Peran Pesantren dalam Dakwah Islam di Indonesia yang Ada sejak Walisongo

Peran Pesantren dalam Dakwah Islam di Indonesia yang Ada sejak Walisongo

Kristina - detikHikmah
Jumat, 02 Agu 2024 13:20 WIB
Muslim kids reciting holy Koran
Ilustrasi santri belajar di pesantren. Foto: Getty Images/iStockphoto/DistinctiveImages
Jakarta -

Pesantren menjadi pendidikan Islam tertua yang ada di Tanah Air. Peran pesantren begitu penting dalam dakwah Islam di Indonesia.

Menurut Peraturan Menteri Agama RI Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren, pesantren adalah lembaga yang berbasis masyarakat dan didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat Islam, dan/atau masyarakat yang menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil 'alamin.

Lebih lanjut, pengajaran tersebut tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat, dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah Islam, keteladanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka NKRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pendapat yang menyebut pesantren muncul pada masa dakwah wali songo di Tanah Jawa. Disebutkan dalam buku Model Pendidikan Pesantren Salafi karya Kholis Tohir, Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik menjadi sosok yang pertama kali mendirikan pesantren.

Ada juga yang menyebut istilah pesantren populer dan berkembang sejak putra Sunan Gresik yang bernama Sunan Ampel mendirikan padepokan di Ampel Surabaya sebagai pendidikan di Jawa. Hal tersebut dijelaskan dalam artikel jurnal berjudul Sejarah dan Peran Pesantren dalam Pendidikan di Indonesia karya Adnan Mahdi yang terbit di Jurnal Islamic Review Volume II April 2013.

ADVERTISEMENT

Pesantren Berperan Cetak Kader Ulama untuk Sebarkan Islam

Disebutkan dalam buku Pendidikan Pesantren: Pola Pengasuhan, Pembentukan Karakter, dan Perlindungan Anak karya Achmad Muchaddam Fahham, peran pesantren dalam dakwah Islam di Indonesia adalah untuk mencetak kader ulama. Tujuan ini bisa menjadi dasar awal mula berdirinya pesantren, yakni mendukung tersebarnya ajaran Islam lebih luas.

Tujuan dasar pesantren tersebut kini telah mengalami perluasan makna. Pesantren berkembang untuk mendidik para santri agar kelak dapat menjadi ulama yang menguasai pengetahuan umum dan sarjana dalam pengetahuan umum yang menguasai agama.

Berikut tujuan khusus pesantren di Indonesia:

  • Mendidik santri untuk menjadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, cerdas, terampil, dan sehat lahir batin sebagai warga negara yang berpancasila.
  • Mendidik santri untuk menjadi muslim selaku kader ulama dan mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh dalam mengamalkan Islam secara utuh dan dinamis.
  • Mendidik santri untuk memperoleh kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan.
  • Mendidik tenaga-tenaga penyuluh pembangunan keluarga dan masyarakat atau lingkungan.
  • Mendidik santri agar menjadi tenaga yang cakap dalam berbagai sektor pembangunan, khususnya mental dan spiritual.
  • Mendidik santri meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Pesantren kini berkembang menjadi tiga tipe, yakni pesantren salaf, khalaf, dan konvergensi salaf dan khalaf. Dijelaskan dalam artikel Tipologi Pesantren (Mengkaji Sistem Salaf dan Modern) karya Muhammad Nihwan dan Paisun yang terbit di jurnal JPIK Vol 2 edisi Maret 2019, pesantren salaf adalah jenis pesantren paling awal yang ada di Indonesia, sedangkan pesantren khalaf lebih dikenal dengan pesantren modern.

Adapun, pesantren konvergensi antara salaf dan khalaf berusaha menjembatani kelemahan antara salaf dan khalaf. Umumnya pesantren jenis ini mirip dengan salaf.




(kri/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads