- Bacaan Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan a. Niat Mandi Besar Secara Umum b. Niat Mandi Besar Setelah Haid c. Niat Mandi Besar Setelah Nifas
- Penyebab yang Mengharuskan Muslim Mandi Wajib 1. Keluar Mani gegara Syahwat 2. Berhubungan Badan 3. Berhentinya Masa Haid dan Nifas 4. Masuk Islam (Mualaf) 5. Meninggal Dunia
Niat mandi besar dibaca ketika seseorang hendak melakukan proses membersihkan diri dari hadas besar dengan menuangkan air ke seluruh bagian tubuh berdasarkan tata cara sesuai syariat. Berikut berikut bacaan niat mandi besar sebelum puasa Ramadhan.
Perlu diketahui, mengutip dari NU Online, mandi besar sebelum puasa Ramadhan tidak termasuk sesuatu hal yang diwajibkan atau diharuskan jelang bulan suci. Praktik ini disyariatkan hanya untuk membersihkan diri dari hadast besar agar Muslim dapat melakukan ibadah wajib yaitu sholat.
Walau begitu, dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri disebutkan mengenai anjuran mandi saat malam bulan puasa. Namun, mandi tersebut merupakan mandi sunnah, bukan mandi wajib
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjemaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu," tulis kitab tersebut.
Bacaan Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan
Berikut bacaan niat mandi besar sebelum puasa Ramadhan untuk pria dan wanita lengkap dengan artinya.
Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan
Terdapat beberapa bacaan niat mandi junub sesuai dengan tujuan melakukannya, di antaranya:
a. Niat Mandi Besar Secara Umum
Niat dan doa ini dapat dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang dapat menghilangkan hadas besar.
Berikut niat dan doa secara umum:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta'ala.
b. Niat Mandi Besar Setelah Haid
Haid atau menstruasi ini terjadi pada seorang wanita yang telah dewasa. Pada wanita dewasa, hal ini normal terjadi setiap bulannya hingga menopause. Selama haid, wanita dilarang melaksanakan sholat dan puasa. Melakukan mandi junub dapat dilakukan ketika masa haid telah berakhir agar kembali dapat beribadah.
Berikut niat dan doa setelah haid:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.
c. Niat Mandi Besar Setelah Nifas
Nifas adalah keluarnya darah dari rahim wanita karena melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas akan keluar kurang lebih selama 40 hari. Selama masa nifas, seorang wanita dilarang untuk sholat dan puasa.
Berikut niat dan doa setelah nifas:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.
Penyebab yang Mengharuskan Muslim Mandi Wajib
Mengutip buku Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja oleh Ahmad Hawassy, berikut sejumlah perkara yang menyebabkan pengerjaan mandi wajib
1. Keluar Mani gegara Syahwat
Mani merupakan cairan yang keluar diakibatkan syahwat, baik itu dari laki-laki maupun wanita. Mimpi basah menjadi salah satu penyebab keluarnya air mani.
Menurut kesepakatan ulama, apabila ketika seseorang mimpi basah namun tidak mengeluarkan mani maka mereka tidak diwajibkan untuk mandi.
2. Berhubungan Badan
Perkara yang menyebabkan mandi wajib selanjutnya adalah bersetubuh atau jima'. Nabi SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah,
"Jika seseorang duduk di antara 4 anggota tubuh istrinya, lalu bersungguh-sungguh kepadanya (maksudnya: menyetubuhi istrinya), maka wajib baginya mandi." (Muttafaq 'alaih).
3. Berhentinya Masa Haid dan Nifas
Dari Aisyah RA, Nabi SAW berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:
"Apabila haidmu datang, maka tinggalkanlah salat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu membersihkan darah (dengan mandi) dan dirikanlah salat." (Muttafaq 'alaih).
Nifas sama halnya dengan haid sebagaimana kesepakatan para ulama. Dengan demikian, wanita juga diwajibkan mandi besar setelah selesai nifas.
4. Masuk Islam (Mualaf)
Orang yang masuk Islam juga diwajibkan mandi besar. Baik sebelumnya murtad maupun yang dari awalnya nonmuslim.
Hal ini mengacu pada hadits dari Qais bin Ashim RA, ia masuk Islam, lantas Nabi SAW memerintahkannya untuk mandi dengan air dicampur daun sidr (daun bidara) (HR Tirmidzi)
5. Meninggal Dunia
Kaum muslimin yang wafat juga wajib mandi besar dengan cara dimandikan. Hukum dari memandikan mayat ialah fardhu kifayah.
Dalil terkait hal ini berdasar dari perintah Nabi SAW kepada Ummu 'Athiyah dan para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya, ia bersabda:
"Mandikanlah dengan air dan daun bidara, sebanyak 3 kali, 5 kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu." (Muttafaq 'alaih)
(iqk/iqk)