Pemudik diminta waspada saat melintasi titik-titik rawan kecelakaan hingga bencana longsor di Kabupaten Cianjur. Rambu peringatan pun akan ditambah untuk menekan angka kecelakaan atau meminimalisir pengendara terdampak bencana saat mudik.
Kasatlantas Cianjur AKP Anaga Budiharso mengatakan, di Kabupaten Cianjur terdapat dua titik rawan kecelakaan atau blackspot, yakni Jalan Raya Cianjur-Sukabumi Kecamatan Gekbrong dan Jalan Raya Bandung, Kecamatan Karangtengah hingga Kecamatan Sukaluyu.
"Ada dua titik rawan kecelakaan. Untuk Gekbrong kondisi jalannya lurus dengan kontur jalan menurun, sedangkan untuk Jalan Raya Bandung tidak menurun tapi jalan lurusnya panjang, sehingga banyak pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi," kata dia, Jumat (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya untuk di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi sudah disiapkan escape area atau jalur penyelamatan, sehingga kendaraan yang mengalami gangguan mesin atau pengereman bisa menggunakan jalur tersebut.
"Di puncak juga ada escape area. Karena kondisi jalannya menurun sehingga diperlukan jalur penyelamatan tersebut," kata dia.
Namun, Anaga mengingatkan agar para pengendara lebih berhati-hati dan menerapkan safety riding saat mudik.
"Pastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan, dan dari pengemudinya juga cukup istirahat," kata dia.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Dindin mengatakan, khusus pemudik yang melintas jalur Puncak dan Cianjur selatan, diimbau untuk mewaspadai titik rawan bencana longsor dan pergerakan tanah.
Menurut Didin, di jalur Puncak terpadat titik rawan longsor di Lembah Koi, Cibeureum, Ciloto, dan Cugenang.
"Untuk jalur selatan titik longsor berada di sepanjang Kecamatan Campaka, Sukanagara, Pagelaran, Tanggeung, hingga Cibinong," kata dia.
"Diharapkan titik rawan tersebut jadi perhatian. Kalau hujan deras segera meneduh untuk menepi ke tempat aman," pungkasnya.
(mso/mso)