Menjelang arus mudik 2025, beberapa titik jalan di Kabupaten Bandung harus diwaspadai para pemudik. Pasalnya, jalur-jalur tersebut kerap menimbulkan kepadatan arus lalu lintas.
Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmaja mengatakan titik pertama yang kerap terjadi kemacetan adalah Gate Tol Cileunyi. Bahkan pihak kepolisian telah menyiapkan skema penguraian kepadatannya.
"Untuk arus mudik yang rawan kepadatan adalah Gate tol Cileunyi," ujar Danu, kepada awak media, Sabtu (22/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menjelaskan jika di Gate Tol Cileunyi mengalami kepadatan polisi telah menyiapkan cara bertindak (CB). Terlebih jika kepadatannya mengekor hingga dua kilometer.
"Kita akan berkoordinasi dengan pihak Jasamarga, juga untuk menambah lokasi pembayaran dengan mobile rider. Jadi nanti para pemudik dijemput bola dengan mobile rider dan pembayaran jadi lebih cepat. Karena kalau kita mengandalkan Gate Tol saja, hanya 11 itu kurang jadi nanti ditambah dengan mobile rider," katanya.
Jika kepadatannya mencapai Gate Tol Summarecon, Danu mengungkapkan arus lalin bisa dialihkan ke arah tol Cisumdawu keluar gate tol Jatinangor. Sehingga kepadatan di Gate Tol Cileunyi bisa berkurang.
"Tapi kami dari Polresta Bandung juga selalu berkoordinasi dengan Jasamarga maupun dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar," jelasnya.
Danu mengaku jalur rawan kepadatan lainnya adalah jalur Nagreg. Sejumlah personil dipertebal di wilayah jalur Nagreg. Sehingga hal itu bisa mengurai kepadatan saat menghadapi turunan atau tanjakan.
"Kemudian juga kita juga menyiapkan beberapa lokasi mobil derek, sehingga kendaraan yang trouble bisa cepat bergeser dari badan jalan. Sehingga tidak menghambat kendaraan yang lain," ucapnya.
Menurutnya arus lalin yang kerap mengalami kepadatan lainnya adalah jalur Cikaledong Nagreg hingga wilayah Desa Ciherang. Sehingga jika terjadi kepadatan di wilayah tersebut akan terus berkoordinasi dengan Polres Garut dan Dirlantas Polda Jabar.
"Apabila ada kepadatan yang mengarah ke Tasik-Limbangan, ini kita alihkan nanti ke Garut kota. Begitu sebaliknya. Misalkan yang ke Garut kota. Lebih padat nanti kita alihkan ke arah Tasik Limbangan. Yang muaranya satu bisa ke arah Garut. Kemudian ke arah Gentong ataupun Limbangan. CB terakhir," kata Danu.
"Ini adalah jalan terakhir, apabila padat dari kedua arus yang menuju ke Garut-Limbangan ataupun Garut Kota, kami akan dilakukan one way sepenggal. Kemudian nanti tetap kita meminta petunjuk dari Bapak Dirlantas Polda Jabar," tambahnya.
Dia menambahkan lokasi lain yang rawan mengalami kepadatan adalah jalur wisata Ciwidey. Pihaknya tetap mempertebal personil dan terdapat tim pengurai kepadatan.
"Kalau jalur wisata Ciwidey enggak bisa bergerak atau berjalan sama sekali kendaraan. Ini kita manfaatkan untuk tim urai untuk melaksanakan pertama mengurai ataupun CB terakhir tadi one way sepenggal. Jadi jika yang mengarah naik ini padat, nanti kita tutup sementara yang arah turun. Begitupun sebaliknya," pungkasnya.
(dir/dir)