Niat menjadi salah satu adab dalam berpuasa. Niat puasa merupakan suatu janji untuk melaksanakan puasa, dan diucapkan baik dalam hati maupun dilafalkan.
Dalam buku Puasa Syarat Rukun & yang Membatalkan oleh Saiyid Mahadhir, mencantumkan mazhab Syafii. Dijelaskan bahwa umumnya niat itu diartikan dengan suatu maksud untuk suatu hal disertai dengan perbuatannya.
Pentingnya niat dalam segala ibadah, bertujuan agar amalan yang dikerjakan tidak dianggap sia-sia atau amalan tidak mendapatkan nilai ibadah di sisi Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu Melafalkan Niat Berpuasa
Membaca niat dilakukan agar puasa memperoleh ridho dari Allah SWT. Mayoritas ulama, termasuk dalam mazhab As-Syafi'i mensyaratkan khusus untuk niat puasa wajib, seperti puasa Ramadhan, harus sudah ada semenjak malam dan sebelum subuh.
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, menjelaskan niat puasa Ramadan hendaknya dibaca dimulai dari malam hari hingga sebelum memasuki waktu salat Subuh.
Kedua pernyataan tersebut selaras dengan hadits Rasulullah SAW yang menyebut puasa dapat dikatakan sah jika ada niat di malam harinya.
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: "Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi).
Maka, sebaiknya niat puasa Ramadan harus dilafalkan setiap hari. Namun sebetulnya, niat sudah terwujud saat seorang muslim sudah melakukan makan sahur. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2.
Niat sahur tidak akan tercipta jika seseorang memakan sesuatu pada waktu sahur berniat bukan untuk berpuasa.
Niat Puasa Lengkap dengan Latin dan Artinya
Berikut bacaan niat sebelum menjalankan puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Pada laman Kementerian Agama dijelaskan bahwa mengucapkan niat puasa Ramadan dengan lantang merupakan hal yang sunnah.
Niat puasa Ramadan bisa dilantunkan dalam hati sebagai dorongan untuk melakukan perbuatan tulus.
Pastinya, umat Muslim dianjurkan melantunkan niat puasa Ramadhan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
Keutamaan Waktu Sahur
Dikutip detikHikmah dari buku Didoakan oleh 70 Ribu Malaikat oleh A. Noer Che dalam kitab Syarh an-Nawawi li Shahih Muslim, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa keberkahan yang terdapat pada sahur sangatlah jelas.
Waktu sahur merupakan waktu yang mustajab, tepat untuk bangun dan melaksanakan sholat malam, berdzikir, maupun berdoa.
Adapun menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari, keberkahan sahur dapat diperoleh melalui berbagai cara. Bisa dimulai dari mengikuti sunnah Rasulullah SAW dengan berkumpul bersama keluarga untuk makan, memperbanyak dzikir, berdoa, hingga memperbaiki niat puasa.
Amalan-Amalan Sunnah Ketika Sahur
Sahur bukan sekedar makan dan minum menjelang puasa, tapi juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Beberapa amalan bisa kita lakukan saat waktu sahur tiba:
1. Makan dan Minum
Makan sahur dapat menambah kekuatan ketika puasa. Sahur ini lah yang menjadi pembeda puasa orang Islam dengan Yahudi dan Nasrani.
Orang yang sahur juga niscaya dishalawati oleh para malaikat. Berdasarkan hadits dari Abu Sa'id Al Khudri RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang sahur.
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Artinya: "Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)." (HR Ahmad).
2. Berdzikir Ketika Sahur
Di dalam Al-Qur'an terdapat beberapa ayat yang menyebutkan bahwa sahur adalah waktu yang tepat untuk beristighfar atau meminta ampunan-Nya. Adapun bacaan dzikir yang paling melekat pada keseharian umat muslim adalah istighfar.
Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Adz Dzariyat ayat 18,
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
Artinya: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum Fajar."
Dalam ayat tersebut menyiratkan untuk orang-orang memohon ampunan di saat waktu sahur sebelum fajar. Didasari bahwa waktu sahur merupakan waktu yang mustajab, maka waktu tersebut menjadi waktu yang tepat untuk berdzikir.
3. Berdoa Ketika Sahur
Dikutip dari laman Rumaysho, Imam Nawawi berkata bahwa bentuk keberkahan makan sahur di antaranya adalah karena waktu itu orang bangun, ada dzikir dan do'a pada waktu mulia tersebut. Saat itu adalah waktu diturunkannya rahmat serta diterimanya doa dan istighfar. (Syarh Shahih Muslim, 9: 182)
Dalam hadits ini kita akan melihat keberkahan waktu sahur tersebut. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
"Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, "Siapa saja yang berdo'a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).
Imam Nawawi berkata:
"Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu." (Idem, 6: 36).
Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata:
"Doa dan istighfar di waktu sahur adalah diijabahi (dikabulkan)." (Fathul Bari, 3: 32).
Hal di atas dikuatkan dengan firman Allah Ta'ala,
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
"Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur." (QS. Ali Imran: 17).
4. Sholat Tahajud dan Membaca Al-Qur'an Sebelum Subuh
Selepas melaksanakan makan dan minum saat sahur, ketika masih memiliki waktu maka umat muslim diutamakan untuk melaksanakan ibadah sholat tahajud dan membaca Al-Qur'an. Amalan ini dapat dilakukan untuk menambah pahala di bulan Ramadan.
Sebagaimana amalan-amalan dikerjakan di sepertiga malam terakhir, sholat tahajud dan tadarus Al-Qur'an juga akan menambah ketakwaan, keimanan, juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT seiring dengan ibadah puasa yang tengah dijalankan.
Itulah tadi penjelasan mengenai niat puasa Ramadan. Semoga amalan di bulan suci ini kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alamin.