Pemudik Disarankan Tak Lewat Jalur Cukang Monteng-Cijapati

BRI Teman Mudik

Pemudik Disarankan Tak Lewat Jalur Cukang Monteng-Cijapati

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 22 Mar 2025 16:28 WIB
Kondisi Jalan Raya Cijapati, Kabupaten Bandung
Kondisi Jalan Raya Cijapati, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung tidak merekomendasikan pemudik melintasi jalur Cukang Monteng (Ibun) dan jalur Cijapati. Pasalnya dua jalur tersebut memiliki kontur jalan yang curam dan penerangan yang kurang.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Hilman Kadar mengatakan, timnya telah melakukan pengecekan ke dua jalur tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan kedua jalur tersebut jelang arus mudik 2025.

"Cukang Monteng itu sudah kita persiapkan juga sejak awal, baik itu penerangan jalan umum maupun perlengkapan lalu lintas. Dan untuk Cijapati pun sama, namun hasil koordinasi dengan Polresta bahwa belum recommend (dilewati)," ujar Hilman, kepada awak media, Sabtu (22/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilman mengungkapkan kedua jalur tersebut memiliki kontur turunan dan tanjakan yang curam. Apalagi kondisi jalannya berukuran kecil dan dikhawatirkan terjadi bencana alam.

"Memang kontur jalannya yang agak mengkhawatirkan. Apalagi untuk orang yang baru melintas di sana. Sehingga agak kurang rekomen kemarin oleh polresta," katanya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Hilman mengaku harus tetap mempersiapkan jalur-jalur alternatif jika terjadi kepadatan. Dua jalur tersebut kerap digunakan masyarakat untuk jalur alternatif menuju ke Kabupaten Garut.

"Makanya akan kita survei kembali, karena bagaimanapun kita harus ada jalur alternatif, apabila ada stagnasi dalam sebuah tempat atau lokasi ya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama menjelaskan, para pemudik harus mewaspadai jalur yang kerap rawan bencana banjir.

"Jalur utama itu berpotensi terjadi kecelakaan, banjir, longsor, kepadatan lalu lintas. Kemudian daerah rawan banjir yaitu di jalur nasional Bandung-Garut, Nagreg dan Kawasan Dayeuhkolot, selain daerah Bojongsoang dan Baleendah," kata Uka.

Namun perlu diketahui pula, kata Uka Suska, di kawasan jalan nasional Bandung - Garut kerap terjadi banjir dan angin kencang. Begitu juga di Jalan Rancaekek - Nagreg (Area PT. Kahatex Rancaekek).

Ia turut menjelaskan jalur alternatif Ciwidey - Pangalengan (Jalan Gambung) yaitu rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang.

"Jalur alternatif Cikancung - Cijapati (Jalan Bandung - Garut vis Cijapati) rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang," katanya.

BPBD juga turut mengidentifikasi jalur rawan longsor, pohon tumbang dan angin kencang menuju kawasan wisata, yaitu di kawasan Cimenyan, Rancabali dan Pangalengan.

"BPBD melaksanakan pemetaan Posko siaga bencana, persiapan peralatan dan logistik siaga, pengerahan kesiapan personel dan relawan, sistem peringatan dini dan monitoring cuaca, dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan darurat," tuturnya.

Uka menambahkan rekomendasi dan langkah mitigasi dalam menghadapi potensi kerawanan tersebut. Diantaranya, melaksanakan penguatan infrastruktur, normalisasi drainase di jalur rawan banjir. Penguatan tebing di daerah rawan longsor dan pemasangan rambu peringatan bencana.

"Peningkatan kapasitas personil mulai pelaksanaan pelatihan penanganan darurat bagi petugas posko, dan simulasi evakuasi di jalur rawan bencana," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads