Harta Karun yang Tersembunyi di Pesisir Ujunggenteng Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 01 Agu 2025 13:30 WIB
Nelayan temukan uang kuno di pesisir Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Sopyan, nelayan asal Kampung Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi sedang berativitas seperti biasa mencari ikan di pesisir.

Kondisi air laut yang surut, membuat Sopyan bisa berjalan tenang menyusuri pesisir. Di tengah aktivitasnya, tiba-tiba mata Sopyan secara tak sengaja melihat benda kecil berkilauan, yang membuatnya penasaran.

Posisi benda berkilau itu muncul dari balik pasir pantai. Setelah ditelisik lebih dekat, benda itu berupa koin-koin kuno yang belakangan membawa aroma sejarah yang lama terkubur, tentang pasar ikan di era kolonial Belanda.

"Pas jalan nemu koin ini, karena tidak tahu koin apa kemudian dia (Sopyan) ngasih tahu ke saya," tutur Asep JK, Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, yang juga masih berstatus kerabat Sopyan sang penemu koin-koin itu kepada detikJabar, Rabu (30/7/2025).

Sopyan tak tahu bahwa temuannya akan memicu demam baru. Setelah diunggah ke media sosial, foto-foto dan video soal temuan koin itu-pun viral. Warga mulai berdatangan. Pesisir Ujunggenteng seketika berubah jadi arena perburuan harta karun.

"Ternyata lama kelamaan ramai di Facebook, banyak orang yang ambil, ramai kabarnya kan katanya harta karun. Nah saya juga ngambil, dapat segini. Ini ada tahunnya 1909, ada 1920, ada 1859. Pecahannya juga beragam," ucap Asep sambil menunjukkan beberapa keping logam yang masih utuh bentuknya.

Nelayan saat mencari uang kuno di pesisir Sukabumia. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).

Asep tak hanya menyaksikan. Ia turun langsung, dan dari mulut ke mulut, muncul cerita-cerita lama.

"Dulunya itu, kata kakek saya, di sini ada peninggalan Belanda. Ada pasar ikan. Mungkin ini peninggalannya. Semingguan ini ramai. Ada yang dapat 200 keping, ada yang 100. Saya juga dapat 60 koin," ungkapnya.

Asep pun segera bergerak melapor tentang temuan itu. Hal itu dipicu semakin ramainya warga yang berdatangan ke lokasi tersebut.

"Saya laporkan ke pihak desa, ke danpos AL, ke Disbudpora. Kemarin datang ke Ujunggenteng," katanya.

Menurutnya, adanya abrasi di pesisir yang terus terjadi jadi pemicu munculnya koin-koin itu. "Ini dari ombak, kebawa ombak. Ombak datang terus surut, kita nemu ini. Sepertinya prosesnya (ke daratan) lama, terseret ombak, ketimbun pasir, lalu jadi abrasi, si koin ini bermunculan," jelas Asep.

Namun, proses pencarian warga tak berlangsung lama. Hanya dilakukan saat surut, bahkan kini kabarnya dihentikan total.

"Kalau lagi pasang enggak ada yang nyari. Tapi kalau surut, banyak lagi yang nyari. Cuma disetop dulu sama aparat, enggak boleh, takut ada apa-apa katanya," imbuhnya.

Sebagai tokoh nelayan, ia berharap ada kejelasan terkait munculnya koin-koin itu. "Harapannya bisa diungkap sebenarnya koin apa, dari mana. Karena sebagai masyarakat nelayan, saya penasaran juga ini," kata Asep.

Simak Video "Video: Selawat Iringi Sidang Vonis Perusakan Rumah di Cidahu"


(sya/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork