Jabar Hari Ini: 3 Kecelakaan Terjadi dalam Sehari di Gentong

Jabar Hari Ini: 3 Kecelakaan Terjadi dalam Sehari di Gentong

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 03 Apr 2024 22:00 WIB
Mobil yang mengalami kecelakaan di Gentong pada Rabu pagi ini.
Mobil yang mengalami kecelakaan di Gentong pada Rabu pagi ini. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (3/4/2024). Salah satu di antaranya tiga kecelakaan dalam sehari di jalur mudik 'tengkorak' Gentong, Tasikmalaya.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

3 Kecelakaan dalam Sehari di Jalur Mudik Gentong

Turunan Gentong melegenda dengan tragedi-tragedi kecelakaan lalu lintasnya. Jalur mudik ini bahkan disebut salah satu turunan tengkorak di Jabar. Seperti kejadian hari ini, tiga kecelakaan terjadi di Turunan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (3/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecelakaan pertama menimpa Bus Primajasa jurusan Tasikmalaya-Bekasi yang bertabrakan dengan sebuah truk tepat di tanjakan Gentong Bawah. Insiden kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat itu bus Primajasa dengan nomor polisi B 7530 KGA itu melaju dari arah Tasikmalaya menuju Bandung. Belum juga bus menghabiskan tanjakan, dari arah berlawanan datang truk 4 roda. Truk merah dengan nomor polisi B 9613 EU itu terlihat hilang kendali lalu adu banteng dengan bus.

ADVERTISEMENT

Tak lama berselang atau sekitar pukul 05.00 WIB, sebuah truk pengangkut kelapa datang dari arah Tasikmalaya hendak melibas tanjakan. Namun karena jalanan licin akibat tumpahan solar, mobil malah tergelincir dan mundur ke kiri menabrak tebing.

Akibat kejadian itu, sopir dan dua penumpang truk mengalami luka sehingga harus dirawat di Puskesmas Lanbau Kecamatan Ciawi. Satu bus dan 2 truk bergelimpangan di tanjakan Gentong Bawah.

Selisih dua jam kemudian, kecelakaan kedua kembali terjadi. Sebuah mobil travel jenis mikrobus tergelincir di turunan Cingere Gentong. Mobil sarat penumpang itu rebah ke kanan.

Dipastikan lima orang penumpang termasuk sopir mengalami luka berat. Mereka dilarikan ke Puskesmas Lanbau Ciawi Tasikmalaya, sementara belasan lainnya mengalami luka ringan.

Kala itu mobil jenis mikrobus dengan nomor polisi Z 7165 TA itu bertolak dari Jakarta Selatan dengan tujuan Kota Banjar Jawa Barat. Kontur jalan turunan curam, tikungan ke kanan, dan cuaca hujan gerimis membuat mobil hilang kendali. Kerasnya dorongan membuat mobil berputar hingga arah depan kendaraan berbalik.

"Kan awalnya sopir belok ke kanan pas di tikungan, tapi sesaat kemudian sopir terlihat membanting setir ke kiri. Langsung mobil oleng," kata Fuad (30), penumpang yang duduk di jok depan.

Hingga akhirnya, di Rabu pagi itu kecelakaan kembali terjadi untuk ketiga kalinya. Sebuah mobil minibus tergelincir keluar jalur hingga terbalik.

Minibus warna putih dengan nomor polisi B 3597 KMS terguling di jarak beberapa meter dari lokasi kecelakaan mikrobus yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang mengalami luka-luka termasuk sopir. Beberapa diantaranya dilarikan ke Puskesmas Ciawi.

Mobil travel tersebut bertolak dari Jakarta tujuan Cilacap Jawa Tengah. Tikungan ke kanan dengan kontur turunan curam, membuat mobil meluncur deras.

"Saya lupa detik-detiknya, tapi sebelum mobil tergelincir ke kiri, sopir teriak, setir nggak bisa dibelokan," kata Sudar, salah seorang penumpang.

Setelah itu mobil tergelincir hingga berguling dan jatuh terbalik di jalan kampung yang berada di bawah jalan raya.

