Luasnya kawasan mangrove di wilayah utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menjadi habitat hewan hingga serangga. Kawasan itu, termasuk tempat yang cocok bagi lebah klanceng trigona untuk bersarang.
Rimbunnya pohon mangrove dimanfaatkan warga di Desa Cemara Kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu untuk membudidaya lebah klanceng atau trigona. Saat ditemui detikJabar, sejumlah warga dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Cemara Kulon terlihat sibuk mengurusi kebun dan stup madu.
"Mulai buka lahan pada Oktober 2022 lalu. Bantaran sungai yang dekat kawasan Perum Perhutani ini kita bersihkan. Dulu waktu saya kecil juga banyak koloni lebah trigona di sini," kata Ketua KTH Cemara Kulon, Sukarma (47), belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lucky Hakim dan 'Drama' Politikus Baperan |
Tak hanya mengandalkan pohon mangrove, petani yang sudah dibekali pengetahuan budi daya itu menanam aneka tanaman hortikultura hingga pohon produksi seperti mangga, alpukat, pisang, pepaya hingga aneka tanaman bunga.
Pemeliharaan tanaman itu dilakukan para petani untuk menopang kebutuhan lebah trigona. Mulai dari nektar hingga propolis.
Dari dukungan pemerintah desa setempat, petani baru memasang belasan stup koloni lebah. Untuk menghindari semut dan gangguan lainnya, petani meletakkan stup itu di atas ember atau wadah yang berisi air serta sedikit olesan minyak. Bahkan, bagian atas stup ditaruh penutup yang rapat.
"Kalau sampai saat ini belum ada kendala, paling untuk memasifkan saja caranya gimana karena potensinya melimpah," kata Sukarma.
![]() |
Mulanya, potensi kawasan hutan mangrove di Utara Indramayu itu dinilai kurang dimanfaatkan dengan baik. Hal itu membuat pemerintah desa setempat membantu petani untuk membeli stup madu klanceng dengan kisaran harga Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per stup.
Bukan hanya itu, para petani yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan tambak itu dibekali pengetahuan. Sehingga, waktu luangnya bisa digunakan untuk mengurusi kebun sambil mengamati perkembangan budi daya lebah madu klanceng trigona.
"Sekarang baru bisa memasang 12 stup koloni. Tapi baru beberapa pekan saja produksi madunya cepat dan rasanya khas," kata Kepala Desa Cemara Kulon, Sudarno.
Melimpahnya potensi alam yang ada, Sudarno menargetkan budi daya lebah klanceng ini bisa ditambah seiring berjalannya waktu. "Target setelah vegetasi pohon produktif nya berkembang atau ke mangrove lebih besar nanti bisa ditambah stup sampai 500 unit," tutur Sudarno sambil mencicipi madu klanceng.
(mso/mso)