Langkah Lucky Hakim yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu memantik perhatian sejumlah kalangan. Lucky Hakim pun dianggap sebagai politikus baperan karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang seharusnya bisa ia tangani sendiri.
Pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan mengatakan, Lucky Hakim tidak mampu melaksanakan tugasnya sebagai wakil bupati yang salah satunya berkomunikasi langsung dengan kepala daerah. Padahal menurutnya, Lucky Hakim telah mendapat mandat dari warga Indramayu, yang kini malah memutuskan mengundurkan diri karena mengalami konflik dengan pasangannya sendiri.
"Mereka (Nina-Lucky) ini kan dipilih sebagai pasangan, melakukan kontrak politik dengan rakyat Indramayu untuk mengelola pemerintahan selama 5 tahun. Jadi apa pun alasannya, kalau kemudian berhenti di tengah jalan, ada problem, seharusnya memang dicari jalan keluarnya. Jadi kalau menjadi politisi itu tidak boleh baper, karakter politisi itu memang harus kuat, menghadapi persoalan-persoalan seperti ini itu biasa bagi politisi apalagi pejabat publik," kata Firman saat dihubungi wartawan, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firman berpandangan, akar permasalahan Lucky Hakim sebetulnya hanya terletak di urusan komunikasi dengan Bupati Indramayu Nina Agustina. Lucky kata Firman, ingin mendapatkan porsi pembagian kekuasaan untuk menjalankan perannya sebagai wakil bupati.
Namun sepertinya, Lucky tidak mendapat pembagian porsi tersebut. Firman menilai ini hal yang wajar karena menurutnya sesuai undang-undang, pemimpin daerah itu adalah bupati/walikota. Wakil kepala daerah bisa difungsikan apabila bupati memberikan mandatnya di lingkungan pemerintah pada sektor-sektor tertentu.
"Kalau saya melihat, Lucky Hakim ini berharap punya porsi lebih dalam pengelolaan pemerintahan. Dan tampaknya memang ada problem komunikasi bahkan koordinasi termasuk tidak diberikan porsi yang diinginkan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina. Sehingga, ini menimbulkan persoalan seperti ini," ucap Firman.
"Jadi akhirnya, konfliknya terus terakumulasi sehingga berakhir pada pengunduran diri. Kalau tadi dikatakan baper, kalau saya memang karakter politisinya yang memang harus muncul. Bagaimana politisi itu ketika dihadapkan dengan konflik, berusaha untuk mencari konsensus. Apalagi ini persoalannya mandat 5 tahun yang harusnya secara ideal dan etika politik diselesaikan," katanya menambahkan.
Mengenai upaya Lucky Hakim yang menghadap langsung ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Firman pun menyatakan Kang Emil tidak bisa mengeluarkan kewenangan apapun mengenai masalah Lucky Hakim itu. Lucky sendiri lah yang harus berkomunikasi langsung dengan Bupati Nina supaya polemiknya tidak berkepanjangan.
"Gubernur ini memang mempunyai fungsi kepanjangan tangan pemerintah pusat, bisa misalkan dalam konteks itu berusaha memediasi. Tapi, gubernur tidak bisa memberi perintah, perannya justru terbatas di memediasi. Ujungnya ya kembali ke keduanya (Nina-Lucky) untuk menyelesaikan persoalan ini seperti apa," tuturnya.
Firman dengan tegas ikut menilai pola komunikasi Lucky Hakim telah gagal pada prahara kali ini. Namun karena memegang mandat dari warga Indramayu selama 5 tahun, Lucky tidak bisa mundur begitu saja karena punya kontrak politik sebelum jabatannya berakhir.
"Sebagai politisi Lucky Hamin memang ada kegagalan dalam membangun komunikasi politik. Tapi kalau saya pertimbangannya ada persoalan kontrak politik, mandat yang harus diselesaikan 5 tahun. Dan harusnya berusaha sekeras mungkin, bagaimana kontrak 5 tahun itu bisa diselesaikan. Ini kan bagaimana membangun komunikasi politik yang baik dan konsensus, itu yang kelihatannya tidak optimal yang dilakukan oleh Kang Lucky Hakim selama ini," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ridwan Kamil akhirnya bertemu langsung dengan Lucky Hakim. Pertemuan tersebut berlangsung setelah Gubernur Jawa Barat itu mengaku kesulitan menghubungi Lukcy Hakim pasca memutuskan mundur dari jabatan Wakil Bupati Indramayu.
Pertemuan Ridwan Kamil dan Lucky Hakim dibagikan melalui video unggahan di akun Instragram pribadi Gubernur Jabar tersebut. Kang Emil, sapaan akrabnya pun berjanji akan mencarikan solusi atas polemik yang dihadapi Lucky Hakim di Indramayu.
"Assalamu'alaikum warga Indonesia, warga Jawa Barat warga Indramayu. Saya baru bertemu dengan Kang Lucky Hakim membahas permasalahan yang terjadi di sana," kata Kang Emil dalam unggahannya di akun @ridwankamil sebagaimana dilihat detikJabar, Senin (20/2/2023).
"Setelah mendengarkan, menyimak dengan seksama, Insyaallah sebagai gubernur, pembina daerah, saya akan mencarikan solusi-solusinya yang mudah-mudahan solusi ini menjadi sebuah ending yang baik," ujar Kang Emil menambahkan.
Dalam video itu, Kang Emil tidak memberikan keterangan secara rinci mengenai bahasan dari pertemuannya dengan Lucky Hakim. Ia hanya memastikan akan mengupdate kembali informasi selanjutnya jika sudah menemukan solusi untuk masalah Lucky Hakim ini.
"Gimana-gimananya nanti pasti diupdate lagi, dikabarkan lagi. Terima kasih. Tetap doakan agar Indramayu dan Jawa Barat tetap juara," ungkap Kang Emil yang ikut ditimpali Lucky Hakim dengan ucapan terima kasih kepadanya.
(/yum)