"Saya lupa berapa kali muternya itu mobil. Mungkin ada sampai 4 kali, pokoknya pas muter gelap saja, setelah itu saya berusaha keluar," ucap Sudar.

Usai kejadian, polisi dan warga membantu para penumpang. Polisi dan relawan ini tampak kelimpungan karena rentetan kejadian kecelakaan ini.

Sidang Pembunuhan Debt Collector di Sukabumi

Kasus pembunuhan debt collector di Sukabumi pada Senin (13/11/2023) lalu, kini telah bergulir di persidangan. Sekedar mengingat kembali, Putri Sumiati (28), warga Kampung Lio Santa, Kota Sukabumi itu nekat membunuh Roslindawati Siboro (35), seorang penagih utang di salah satu koperasi simpan pinjam (kosipa) gegara tak terima ditagih utang Rp3,5 juta.

Jasad korban pun ditemukan dengan kondisi membusuk di aliran Sungai Cipelang, Sukabumi, setelah 5 hari kemudian atau pada Sabtu (18/11/2023). Putri yang kerap disapa Uti, pun diadili di Pengadilan Negeri Kelas IB Kota Sukabumi, Rabu (3/4/2024).

Ia terancam pidana Pasal 338 KUHPidana subsider. Uti juga didakwa dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

Suami Putri, Akbar Sobari (36) dihadirkan sebagai saksi, namun ia mengundurkan diri. Sementara itu dalam sidang tersebut turut menghadirkan saksi atas nama Henhen alias Mang Embing (44). Dia merupakan sopir angkot yang mengantarkan terdakwa untuk membuang kasur berisi mayat.

Awalnya, Henhen mengaku sudah mengenal lama terdakwa Putri. Dia juga cukup akrab dengan suaminya, Akbar Sobari. Dalam sidang itu, dia juga mengetahui jika Putri sudah membunuh seseorang.

"Tahunya dari mana?" tanya Hakim Ketua Miduk Sinaga di ruang sidang.

"Dengar cerita. Banyak orang. Ada berita pembunuhan, pembunuhannya di Cikondang. Dari sosial media di Facebook, ceritanya disimpan di dalam kasur, dibuang ke sungai, diikat," jawab Henhen.

Kemudian, hakim kembali bertanya kepada saksi apakah teringat kejadian sebelum jasad korban ditemukan pada 17 November 2023. Saksi menjawab tidak. Padahal, dia sudah di BAP kepolisian.

Kemudian hakim meminta saksi untuk menceritakan lebih lanjut. Henhen pun mengatakan, malam itu anak Putri datang dan menawarkan pekerjaan untuk mengantar membuang kasur.

"Ada job bawa kasur' kata anaknya. Saya bilang sudah malam, pulang lagi anaknya. Ada setengah jam datang lagi, ada mobilnya tapi nggak ada sopirnya. Itu pang mawakeun (tolong bawa mobilnya)," ucap Henhen sambil menirukan perkataan anak terdakwa Putri.

Saat itu, Henhen mengaku tak tahu jika di dalam kasur itu berisi mayat Roslindawati. Majelis hakim kemudian berulangkali bertanya kepada Henhen soal keterangannya tak ada komunikasi dengan terdakwa.

Hakim merasa janggal lantaran saksi tak menaruh curiga pada terdakwa yang membuang kasur pada malam hari dengan alasan ada bangkai tikus.

Sejak datang hingga mengantarkan, Henhen menuturkan tak ikut membantu Putri membuang kasur. Dia hanya duduk di kursi kemudi angkot dan setelah selesai mengantarkan kembali mobil tersebut kepada pemiliknya.

Untuk jasa sopir, dia dibayar Putri sebesar Rp50 ribu. Namun uang itu pun tak masuk ke kantong pribadinya. Uang itu dia berikan kepada pemilik mobil.

Kabar kematian korban yang ternyata dibungkus dalam kasur baru diketahui saksi saat ia mengantar rombongan sekolah ke Palabuhanratu pada Jumat, 17 November 2023 lalu.

