Fakta Menarik Ayam Cemani yang Serba Hitam

Fakta Menarik Ayam Cemani yang Serba Hitam

Tim detikEdu - detikJabar
Senin, 27 Feb 2023 05:00 WIB
Tak Hanya di Indonesia, Ayam Hitam Cemani Juga Populer dan Mahal di India
Ayam cemani. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Cheri Alguire)
Jakarta -

Ayam cemani memang punya keunikan tersendiri dibanding ayam lain pada umumnya. Warnanya hitam, bahkan seluruh bagian di dalam tubuhnya juga hitam!

Ayam asli dari Indonesia ini punya banyak julukan, mulai dari "Ayam paling mempesona di dunia", "Lamborghini Unggas", "Ayam Gothic", hingga "Burung Sith Lord".

Pembahasan soal ayam cemani cukup menarik untuk diulas. Yuk, simak ulasan lengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikEdu, ayam cemani berasal dari Desa Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mengutip laman Smithsonian Magazine, belum lama ini, cemani disebut sebagai "makhluk berpigmen paling pekat" yang ditemukan di alam.

Setiap aspek penampilannya mulai dari bulu, paruh, lidah, mata dan cakarnya berwarna hitam legam. Tak hanya itu, warna hitam ada di dalam tubuh ayam cemani, termasuk organ, otot, tulang, hingga daging ayamnya.

ADVERTISEMENT

Dua hal yang bukan warna hitam adalah telur yang berwarna putih seperti ayam lainnya dan darah Ayam Cemani yang berwarna merah. Alasannya lantaran semua darah mengandung hemoglobin sehingga tetap berwarna merah.

Alasan Cemani Berwarna Hitam

Ayam Cemani memang bukan satu-satunya unggas berwarna hitam di dunia. Ada beberapa unggas juga memiliki warna yang lebih gelap, tetapi berbeda dengan Ayam Cemani.

Mereka biasanya masih memiliki lidah merah muda, mata cokelat dan jeroan yang berwarna hitam. Jenis unggas lain yang memiliki warna gelap adalah Bohuslän-Dals svarthöna Swedia , Black H'Mong Vietnam, dan Silkie Amerika.

Namun yang hanya memiliki warna hitam luar dan dalam hanyalah Ayam Cemani. Kondisi ini dikenal sebagai "Fibromelanosis" atau hiperpigmentasi kulit.

Leif Andersson, ahli genetika di Universitas Uppsala, Swedia menjelaskan di dalam tubuh Ayam Cemani terjadi penataan ulang genom yang kompleks seperti dikutip dari National Geographic.

Karena keanehan yang ditemukannya, ia dan para peneliti meyakini hal ini pernah terjadi ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Meski begitu, berbeda dengan hewan yang mengalami hiperpigmentasi lainnya, penelitian ayam Cemani adalah suatu hal yang baru.

Menurutnya sebagian besar vertebrata memiliki gen yang dikenal dengan Endothelin 3 atau (EDN3). Gen ini bertugas dalam mengontrol warna kulit.

Ketika ayam normal tumbuh, sel-sel tertentu seperti yang ada di kulit dan folikel bulu menampakkan EDN3. Hal itu memicu migrasi melanoblas atau sel-sel yang kemudian menciptakan warna.

Namun pada ayam Cemani hampir seluruh sel tubuhnya menampakkan EDN3. Akibatnya melanoblas hadir 10 kali lebih banyak sehingga tulang dan jeroannya ikut berwarna hitam.

Leif menjelaskan proses ini adalah salah migrasi. Jika EDN3 terlalu banyak di tempat yang salah, sel pigmen juga akan ada di tempat yang salah.

Karena seharusnya EDN3 hanya ada di kulit bukan seluruh organ di dalam tubuh hingga tulang dan jeroannya.

Untungnya, mutasi tersebut tampaknya tidak berdampak buruk bagi kesehatan Ayam Cemani. Sebaliknya, warna hitam membuatnya lebih berharga dan tak sedikit yang mengatakan bila daging dan tulang Ayam Cemani memiliki rasa yang unik.

Sejarah Ayam Cemani

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Ayam Cemani Indonesia tepatnya di Desa Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Namun, ternyata sejarah ras ini masih menjadi misteri.

Beberapa referensi tentang ayam bertulang hitam diketahui ditulis oleh Marco Polo pada tahun 1298. Awalnya ia melakukan penjelajahan ke Asia dan menulis tentang jenis ayam yang "memiliki bulu seperti kucing, berwarna hitam dan memiliki telur terbaik".

Sayangnya tidak ada yang menjelaskan dengan pasti, apa jenis ayam yang sesuai dengan pernyataan Marco Polo. Hingga ilmuwan menyatakan deskripsi itu merujuk pada silkie amerika.

Ayam silkie diketahui sebagai seekor ayam yang memiliki lima jari dengan bulu berwarna hitam ataupun krem seperti bulu kucing. Nama 'silkie' diambil dari tekstur bulunya yang seperti bulu dari sutera.

Berdasarkan hal itu, Leif Anderson akhirnya menyimpulkan bila ayam lain yang berwarna hitam kemungkinan besar hadir karena mutasi yang dilakukan para pemilik ternak. Terutama peternak yang tertarik dengan kebaruan warna burung.

Bahkan ada anekdot yang menyatakan bila kehadiran ayam Bohuslän-Dals svarthöna Swedia terjadi karena pelaut membawa pulang seekor ayam hitam dari rute perdagangan Asia Timur dan berakhir di Eropa.

Kini, ayam cemani dan ayam berwarna hitam lainnya tergolong langka. Alasannya karena warnanya sangat tidak mungkin terjadi secara genetik.

Baca artikel lengkapnya di detikEdu dengan judul Dijuluki Ayam Paling Mempesona di Dunia, Mengapa Ayam Cemani Berwarna Hitam?

(yum/orb)


Hide Ads