Akhir Kasus Dugaan Pemukulan Bupati Pangandaran

Round-Up

Akhir Kasus Dugaan Pemukulan Bupati Pangandaran

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 08 Jan 2023 11:30 WIB
Geger Bupati Pangandaran Ngamuk Saat Sidak Tempat Hiburan Malam
Geger Bupati Pangandaran Ngamuk Saat Sidak Tempat Hiburan Malam. (Foto: Tangkapan Layar Video Viral)
Pangandaran -

Pembukaan segel tempat hiburan malam yang dilakukan Nandang Suhendar alias Ujang Bendo membuat Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata geram. Bupati Jeje dituduh memukul Ujang Bendo.

Kejadian dugaan pemukulan terhadap Ujang Bendo itu berawal dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan orang nomor satu di Pangandaran pada Sabtu (31/12/2022). Jeje sidak ke tempat hiburan malam yang kondisinya telah disegel Satpol PP. Kasus ini pun membuat Jeje dipolisikan.

Namun perselisihan keduanya berakhir damai. Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan pihak pelapor telah mencabut laporannya. "Sudah selesai, sudah beres. Islah. Kedua belah pihak saling meminta maaf. Dia kan babaturan (teman)," kata Luhut kepada detikJabar, Senin, 2 Januari 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeje pun angkat bicara, terkait kasus dugaan pemukulan yang berujung damai. Ia beralasan ingin menjaga suasana kondusif di masyarakat. "Minggu (1/1/2023) malam kemarin ribuan masa terpacu emosi karena mengetahui ada oknum yang membuka penutupan hiburan malam," ujar Jeje.

Pada saat itu, Jeje menyebut ribuan massa yang berkumpul di Alun-alun Paamprokan, saat itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat akan menyatakan kekesalan kepada warga yang merobek segel tempat hiburan. "Saya sangat berterima kasih karena dapat dukungan dari banyak warga," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Jeje ribuan masa yang hendak unjuk rasa ke tempat hiburan malam berhasil diredam. Soal perdamaian dengan Ujang Bendo, warga yang cekcok dengannya dan melaporkan ke polisi, Jeje menegaskan hal serupa dan ingin menjaga suasana kondusif.

"Ya betul tadi pagi saya bersama kasat Reskrim Polres Pangandaran dan pelapor saudara Ujang Bendo telah sepakat untuk islah dan damai. Saya juga sadar, karena itu menjadi tanggung jawab saya sebagai Bupati menjaga kondusifitas," ungkapnya.

Jeje menuturkan, pelapor sudah mencabut laporan dan meminta maaf. Ia pun menyampaikan permintaan maaf karena kelewat emosi. "Memang penutupan tempat hiburan adalah hal prinsip bagi saya. Maka saya juga minta maaf karena meluapkan emosi," jelasnya.

Terkait penutupan tempat hiburan malam, Jeje tegaskan itu merupakan tindakan tegas. Tak ada lagi tawar-menawar karena ada kepentingan umat yang besar. "Atas dasar kepentingan yang lebih besar untuk kepentingan umat," tuturnya.

Terkait sikapnya yang marah-marah saat sidak yang berujung dilaporkan ke polisi, Jeje itu cara dia untuk seseorang sesuai dengan karakter lawan bicaranya. "Makanya gaya bicaranya harus seperti Gatotkaca," ucapnya.

Jeje menyebut tak ada sama sekali pemukulan yang dilakukannya. Ia menegaskan hanya mengusap pipi Ujang Bendo. "Saya tidak memukul, hanya mengusap wajahnya supaya sadar sambil istighfar," terang Jeje.

(wip/iqk)


Hide Ads