"Tahunya pas saya lagi di Palabuhanratu, lagi bawa borongan pesantren camping. Ada yang telepon, katanya ramai, yang buang kasur ternyata pembunuh, saya kaget, ngahuleng. Ternyata yang saya bawa itu mayat, saya kira itu kasur," kata Henhen.

"Saya nggak nanya-nanya, langsung ke Polres. Saya mengakui saya sopirnya. (Kenapa langsung ke kantor polisi kalau tidak tahu itu mayat?) Ada laporan, sopirnya mana, jadi saya langsung ke kantor polisi," tambah dia.

Daging Ayam-Bawang Merah di Bandung Naik

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono pastikan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Lebaran di Kota Bandung, Jawa Barat aman. Hal tersebut dikatakan Bambang usai melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Sederhana.

"Hari ini pemerintah kota punya kewajiban dan ngecek di lapangan bagaimana ketersediaan beberapa kebutuhan pokok di hari besar keagamaan di Pasar Sederhana beberapa komoditi aman, cabai merah, cengek, daging ayam, telur daging sapi dan bahkan hari ini kita cek kualitasnya juga," kata Bambang kepada awak media.

Menjelang Lebaran, Bambang imbau kepada warga Kota Bandung agar tidak panik dalam membeli kebutuhan pokok karena stok aman.

"Ketersediaan aman, saya berharap kepada warga Kota Bandung tidak panik belanja kebutuhan pokok karena ketersediaannya cukup," ujarnya.

Beberapa kebutuhan pokok naik seperti harga cabai tanjung dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogramnya, bawang merah Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogramnya. Daging ayam naik, namun kenaikannya tidak seperti tahun kemarin yang mencapai Rp 40 ribu lebih.

"Dari harga ada kenaikan tapi ada beberapa komoditi yang tidak signifikan kenaikannya. Paling tinggi cabai tanjung dan bawang," kata Bambang.

Bambang meminta kepada para pedagang untuk bersama-sama lakukan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran.

"Kita mengimbau kepada para pedagang kalaupun ada kenaikan tidak terlalu signifikan dan imbau kepada masyrakat tidak panik, itu hukum psar, namanya harga ini kita selalu mantau," jelasnya.

"Tiap hari kita perintahkan dinas dan Perumda Pasar coba kontrol harga ini baik ketersediaan dan harga. Masih relatif wajar, kalau ada kenaikan signifikan kita akan ambil langkah-langkah," tambahnya.

Bambang kembali berpesan kepada warga Kota Bandung untuk tidak panik menjelang Lebaran dan membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhannya.

Sopir Bus di Sukabumi Dites Urine

Sopir bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) menjalani tes urine di Terminal Tipe A Kota Sukabumi. Selain sopir, pemeriksaan kesehatan juga menyasar kernet dan petugas yang melayani musik lebaran Idul Fitri 2024.

Pemeriksaan diawali dengan pengisian daftar hadir, tes kesehatan berat badan, tekanan darah, tes gula, tes penyakit menular TBC dan diakhiri dengan tes urine. Kepala Badan Narkotika Nasional Kota dan Kabupaten (BNNK) Sukabumi, Sudirman mengatakan hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan penumpang saat mudik Lebaran.

"Ini bentuk sinergi arahan dari pusat di BNN jelang mudik Lebaran ini untuk melakukan antisipasi terjadi kecelakaan akibat penyalahgunaan narkoba. Kami di sini dari BNN tentu arahnya yaitu melaksanakan deteksi dini melalui tes urine kepada sopir dan kondektur," kata Sudirman di Terminal Kota Sukabumi, Rabu (3/4/2024).

Dia mengatakan pemeriksaan tes urine ini dilakukan di tiga wilayah yaitu di Cibadak, Pelabuhanratu dan Kota Sukabumi. Pihaknya menggunakan alat khusus yang dapat mendeteksi tujuh indikator mulai dari kokain, sabu, opium hingga obat-obatan keras.

"Hari ini mereka dites, besok sudah sampai di terminal mana sudah ada tim BNN yang melakukan tes lagi. Kita melihat dulu berapa sopir dan bus yang masuk hari ini. Seberapa banyak yang masuk, itu kita tes," ujarnya.

