Pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke TPA Sarimukti, di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikurangi karena TPA tersebut menjelang kelebihan kapasitas atau overload.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan dalam sehari 230 ton sampah dihasilkan oleh rumah tangga se-Kota Cimahi.
"Jadi dari Pemprov Jabar, mulai membatasi pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sejak Senin (7/10). Termasuk ke Cimahi juga yang akhirnya berdampak pada pengurangan ritase," kata Chanifah saat ditemui di Pemkot Cimahi, Rabu (8/10/2024).
Chanifah mengatakan dari 230 ton sampah yang dihasilkan, Kota Cimahi dijatah bisa membuang 150 ton sampah per hari ke TPA Sarimukti dengan ritase sebanyak 24.
"Dari 24 ritase per hari itu, sekarang kita hanya dijatah 17 ritase sehari. Karen memang semua daerah juga dibatasi pembuangannya," kata Chanifah.
Chanifah menyebut upaya yang bisa dilakukan menyiasati pengurangan ritase pembuangan ke TPA Sarimukti itu yakni penerapan zero food waste di rumah tangga masing-masing.
"Maka program itu perlu peran dari masyarakat, yang bisa mengurangi produksi sampah sejak dari rumah tangga, khususnya sampah sisa makanan. Kita terapkan zero food waste," kata Chanifah.
Selain itu, Pemerintah Kota Cimahi juga melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik secara terpisah mulai dari sumber. Kemudian pengumpulan sampah terpilah oleh petugas kebersihan dan TPS Terpadu di Santiong, Cipageran.
"Kami juga edukasi petugas penarik sampah di permukiman, kontrol sampah masuk di TPS, aktivasi Bank Sampah Unit (BSU) di tingkat RW dan pengomposan mandiri di permukiman. Serta optimalisasi pengolahan sampah di TPS3R dan TPST," kata Chanifah.
Simak Video "Video: Pemerintah Larang Pembuangan Sampah Lahan Terbuka Mulai Senin"
(dir/dir)