Kehilangan seorang ibu adalah luka yang tidak pernah sembuh. Ibu adalah sosok yang memberikan anaknya cinta tanpa syarat, doa tanpa henti, dan pengorbanan tanpa pamrih.
Meski ibu telah tiada, rasa sayang dan rindu itu tetap tinggal di hati tiap anak yang ditinggalkan. Banyak anak yang masih ingin berbakti dan berbuat baik kepada ibunya, walaupun sang ibu telah berpulang ke pangkuan Allah SWT. Perintah berbakti kepada orang tua, terutama ibu tertuang dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 14,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Wa waṣṣainal-insāna biwālidaih(i), ḥamalathu ummuhū wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhū fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaik(a), ilayyal-maṣīr(u).
Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) 'Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.' Hanya kepada-Ku (kamu) kembali."
Dalam Islam, kasih sayang anak kepada ibu tidak terputus oleh kematian. Anak masih bisa berbakti melalui amalan sederhana sebagai doa untuk ibu. Lalu, amalan apa saja yang dapat dilakukan untuk ibu yang telah meninggal dunia? Berikut penjelasannya.
Amalan untuk Ibu yang Sudah Meninggal Dunia
Bakti seorang anak kepada orang tua tidak terputus meskipun ibu telah meninggal dunia. Masih ada berbagai amalan yang dapat dilakukan sebagai bentuk doa dan kasih sayang untuk ibu tercinta. Berikut beberapa amalan untuk ibu yang sudah meninggal dunia, sebagaimana dikutip dari buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu: Amalan-amalan Dahsyat untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal karya Muhammad Abdul Hadi dan buku Mutiara yang Terpendam karya Fadlan Nasution.
1. Selalu Mendoakan Ibu
Mendoakan ibu yang sudah meninggal dunia adalah bentuk bakti anak yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Dari Abi Usaid bin Malik bin Rabi'ah as-Saidy berkata: "Ketika kami sedang berkumpul bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Bani Salamah seraya bertanya: 'Ya Rasulullah SAW, apakah saya masih bisa berbuat baik kepada kedua orang tua saya yang telah meninggal?' Rasulullah SAW, kemudian menjawab, 'ya masih bisa, dengan jalan, mendoakan keduanya, memohonkan ampun untuk segala dosa-dosa keduanya, melaksanakan janji keduanya (apabila ia mempunyai janji yang belum terpenuhi) bersilaturahmi kepada orang yang biasa disilaturahmi oleh keduanya, serta menghormati teman-temannya.'"
Hadits ini menegaskan bahwa bakti anak kepada orang tua tidak terputus oleh kematian. Termasuk kepada ibu, anak masih dapat berbuat kebaikan dengan memperbanyak doa dan memohonkan ampunan atas dosa-dosanya. Mendoakan ibu yang telah meninggal dunia menjadi salah satu bentuk bakti yang utama, karena melalui doa, anak tetap dapat mengirimkan kebaikan dan pahala meski berada di alam yang berbeda.
2.Bersedekah atas Nama Ibu
Amalan lain yang dapat dilakukan untuk ibu yang telah meninggal dunia adalah bersedekah atas namanya. Kata sedekah berasal dari bahasa Arab sadaqa yang berarti benar, yakni mencerminkan kebenaran iman seseorang.
Para fuqaha menjelaskan bahwa sedekah adalah pemberian seorang muslim yang dilakukan secara sukarela, tanpa batasan waktu dan jumlah, dengan tujuan berbuat kebaikan serta mengharapkan ridha dan pahala dari Allah SWT.
Bersedekah atas nama orang yang telah meninggal dunia hukumnya diperbolehkan, dan pahalanya akan sampai kepada orang yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Buraidah RA, ia berkata,
"Saat itu aku sedang bersama dengan Rasulullah lalu datang seorang perempuan. la berkata, 'Aku bersedekah kepada seorang budak perempuan atas nama ibuku yang telah wafat.' Lantas Rasulullah menjawab, 'Kamu pasti mendapat pahala dan warisnya diberikan kepadamu.' Perempuan itu bertanya, 'Ya Rasulullah, ibuku memiliki kewajiban untuk mengqadha puasa selama sebulan, bolehkah aku berpuasa atas namanya?' Lalu Rasulullah menjawab, 'Berpuasalah atas namanya.' Lalu perempuan itu bertanya lagi, 'Ibuku juga belum menunaikan ibadah haji, bolehkan aku berhaji atas namanya?' Lalu Rasul menjawab lagi, 'Berhajilah atas namanya," (HR. Bukhari dan Muslim).
Di hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sedekah tersebut berpahala dan manfaatnya sampai kepada sang ibu. Selain itu, Rasulullah SAW juga membolehkan anak melaksanakan ibadah lain atas nama orang tua yang telah meninggal dunia, seperti mengqada puasa dan menunaikan ibadah haji. Hal ini menunjukkan bahwa amal anak dapat menjadi jalan kebaikan bagi ibu meskipun telah berada di alam kubur.