Sudirman menjelaskan penyalahgunaan narkoba dapat mengubah persepsi (mispersepsi) disorientasi ruang dan waktu. Sopir yang kecanduan narkotika tidak akan dapat membedakan siang dan malam, dekat dan jauh.

"Ini berbahaya, umumnya ditemukan jenis obat daftar G tapi yang kita khawatirkan sabu, karena sabu ini sifatnya stimulan. Bisa membuat daya tahan dia melebihi kondisi umum, bisa nggak makan, nggak minum, nggak tidur 1-2 hari bahkan lebih," kata dia.

"Obat keras atau daftar G ini kan sebetulnya obat yang digunakan untuk kesehatan seperti orang sakit jiwa, obat penenang, tapi kalau dia dikonsumsi melebihi daripada yang seharusnya, sekali minum 3-5 atau lebih ini berbahaya. Bisa tambah down, lemah atau fresh tapi kan freshnya ini berakibat kecanduan," sambungnya.

Jam kerja yang tinggi tidak dapat menjadi alasan bagi sopir untuk mengonsumsi narkotika. Oleh sebab itu, sopir harus beristirahat setelah 5-6 jam perjalanan.

Pihaknya mengimbau baik sopir pribadi maupun sopir yang melayani mudik agar menjauhi narkotika. Jangan beranggapan narkotika bisa membuat kuat dan daya tahan lebih.

"Dampaknya sudah cukup banyak, mau dia pilot, masinis dan sebagainya, narkoba itu sudah ada yang disalahgunakan oleh 'mereka' tapi dampaknya kita lihat kecelakaan. Berapa banyak yang mengendarai kecelakaan akibat narkoba, oleh karenanya saya minta oleh semua pengemudi jauhi narkoba," katanya.

Riuh Demo Karyawan PT DI gegara THR

Ratusan karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melakukan unjuk rasa di area PTDI, Kota Bandung pada Selasa (2/4/2024). Aksi unjuk rasa ini diduga berkaitan dengan tunjangan hari raya (THR) yang belum dibayarkan.
Video rekaman karyawan PTDI menggelar aksi demonstrasi viral di media sosial dan dibagikan beberapa akun Instagram di Kota Bandung.

Dari video yang dilihat detikJabar, ratusan karyawan berkumpul di kawasan PTDI dan menyampaikan aspirasinya akibat THR yang belum dibayarkan oleh pihak perusahaan.

Dirut PTDI Gita Aperiawan pun turun langsung dan menemui para pekerja yang berunjuk rasa. Ia menegaskan jika pembayaran THR yang sebelumnya sudah mulai dibayarkan sejak Selasa (2/4) sore telah diselesaikan seluruhnya hari ini Rabu (3/4/2024).

"Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2016 tentang THR bagi pekerja/buruh di perusahaan yang menyatakan THR wajib dibayarkan oleh pengusaha paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya Keagamaan," ujarnya.

Sementara itu, untuk gaji bulan Maret 2024 rencananya akan dibayarkan pada Jumat 5 April 2024 mendatang.

"Manajemen dan karyawan PTDI sepakat untuk meningkatkan keterbukaan dan komunikasi di lingkungan internal perusahaan, serta berkomitmen bahwa kemajuan perusahaan menjadi prioritas utama," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Disnaker Kota Bandung juga belum mendapatkan informasi lengkap terkait kejadian ini dan meminta kepada karyawan PTDI jika THR-nya belum dibayarkan untuk melakukan pelaporan.

"Ada mekanisme, ke bidang pengawasan bisa. Saluran pengaduan apabila THR belum dibayarkan," kata Kadisnaker Kota Bandung Andri Darusman via sambungan telepon, Rabu (3/4/2024).

Selain itu, pelaporan juga dapat dilakukan ke Bagian Hubungan Industrial Disnaker Kota Bandung.

"Ada bagian hubung industrial, langsung saja pengaduan ke kantor," ujarnya.

Disinggung apakah ada laporan perusahaan lain yang belum memberikan THR kepada karyawannya, hingga saat ini pihaknya belum dapatkan laporan.

"Belum ada, belum ada laporan," pungkasnya.

(aau/orb)


Hide Ads