Darurat Sampah, Kota Bandung Serius Berbenah

Darurat Sampah, Kota Bandung Serius Berbenah

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 11 Okt 2024 14:30 WIB
Ilustrasi Sampah plastik
Ilustrasi sampah. (Foto: Shutterstock)
Bandung -

Masalah sampah kembali menjadi perhatian serius pemerintah di Bandung Raya setelah kondisi TPA Sarimukti semakin kritis. Mau tidak mau, penyelesaian masalah sampah harus cepat dilakukan.

Kota Bandung diketahui menjadi penyumbang sampah terbanyak yang dibuang ke TPA Sarimukti dengan jumlah mencapai 172 ritase per hari meski saat ini telah dilakukan upaya untuk pengurangan menjadi 140 ritase per hari.

Pj Wali Kota Bandung, A Koswara menuturkan, masalah sampah harus ditangai hingga tuntas, tidak hanya saat kondisi darurat. Oleh karenanya, diperlukan kolaborasi untuk menyelesaikan persoalan klasik ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan kita seperti itu, malam ini akan perkuat konsep itu dengan wawasan lebih luas lagi. Karena Bandung tidak sendirian. Walaupun jumlah produksi sampah besar, ini korelasi secara area metropolitan harus kompak dan terintegrasi," kata Koswara, Jumat (11/10/2024).

Sebagai penyumbang sampah terbanyak untuk TPA Sarimukti, penyelesaian masalah sampah di Kota Bandung jadi prioritas dan hasilnya akan jadi barometer serta acuan bagi daerah lain.

ADVERTISEMENT

"Sebagai penghasil sampah yang cukup besar, maka Kota Bandung harus selesai dahulu. Karena ini jadi barometer wilayah lain," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Sopyan Hernadi menambahkan, upaya pengurangan ritase sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti dari 172 ke 140 bisa ditargetkan tercapai pada awal Desember 2024. Pemkot Bandung juga menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurangi beban TPA Sarimukti.

"Kami menghadapi situasi yang sangat genting, dan berbagai strategi sudah kami rancang untuk periode Oktober hingga November 2024. Termasuk optimalisasi fasilitas pengolahan sampah di tingkat kelurahan dan TPS," ujarnya.

Menurutnya, tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) juga disiapkan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Sarimukti. Tercatat ada 8 TPST yang segera dikembangkan di Kota Bandung yakni di Tegalega, Nyengseret, Cicukang, Babakan Siliwangi, Batununggal, Ence Azis, Indramayu dan Gedebage.

"Jika semua fasilitas ini berfungsi sesuai rencana, mereka dapat mengolah sampah sebesar 559 ton per hari, dengan residu yang dibuang ke TPA hanya sebesar 20 persen. Ini berarti sebanyak 447 ton atau setara dengan 79 ritase per hari dapat dikurangi dari sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti pada awal 2026," jelas Sopyan.

(bba/orb)


Hide Ads