Sebagai penguat, Habib Abdurrahman dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin menjelaskan bahwa seseorang yang melakukan suatu amalan, lalu menghadiahkan pahalanya kepada orang lain dengan niat kepada Allah SWT, maka pahala tersebut akan sampai, baik kepada orang yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Dengan demikian, bersedekah atas nama orang tua, terlebih ibu yang sudah meninggal dunia merupakan amalan yang dianjurkan. Melalui sedekah, anak dapat membantu menghadiahkan pahala serta memohonkan rahmat dan ampunan Allah SWT.
3. Berwakaf dengan Nama Ibu
Berwakaf atas nama ibu yang telah meninggal dunia merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh anak sebagai bentuk bakti dan doa. Secara bahasa, wakaf berarti menahan atau mencegah, yaitu menahan harta agar manfaatnya terus digunakan untuk kepentingan umum dan kebaikan di jalan Allah SWT.
Wakaf dilakukan dengan memberikan harta, seperti tanah, bangunan, atau barang yang bermanfaat, untuk keperluan ibadah dan kebaikan bersama. Pahala wakaf akan terus mengalir selama manfaatnya masih digunakan. Oleh karena itu, berwakaf atas nama ibu menjadi amal jariyah yang pahalanya tetap sampai kepada ibu meskipun beliau telah meninggal dunia.
4. Berziarah Kubur
Salah satu amalan yang dapat dilakukan anak untuk ibu yang telah meninggal dunia adalah berziarah ke makamnya. Melalui ziarah, anak dapat mendoakan ibu, mengingat kematian, serta menumbuhkan rasa bakti dan kasih sayang kepada orang tua. Meski ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, namun terdapat hadits yang menjelaskan keutamaan amalan ini. Berikut haditsnya,
وَقَدْ رَوَى الْحَكِيمُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدِيهِ
"Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA dengan keadaan marfu', 'Siapa saja yang menziarahi sekali makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada setiap Jumat, niscaya Allah mengampuninya dan ia tercatat sebagai anak yang berbakti kepada keduanya,'" (Lihat Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], cetakan pertama, juz II, halaman 573).
5. Meningkatkan Ibadah dan Kebaikan kepada Allah
Salah satu amalan yang dapat dilakukan anak untuk ibu yang telah meninggal dunia adalah memperbanyak ibadah dan amal saleh. Dengan memperbaiki hubungan kepada Allah SWT melalui ibadah wajib dan sunah, anak dapat menghadiahkan kebaikan dan pahala bagi ibu.
6. Bersilaturahmi ke Kerabat Ibu
Salah satu amalan yang dapat dilakukan anak adalah menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang terdekat ibu. Bentuk silaturahmi ini dapat dilakukan dengan mengunjungi saudara kandung ibu, keluarga besar dari pihak ibu, maupun teman dekatnya. Menjalin silaturahmi termasuk bagian dari bakti kepada orang tua, karena anak turut menjaga hubungan yang semasa hidup dirawat oleh ibu.
7. Bantu Melunasi Utang
Anak memiliki kewajiban untuk membantu melunasi utang ibu yang telah meninggal dunia, baik berupa utang materi maupun tanggungan lain yang belum terselesaikan. Melunasi utang orang tua menjadi amalan penting karena utang merupakan hak orang lain yang harus ditunaikan agar tidak memberatkan ibu di akhirat.
8. Menjaga Nama Baik Ibu
Menjaga nama baik ibu juga termasuk bentuk bakti yang bernilai ibadah. Anak dianjurkan untuk menjaga sikap, ucapan, dan perbuatan agar tidak mencoreng nama baik ibu. Dengan berperilaku baik dan menjunjung akhlak mulia, anak turut menghadiahkan kebaikan dan kehormatan bagi ibu, meskipun beliau telah meninggal dunia.
Bacaan Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal
Berikut adalah beberapa doa untuk ibu yang sudah meninggal yang bisa umat Islam amalkan:
1. Doa untuk Kedua Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
2. Doa Ampunan untuk Ibu dan Orang Berjasa dalam Hidup
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا
Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā'i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā'inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddātinā, wa asātidzatinā, wa mu'allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi 'alaynā.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami."
3. Doa Memohon Rahmat, Ampunan, dan Syafaat bagi Ibu
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَ وَارْحَمْهَهَ وَعَافِهَهَ وَاعْفُ عَنْهَهَ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
Allāhummaghfir laha, warhamha, wa 'āfiha, wa'fu 'anha. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā'ata 'alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuknya (Ibu). Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa'at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat."
4. Doa Sapu Jagad, Sholawat Nabi, dan Surah Al-Fatihah
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ
Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā 'adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil 'izzati 'an mā yashifūna, wa salāmun 'alal mursalīna, wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil 'alamīn. Al-Fatihah.
Artinya: "Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (membaca surah Al-Fatihah)."
Itulah beberapa amalan yang bisa dilakukan anak untuk ibu yang telah meninggal dunia. Semoga setiap kebaikan yang dikerjakan menjadi jalan turunnya rahmat, ampunan, dan ridho Allah SWT untuk ibu tercinta.
Simak Video "Video: Kapan Waktu yang Dianjurkan Makmum Baca Surat Al-Fatihah?"
(lus/lus)