Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI KH Noor Achmad melaporkan kesenjangan yang dialami pada Baznas sejumlah daerah. Ada pimpinan yang hanya digaji 500 ribu per bulannya bahkan disebut tidak mendapat gaji apa-apa.
Keterangan ini disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
"Pimpinan Baznas tersebut (di daerah) yang luar biasa ada yang mendapatkan gaji 500 ribu per bulan, bahkan ada yang tidak mendapatkan apa-apa, bahkan mengeluarkan uang sendiri," beber pria yang juga disapa Kiai Noor ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut, disebut Kiai Noor, terjadi di Baznas bagian Timur. Ia pun kemudian mengambil contoh kesenjangan yang terlihat di Baznas daerah Jawa dan Sumatera dengan Baznas yang berada di bagian Timur.
Tidak hanya gaji, kesenjangan lain yang terlihat adalah kondisi kantor Baznas sendiri. Beberapa disebutnya masih tidak memiliki kantor atau berpindah-pindah sesuai dengan posisi ketua Baznas daerah tersebut.
Kiai Noor kemudian melanjutkan kesenjangan lainnya yakni nihilnya dukungan dan kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat, "Masih banyak yang belum banyak mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat," ungkapnya.
Selain itu, laporan yang diterimanya terkait kesenjangan kondisi Baznas di daerah terlihat pada minimnya orang yang berminat dalam pengelolaan dana keagamaan. Hal ini disebabkan karena jumlah muslim yang minoritas di daerah tersebut.
"Contohnya dari pendaftaran pimpinan Baznas, kalau diminta 10, dikirim ke pusat buat diambil 5, itu hanya ada kurang dari 5. Saking minimnya," tutur Kiai Noor.
Padahal, Kiai Noor mengatakan, sudah ada penerapan program 4 penguatan yang terdiri dari, organisasi, kelembagaan, serta manajemen; Sumber Daya Manusia (SDM); infrastruktur; dan jaringan. Namun, kesenjangan tersebut masih terlihat mencolok.
"Dalam kenyataannya, dari jumlah 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Baznas, ada perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok antara kabupaten satu dengan yang lain atau provinsi satu dengan provinsi yang lain," ujarnya.
Untuk itu, Kiai Noor melanjutkan, para pimpinan Baznas dari daerah yang disebutkannya diundang langsung untuk menghadiri Rakornas Baznas 2023 di Jakarta dengan pembiayaan full dari Baznas pusat.
"Kami melihat betapa beratnya mereka berjuang untuk Baznas di daerah-daerah tersebut. Kami juga masih melihat begitu berkutatnya teman-teman kami di daerah dalam rangka memperkuat Baznas," pungkasnya.
Rakornas Baznas 2023 digelar mulai hari ini hingga 22 September 2023 dengan tema 3 A (aman syar'i, aman regulasi, dan aman NKRI). Rapat besar ini akan membahas evaluasi pencapaian pengelolaan zakat per provinsi tahun 2022 dan semester 1 2023, penguatan pencapaian target 2030, serta perencanaan target, dan strategi pengelolaan zakat tahun 2024.
Pembukaan Rakornas Baznas ditandai dengan pemukulan gong beberapa kali oleh Wapres Ma'ruf Amin di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Secara bersamaan, hal itu juga menandai dibukanya training of trainer (ToT) bahasa isyarat Al-Qur'an.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal