Banjir Rendam Jalan Cikancung, SPBU Sampai Tutup

Banjir Rendam Jalan Cikancung, SPBU Sampai Tutup

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 06 Apr 2025 09:38 WIB
Banjir di Jalan Cikancung Bandung
Banjir di Jalan Cikancung Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Jalan Raya Majalaya-Cicalengka di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung terendam banjir. Banjir setinggi betis orang dewasa ini terjadi akibat hujan deras yang melanda kawasan itu sejak Sabtu (5/4) kemarin.

Pantauan detikJabar, Minggu (6/4/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB titik terparah terjadi di Jalan Cagak arah Cijapati. Karena genangan cukup tinggi, banyak motor mogok atau mengalami mati mesin terutama untuk motor metik. Sementara untuk mobil masih aman melintas.

Tak hanya itu banjir juga merendam salah satu tempat pengisian bahan bakar atau SPBU yang ada di jalan tersebut. Karena genangan air belum surut, demi keamanan SPBU itu terpaksa tutup. Selain itu, sejumlah petugas nampak membersihkan lumpur di SPBU itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir yang terjadi di jalan itu dikeluhkan oleh para pengendara. Pasalnya belum ada solusi konkret untuk atasi banjir di kawasan tersebut yang berlangsung sudah menahun.

"Banjirnya setiap tahun suka terjadi, enggak ada solusi, gini aja terus," ujar Iwan kepada detikJabar.

ADVERTISEMENT

Iwan mengeluhkan kondisi banjir tersebut. Pasalnya mengganggu aktivitasnya yang memiliki profesi sebagai ojek pangkalan.

"Kalau banjir gini tuh harus muter jauh ke Cikancung, untung aja ini yang di Ragas dan di Tata Asrinya aman," ujar Iwan.

Wilayah tersebut memang langganan banjir. Jika banjir besar melanda, tak hanya jalan raya pemukiman warga sekitar juga ikut terendam.

"Sebelum-sebelumnya titik lainnya juga kaya gini, tapi setelah jalannya di cor, jadi yang ke arah Cijapati yang lebih parah," tutur Iwan.

Kondisi tersebut juga dikeluhkan oleh pengendara lainnya Rifan. Dalam penanganan banjir ini, Pemkab Bandung harus segera turun tangan, pasalnya banjir terjadi setiap musim hujan.

"Pemkab Bandung harus berbenah, lihat kondisi di kawasan ini dan tata pembangunan di kawasan Cikancung," ujar Rifan.

"Kasihan masyarakat kalau terus kena dampak," tambahnya.

Menurut Rifan adanya bencana alam seperti ini bisa disebabkan oleh faktor kerusakan hutan dan membuat wilayah resapan air hilang.

"Hutan-hutan harus kembali hijau, mungkin karena adanya kejadian ini, hutannya sudah rusak. Coba lihat saja kawasan Cijapati atas, ada galian C, pertanian dan obyek wisata, harus dilihat izinnya apakah sudah pro lingkungan atau belum," ucapnya.

Selain itu, Jalan Cijapati juga dikenal sebagai jalan alternatif yang kerap digunakan. Warga dari arah Majalaya dan sekitarnya dengan tujuan Garut hingga Tasikmalaya dan sebaliknya.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads