Asa Pembudidaya Ikan Dewa di Sumedang Jelang Imlek

Asa Pembudidaya Ikan Dewa di Sumedang Jelang Imlek

Nur Azis - detikJabar
Rabu, 18 Jan 2023 03:00 WIB
Budidaya Ikan Dewa di Sumedang.
Budidaya Ikan Dewa di Sumedang (Foto: Nur Azis/detikJabar).
Sumedang - Pembudidaya ikan dewa di Desa Margamukti, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang mulai menerima pesanan jelang Imlek pada Minggu 22 Januari 2023. Harga Ikan jenis ini cukup mahal, yakni Rp1 Juta per kilogramnya.

Sekadar diketahui, salah satu tradisi dari warga Tionghoa atau pun keturunan dalam merayakan tahun baru lmlek adalah dengan menyantap ikan dewa. Di daerah lain ikan ini dikenal juga dengan sebutan ikan batak, curong, lempon, ihan, sepan, kelah, masheer, dan ikan torsoro.

Pembudidaya ikan dewa di Kawasan Cimalaka, Dedin Khoerudin mengatakan, jelang perayaan Imlek, dirinya telah mempersiapkan puluhan kilogram jenis ikan dewa beragam ukuran.

Ia pun menargetkan pada momen Imlek kali ini bisa menjual ikan dewa minimalnya sebanyak 50 kilogram.

"Imlek kali ini minal bisa menjual 50 kilo saja itu sudah lumayan, karena hitung saja jika satu kilo dihargai satu juta (rupiah) bisa menghasilkan berapa nominal," terang Dedin kepada detikjabar, Selasa (17/1/2023).

Sementara untuk saat ini, ia menyebut pemesanan ikan dewa baru datang dari 3 orang.

"Sekarang sudah ada yang pesan tiga orang masing-masing pesan dua sampai tiga kilo," ujarnya.

Ia mengungkapkan, tahun baru Imlek menjadi momen bagi pembudidaya ikan dewa. Pasalnya, tahun lalu saja penjualan mengalami peningkatan hingga mencapai 20 sampai 50 persen.

"Mudah-mudahan untuk omzet tahun ini bisa jauh lebih meningkat dari tahun sebelumnya," terang dia.

Ia menuturkan, pesanan untuk ikan dewa ini biasanya datang dari wilayah Jakarta, Bogor, Bandung dan wilayah lainnya.

"Banyak dari pembeli mencari ke daerah Sumedang sebab di beberapa daerah untuk jenis ikan ini itu disakralkan. Sementara di Sumedang sendiri justru dibudidayakan salah satunya untuk emmenuhi kebutuhan perayaan Imlek, sehingga mereka pun banyak yang mencarinya ke daerah Sumedang," paparnya.

Ia pun menjelaskan kenapa harga ikan dewa harganya mahal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas.

"Ikan dewa ini harganya mahal karena tidak setiap kolam bisa membudidayakan ikan dewa. Kemudian ikan dewa ini tidak semua orang bisa membudidayakannya terutama dalam tahap breeding (mengembangbiakannya), serta pertumbuhan ikan dewa ini terbilang lama," katanya.

Budidaya ikan dewa saat ini diketahui mulai nge-tren dikalangan pembudidaya ikan. Sebab, ikan dewa ini harganya akan jauh lebih tinggi jika dipasarkan ke luar negeri.

"Kalau di sini harganya standar dikisaran Rp 800 ribu sampai satu juta (rupiah) per kilonya tapi kalau di Malaysia harga satu kilogram bisa mencapai enam jutaan (rupiah)," paparnya.

Berita sebelumnya, salah satu pembudidaya ikan dewa atau ikan kancra yang sukses yakni Dedin Khoerudin, Warga Dusun Margamukti, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Bahkan, hasil budidayanya telah diekspor ke luar negeri.

Dalam setiap bulannya, ia minimal menargetkan harus mampu membudidayakan benih ikan dewa sebanyak 5.000 ekor benih ikan. Benih-benih tersebut untuk memenuhi kebutuhan domestik dan kebutuhan ekspor.

"Pemasaran mulai dari lokal sampai ekspor. Untuk ekspor kita kirim ke Malaysia, Singapura dan Hongkong, kalau Indonesia kita kirim ke Jakarta, Bogor, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sejumlah wilayah lainnya," ungkap Dedin kepada detikJabar, Kamis (1/9/2022).

Dedin menuturkan, ikan dewa terhitung unik lantaran bisa dijadikan sebagai ikan hias. Namun ada juga untuk kebutuhan konsumsi.

Harga benih ikan dewa ukuran 3-4 centimeter dihargai kisaran Rp 4.000 sampai Rp 5.000. Sementara ikan dewa ukuran konsumsi dihargai pada kisaran Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per kilogramnya.

"Kalau di luar negeri seperti di Malaysia atau Hongkong bisa mahal lagi harga ikan dewa untuk konsumsi ini, bisa sampai tiga juta sampai empat juta rupiah," terangnya. (mso/mso)



Hide Ads