Senyum bahagia terpancar dari siswa siswi SMP dan SMA Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia (YPPI), Baleendah, Kabupaten Bandung. Mereka saat ini bisa mengemban pendidikan dengan nyaman dan aman.
Sebelumnya, kondisi sekolah tersebut memiliki keadaannya yang mengkhawatirkan. Atap sekolah kerap mengalami kebocoran dan dinding-dinding sekolah pun mengalami keretakan.
Pelajar di sekolah tersebut kerap dihinggapi rasa khawatir jika hujan melanda. Pasalnya ketika tengah, belajar mereka tertanggu dengan adanya kebocoran di beberapa kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah tersebut saat ini telah diberi bantuan oleh Bank Mega. Fasilitas di sekolah tersebut pun telah diperbaiki dengan layak. Bahkan saat ini sekolah tersebut telah dilengkapi lab pembelajaran komputer.
Salah satu siswi kelas 10 SMA YPPI Baleendah, Septiani Ramadani (15) mengatakan, beberapa ruangan kelas atapnya kerap mengalami bocor karena bolong. Sehingga kegiatan belajar selalu terganggu.
"Dulu mah atapnya bolong gampang bocor. Pernah banjir, banyak yang rusak. Jadi aktivitas belajar keganggu kalau hujan," ujar Septiani, saat ditemui detikJabar, Jumat (11/10/2024).
Dia mengatakan aktivitas belajar selalu berhenti jika hujan melanda. Menurutnya para siswa dan guru kerap kerja bakti membereskan kelas yang bocor tersebut.
![]() |
"Anak-anak yang lagi belajar ya kebocoran. Kita jadi kerja bakti untuk beres-beres itu," katanya.
Septiani mengaku bersyukur saat ini sekolahnya telah diperbaiki. Dengan begitu, dia bisa nyaman belajar.
"Alhamdulillah sekarang mah sekolah jadi lebih nyaman dan bersih tempatnya," jelasnya.
Sementara itu, siswi lainnya, Kirana Alifa Putri (15) mengungkapkan saat ini belajar bisa lebih semangat lagi setelah sekolahnya diperbaiki. Kata dia, para siswa siswi yang lainnya pun merasakan kebahagiaan yang sama.
"Enak sekarang mah jadi lebih nyaman, lebih indah, belajarnya jadi lebih semangat," kata Kirana.
Baca juga: Darurat Sampah, Kota Bandung Serius Berbenah |
Kirana mengaku kondisi sekolahnya masih kurang baik. Kata dia, dalam kondisi hujan para siswa selalu dilanda rasa khawatir.
"Dulu emang kondisinya memang kurang baik. Kalau hujan dulu mah agak was-was takut kenapa-kenapa," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris YPPI Baleendah, Imam Supardi mengungkapkan, sekolah tersebut awalnya berdiri pada tahun 1979. Namun kata dia, pada tahun tersebut belum memiliki bangunan sendiri.
"Sebetulnya direncanakan itu tahun 1979 dan tahun 1981 kita sudah sudah ada, hanya kita pernah numpang di rumah penduduk. Kebetulan sekolah ini di bangun berdiri sejak tahun 1982 kita mendirikan bangunan," ucap Imam.
![]() |
Sekolah tersebut benar-benar berjuang dari titik terendah. Kemudian dibangun beberapa bangunan sekolah pada tahun 1982. Setelah itu beberapa bangunan tersebut berkembang.
"Kondisi bangunan sebelumnya memang sangat mengkhawatirkan, terkesan mumuh, kemudian tiap dindingnya juga lapuk ada yang terkelupas. Sehingga terlihat basah dalamnya," ungkapnya.
Dengan bangunan yang seadanya tersebut, kata Imam, banyak masyarakat enggan menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut. Menurutnya beberapa masyarakat memilih sekolah yang jauh.
"Padahal ke sana juga sekolahnya swasta-swasta juga," bebernya.
Menurutnya dengan adanya bantuan tersebut bisa berdampak positif bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Bahkan saat ini beberapa masyarakat sudah mulai mendaftarkan anak-anak ke sekolah tersebut.
"Tapi setelah kami mendapatkan renovasi seperti ini, sudah terlihat oleh masyarakat di sini. Sehingga PPDB untuk tahun ini kami mendapatkan menambah satu kelas dan kemungkinan untuk ke depannya akan lebih banyak lagi," tuturnya.
Renovasi tersebut dilakukan untuk seluruh ruang kelas yang berjumlah 13 ruang kelas, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer, Ruang UKS, Perpustakaan, Gudang, Ruang Guru dan Tata Usaha.
"Total ruang kelas SMP dan SMA ada 13 kelas. Itu semuanya direnovasi oleh Bank Mega. Pokonya kami ucapkan terimakasih," bebernya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Mega, Diza larentie menjelaskan, bangunan tersebut memang kondisinya kurang layak. Sehingga pihaknya memutuskan untuk merenovasi sekolah tersebut dengan total nilai bantuan mencapai Rp 1,62 miliar
"Dengan adanya perbaikan ini, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan lebih optimal di lingkungan yang lebih nyaman," jelas Diza.
![]() |
Diza mengaku dengan Mega Berbagi tujuan utamanya adalah ingin memajukan pendidikan di Indonesia. Sehingga bagi masyarakat yang putus sekolah bisa dibantu dengan program tersebut.
"Kita ingin mengembalikan impian anak-anak yang hampir putus sekolah karena kurangnya pra sarana atau fasilitas sekolah. Jadi yang semula kehujanan, kepanasan, sekarang sudah tidak lagi," bebernya.
Pihaknya menegaskan akan membantu bagi sekolah yang memperjuangkan anak-anak yang kurang mampu. "Pendidikan menjadi fokus utama pada penyaluran donasi Tabungan Mega Berbagi, karena Bank Mega meyakini bahwa pendidikan yang baik akan menjadi kunci bagi kemajuan suatu bangsa yang dapat membebaskan generasi penerus dari belenggu kebodohan dan kemiskinan, serta memutus mata rantai kemiskinan. Lewat pendidikan kita akan menaikan derajat dari anak-anak kita terutama di YPPI Baleendah," tegasnya.
Hingga saat ini, Bank Mega melalui Tabungan Mega Berbagi telah memberikan bantuan pembangunan kembali kepada 84 sekolah yang membutuhkan di seluruh Indonesia, dimana 6 sekolah di antaranya masih dalam proses penyelesaian. Dari total sekolah yang telah memperoleh bantuan, tercatat 12 sekolah yang berada di bawah koordinasi Regional Bank Mega Bandung, seperti Cirebon, Lembang, Subang, Garut, Tasikmalaya.
(dir/dir)