnia.

Pedagang di Pasar Kosambi, Kota Bandung.Lapak pedagang beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)

Dia mengaku hanya bisa pasrah akan kenaikan harga yang membuat pembeli sepi. Kurnia mengungkapkan, kenaikan harga ini disebabkan karena faktor cuaca dan menurutnya akan terjadi hingga awal tahun 2024 mendatang.

"Ya, yang utama itu karena cuaca. Kemarau El Nino sangat panjang. Ya, saya dengar dari berita sampai awal 2024," paparnya.

Selain Kurnia, pedagang lainnya juga mengeluhkan kondisi mahalnya harga-harga bahan pokok. Seperti yang dikeluhkan Imas, pedagang sayur Pasar Kosambi.

Imas menyebut, harga sayur-sayuran hampir semuanya mengalami kenaikan. Mulai dari cabai, wortel, buncis, mentimun hingga jahe naik sejak beberapa bulan terakhir.

"Cabai rawit merah 1 kilogram sekarang Rp 60.000, buncis biasa 1 kg Rp 20.000 sekarang Rp 24.000, wortel naik ke Rp 16.000, mentimun Rp 14.000," sebut Imas.

"Jahe susah barangnya, biasa Rp 20.000 sekarang jadi Rp 40.000. Laos juga naik," imbuhnya.

Menurutnya kenaikan harga membuat banyak pembeli khususnya ibu rumah tangga protes. Dirinya berharap pemerintah bisa segera bertindak untuk mengatasi masalah mahalnya harga bahan pokok.

"Harapan ke pemerintah jangan naik terus harganya, kasihan kami pedagang kecil," singkat Imas.

(bba/orb)


Hide Ads