Temuan Kasus Baru HIV/AIDS di Bandung Barat-Subang

Temuan Kasus Baru HIV/AIDS di Bandung Barat-Subang

Whisnu Pradana, Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Jumat, 02 Sep 2022 01:30 WIB
Laboratory Request, Hiv Test, Hiv Positive
Foto: Getty Images/iStockphoto/atakan
Bandung Barat -

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat sedikitnya ada 550 warga KBB positif HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus sejak 2011 hingga pertengahan 2022 ini. Khusus pada 2022, ada penambahan 46 kasus.

"Akumulasi dari tahun 2011 sampai Juni 2022 itu ada 550 kasus positif HIV/AIDS. Tapi kalau di tahun ini saja ada 46 kasus positif baru," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes KBB, Nurul Rasyihan, Kamis (1/9/2022).

Rincian kasus HIV/AIDS yakni 15 orang di tahun 2011, 6 orang di tahun 2012, 32 orang di tahun 2013, 66 orang di tahun 2014, 67 orang di tahun 2015, 50 orang di tahun 2016, 44 orang di tahun 2017, 56 orang di tahun 2018, 56 orang di tahun 2019, 73 orang di tahun 2020, 39 orang di tahun 2021, dan 46 orang di tahun 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang perlu diakui ini fenomena gunung es, karena kan dari pemeriksaannya hanya ke locus-locus populasi berisiko itu," ucap Nurul.

Untuk kasus 2022, Dinkes Kabupaten Bandung Barat mencatat ada penambahan 46 kasus HIV/AIDS. "Sampai Juni ini, ada 46 kasus baru HIV/AIDS. Rinciannya ibu hamil itu ada 8 orang, TB ada 4 orang, Lelaki Seks Lelaki (LSL) ada 28 orang, waria 2 orang, dan lain-lain 4 orang," kata Nurul.

ADVERTISEMENT

Namun saat ini, kata Nurul, pihaknya fokus melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil yang menyumbang 8 orang positif HIV/AIDS. Meskipun tak bisa dipungkiri jika kategori LSL lebih berisiko tertular HIV/AIDS.

"Kita periksa tentunya (ibu hamil), kemudian yang hasilnya positif (HIV/AIDS) kita panggil juga suaminya. Cuma sampai saat ini kan memang keterbukaannya agak susah ya jadi menyulitkan juga pendataannya," kata Nurul.

Berdasarkan arahan dari provinsi Jawa Barat, ibu hamil di setiap daerah harus 100 persen di skrining HIV/AIDS. "Memang kita terus skrining sesuai arahan provinsi. Cuma yang jadi soal itu stigma di masyarakat yang menyulitkan skrining itu," ujar Nurul.

Nurul mengatakan banyak faktor yang menyebabkan ibu hamil terkonfirmasi HIV/AIDS. Namun yang paling utama yakni perilaku hubungan seksual sehingga ada kemungkinan tertular dari suaminya.

Kasus HIV/AIDS di Subang

Kasus warga positif HIV/AIDS di Kabupaten Subang terus meningkat. Sejak Januari hingga Juli 2022 tercatat ada penambahan kasus HIV/AIDS sebanyak 156 kasus.

"Pada 2022, selama periode Januari-Juli tercatat ada 156 warga Subang yang terinfeksi positif HIV/AIDS" ujar Kadinkes Subang, dr. Maxi, Kamis (1/9/2022).

Menurut Maxi, Dinkes Subang sudah memeriksa 15.501 orang dari berbagai profesi. "Yang menjalani pemeriksaan HIV, diantaranya ibu hamil, balita gizi buruk, kelompok beresiko tinggi seperti PSK, lelaki suka lelaki (LSL), dan waria, serta beberapa komunitas lainnya," katanya.

Maxi mengatakan, dari 15.501 orang yang diperiksa, tercatat ada 156 orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS. Hingga saat ini, bila ditotalkan penderita HIV/AIDS di Subang terdapat 2.667 orang.

"Penambahan kasus HIV/AIDS di tahun 2022 ini disumbang dari kalangan ibu hamil, ibu rumah tangga (IRT), anak-anak, pelajar, sopir, waria, wanita pekerja seks (WPS), karyawan, pengangguran, lelaki suka lelaki (LSL) atau gay," katanya.

"Dari 2.667 orang yang positif HIV/AIDS, sebanyak 65 orang di antaranya balita," kata Maxi menambahkan.

Simak Video 'Sederet Pernyataan Kontroversial Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum':

[Gambas:Video 20detik]



(iqk/iqk)


Hide Ads