Round-up

Segudang Pekerjaan Rumah di Balik Megahnya Masjid Al Jabbar

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 08 Jan 2023 15:30 WIB
Ribuan Jamaah Salat Jumat di Masjid Raya Al Jabbar Usai Diresmikan (Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto)
Bandung -

Masjid Al Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung baru saja diresmikan. Masjid yang memakan anggaran hingga Rp 1,2 triliun itu langsung mengundang animo masyarat untuk berdatangan ke sana, sekaligus mengabadikan momen kemegahan bangunan yang dirancang langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut.

Namun ternyata, setelah diresmikan, Masjid Al Jabbar mendatangkan sejumlah pekerjaan rumah. Mulai dari kemacetan hingga timbulnya sampah, menjadi masalah baru yang timbul setiap hari. Selain kedua hal itu, tingginya animo masyarakat juga mengakibatkan kolam-kolam di Masjid Al Jabbar berubah menjadi tempat pemandian dadakan.

Dimulai dari masalah kemacetan. Akses masuk dan keluar menuju Masjid Al Jabbar ini diketahui semrawut. Akibatnya, macet di kawasan itu tak terhindarkan lantaran aksesnya belum tersedia dan tertata dengan baik.

Contohnya dalam pantauan detikJabar, kepadatan arus lalu lintas terjadi di jalan menuju Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Minggu (1/1/2023) sore. Terlihat antrean kendaraan terjadi dari mulai akses masuk di Jalan Raya Gedebage via sempandan Sungai Cinambo.

Selain itu, karena banyaknya kendaraan yang keluar, membuat volume kendaraan di jalan tersebut meningkat dan terjadi pelambatan arus lalu lintas. Tak hanya itu saja, terjadi pertemuan antara kendaraan yang keluar dan yang akan masuk ke kawasan Masjid Al Jabbar.

Kendaraan roda empat yang diparkirkan di sempadan sungai tersebut membuat penyempitan jalan. Sehingga akes jalan tersebut menjadi sempit.

Belum lagi, tidak adanya yang mengatur lokasi parkir membuat pengunjung parkir sembarangan. Tak hanya kendaraan roda empat, kendaraan roda dua pun banyak yang parkir di pinggir sungai.

Karena mereka parkir jauh dari masjid dan meninggalkan kendaraanya di pinggir jalan, mereka harus berjalan kaki mengitari sempadan sungai untuk sampai ke masjid ini. Pengunjung juga masuk bukan melalui akses seharusnya. Ada pengunjung yang masuk melewati jalur samping dan meloncati tanaman, ada juga yang masuk lewat belakang mengintari pematang sawah.

Seakan ingin cepat sampai, sedikit celah yang ada di sekeliling masjid ini digunakan sebagai akses masuk. Padahal sudah jelas, akses masuk ada di bagian depan.

Kondisi itu pun lalu mendapatkan perhatian khusus dari Pakar Transportasi ITB R. Sony Sulaksono Wibowo. Ia menilai, masjid diresmikan tapi akses menuju masjid belum dipikirkan dengan baik. Apalagi kawasan itu juga terkoneksi dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

"Sayangnya kan GBLA belum disiapkan untuk itu (akses tol), Al Jabbar juga belum disiapkan untuk itu, mapping kawasan tersebut belum disiapkan, sehingga menurut saya punten saja terlalu dipaksakan peresmian Al Jabbar itu, mungkin animo masyarakat cukup tinggi akhirnya dibuka," kata Sony kepada detikJabar via sambungan telepon, Senin (2/1/2023).

Dia menilai, masjid Al Jabbar punya daya tarik tersendiri. Sehingga, dipastikan memancing animo masyarakat yang tinggi. "Sebetulnya dibuka sebagai aktivitas kegiatan masjid tidak apa-apa, tapi Al Jabbar memiliki daya tarik sendiri yang memang harus diantisipasi untuk itu," ujarnya.

Warga parkir sembarang di akses menuju Masjid Al Jabbar. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Selain itu, kemacetan yang terjadi, mengganggu lalu lintas masyarakat sekitar di mana akses yang digunakan sama-sama menyatu dengan akses pemukiman dan perumahan.

"Ini kawasan lokal, tiba-tiba kita bangun bangunan megah di tengah sawah ya kan, kalau berkaitan dengan sawahnya seperti lumbung padi tidak apa-apa, tapi ini objek wisata di tengah-tengah sawah, sehingga akses orang-orang yang digunakan warga ke kota atau yang hendak ke sawah (terganggu)," tuturnya.

"Kalau kita bangun pusat wisata, menarik banyak orang kita harus pikirkan aksesnya juga kesana, selain jalannya juga lahan parkirnya dan penataannya," terang Sony.

Sony menambahkan petugas pengatur lalin dari Dinas Perhubungan (Dishub) juga tak bisa berbuat banyak. Terlebih akses tol KM 149 yang sampai saat ini belum dibuka.

"Memang kalau saya perhatikan beberapa hari sejak dibuka sampai Hari Minggu puncaknya sepertinya koordinasi dari Dinas Perhubungan baik provinsi dan kota tidak terlalu maksimal karena tadi, aksesnya belum bisa apa-apa," ucapnya.

Dia menilai, animo masyarakat yang datang ke masjid ini sama seperti animo pendukung Persib Bandung yang akan menyaksikan laga big match di Stadion GBLA. Pada pertandingan besar, KM 149 juga dibuka.

"Kalau kita komparasi dengan pertandingan Persib waktu itu di GBLA, gerbang tol KM 149 sempat dibuka kalau tidak salah, kemudian masyarakat diberi akses, kalau ini (untuk Al Jabbar) tidak sepertinya. Memang konektivitas antara Al Jabbar dan GBLA juga tidak terlalu bagus dan ini perlu dipikirkan, jangan sampai masjid semegah itu menjadi sia-sia, sia-sia dalam artian kemegahannya hilang," jelasnya.

Oleh karenanya, sambung Sony, salah satu solusi yang bisa diambil dengan membuka exit tol KM 149. Dia pun menyarankan agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong Jasamarga untuk mempercepat pembukaan tol KM 149.

"Tol sudah ada, cuman perlengkapannya belum ada dari Jasa Marga, secara infrastruktur sudah jadi dan siap cuman peralatan gerbang tol untuk pembayaran belum dipasang. Ini bisa jadi hal pertama yang dipercepat," tuturnya.

Di samping itu, Sony juga menyoroti kantong parkir di sekitar masjid Al Jabbar. Menurutnya, Pemprov Jabar perlu memikirkan tempat parkir bagi pengunjung. Selain itu, Sony juga mewanti-wanti kepada Pemprov Jabar agar betul-betul memikirkan tempat parkir bagi pengunjung Masjid Raya Al Jabbar ini.

"Masalah parkir harus diperhatikan, penataan parkir juga harus dipikirkan diharapkan masyarakat menggunakan mobil bisa lewat akses itu. Buat yang menggunakan motor harus kita pikirkan jalannya juga, karena masyarakat Pengguna motor bakal berbondong-bodong dari segala arah, itu harus diarahkan, lewat jalur tertentu dan disediakan parkir plus jalur pejalan kaki dari tempat parkir ke Al Jabbar," ucap Sony.

Halaman Selanjutnya Masalah Sampah




(ral/yum)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork