BMKG merilis soal potensi banjir rob di pesisir Indonesia, salah satunya di Jawa Barat akibat adanya fenomena Super New Moon. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar pun sudah mengimbau para nelayan di pesisir agar waspada saat melaut.
Kepala DKP Jabar Hermansyah mengatakan, meski belum memberikan edaran tertulis secara resmi, pihaknya sudah menyampaikan imbauan kepada nelayan agar waspada jika pergi melaut. Nelayan diimbau untuk selalu melihat situasi cuaca apabila hendak berlayar untuk mencari tangkapan ikan.
"Untuk sementara, secara tertulis memang belum ada, tapi kami selalu mengingatkan supaya nelayan melihat situasi cuaca terlebih dahulu jika hendak berlayar," kata Hermansyah kepada detikJabar, Rabu (18/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan, DKP juga sudah memberikan arahan kepada Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem (PPMC) di Indramayu supaya bisa jeli dalam memberikan izin berlayar untuk nelayan. Selain di Indramayu, para nelayan di wilayah Cirebon juga diimbau waspada jika ingin pergi melaut.
"Jadi Kepala UPTD PPMC selalu mengingatkan nelayan melalui Syahbandar untuk melihat situasi cuaca sebelum memberi izin berlayar. Imbauan ini kita sampaikan kepada nelayan di Indramayu serta Cirebon," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam keterangan yang diterima detikJabar, data BMKG menyebutkan gelombang pasang air laut besar atau rob ini berpotensi terjadi di 23 pesisir Indonesia. Banjir rob terjadi akibat fenomena Super New Moon atau fase bulan baru.
Dalam keterangan itu, disebutkan jika waktu potensi banjir rob masing-masing wilayah berbeda waktunya. Di Jabar potensi banjir rob terjadi pada 17-19 Januari.
"Adanya fenomena Super New Moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 21 Januari 2023, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo dalam keterangan yang diterima, Selasa (17/1/2023).
"Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," ucap Eko menambahkan.
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam dan perikanan bakal terdampak karena banjir rob. BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap siaga dan waspada.
"Untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," tutur Eko.
(ral/mso)