Niat puasa Ramadhan bisa diamalkan Muslim ketika hendak melaksanakan ibadah wajib ini. Amalan ini harus diucapkan dengan penuh kesadaran baik di dalam hati maupun dilafalkan. Berikut bacaan niat puasa Ramadhan dan tata caranya.
Niat menjadi hal yang penting dalam beribadah. Jika niatnya salah, dikhawatirkan amal yang dilakukan pahalanya bakal tertolak.
Niat puasa Ramadhan merupakan suatu janji untuk melaksanakan puasa. Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap pekerjaan itu bergantung dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan buku Puasa Syarat Rukun & yang Membatalkan oleh Saiyid Mahadhir mencantumkan mazhab Syafii. Dijelaskan bahwa umumnya niat itu diartikan dengan suatu maksud untuk suatu hal disertai dengan perbuatannya.
Niat Puasa Ramadhan
Berikut bacaan niat puasa Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Pada laman Kementerian Agama dijelaskan bahwa mengucapkan niat puasa Ramadhan dengan lantang merupakan hal yang sunnah. Niat puasa Ramadhan bisa dilantunkan dalam hati sebagai dorongan untuk melakukan perbuatan tulus.
Pastinya, umat Muslim dianjurkan melantunkan niat puasa Ramadhan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
Waktu Melafalkan Niat Puasa Ramadhan
Mayoritas ulama, termasuk dalam mazhab As-Syafi'i mensyaratkan khusus untuk niat puasa wajib, seperti puasa Ramadhan, harus sudah ada semenjak malam dan sebelum subuh.
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, menjelaskan niat puasa Ramadhan hendaknya dibaca dimulai dari malam hari hingga sebelum memasuki waktu salat Subuh.
Kedua pernyataan tersebut selaras dengan hadits Rasulullah SAW yang menyebut puasa dapat dikatakan sah jika ada niat di malam harinya.
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: "Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi).
Maka, sebaiknya niat puasa Ramadhan harus dilafalkan setiap hari.
Namun sebetulnya, niat tersebut sudah terwujud saat seorang muslim sudah melakukan makan sahur. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2.
Niat sahur tidak akan tercipta jika seseorang memakan sesuatu pada waktu sahur berniat bukan untuk berpuasa.
Tata Cara Puasa Ramadhan
Sebetulnya tidak ada hal yang berbeda tentang tata cara puasa Ramadhan dengan puasa sunnah. Hanya saja puasa Ramadhan hukumnya wajib artinya jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Berikut panduannya melansir dari situs NU Online.
1. Membaca Niat
2. Disunnahkan makan sahur
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan seperti makan, minum, dan semisalnya.
4. Menjaga diri dari perbuatan sia-sia dan memperbanyak amalan baik.
5. Berbuka saat tiba waktu Magrib
Itulah tadi penjelasan mengenai niat puasa Ramadhan. Semoga amalan di bulan suci ini kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alamin.