Tata Cara Kirim Al-Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal

Tata Cara Kirim Al-Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Selasa, 09 Des 2025 06:00 WIB
Muslim woman pray on hijab praying with Koran on mat indoors
Ilustrasi wanita muslim berdoa/Foto: Getty Images/iStockphoto/think4photop
Balikpapan -

Mendoakan orang yang sudah meninggal merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Salah satu bentuknya adalah mengirimkan bacaan Al-Fatihah untuk almarhum, yang oleh sebagian besar ulama dipandang sebagai amalan yang sah dan bermanfaat bagi mereka yang telah wafat.

Dikutip buku Merayakan Khilafiyah Menuai Rahmat Ilahiah karya Zikri Darussalam & Rahman, jumhur ulama sepakat doa dan pahala amal tertentu termasuk sedekah, dapat dihadiahkan kepada saudara muslim yang telah meninggal, dan hal ini memberikan manfaat bagi mereka.

Dikutip detikHikmah, anjuran ini juga sejalan dengan hadis sahih yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tatkala manusia meninggal maka putuslah segala amalnya, kecuali tiga macam: anak saleh yang mendoakannya, sedekah jariyah setelahnya, atau ilmu yang bermanfaat karenanya." (HR Muslim)

Dalam ilmu fikih, penjelasan lebih mendalam ditemukan dalam kitab Tabyin al-Haqaiq Syarah Kanz al-Daqaiq, disebutkan bahwa: "Ulama Hanafiyyah memandang bahwa mengirimkan pahala bacaan Al-Qur'an, baik Al-Fatihah maupun surah lainnya, untuk mayit adalah boleh. Dan ini akan sampai serta menjadi kemanfaatan bagi mayit."

Dengan dasar-dasar tersebut, membaca Al-Fatihah dan doa untuk almarhum menjadi cara yang umum dilakukan umat Islam, baik dalam kegiatan tahlilan, ziarah kubur untuk mendoakan saudara yang telah berpulang.

Cara Mengirim Al-Fatihah dan Doa untuk Almarhum

Menurut buku Merayakan Khilafiyah Menuai Rahmat Ilahiah, tata cara mengirim Al-Fatihah dan doa untuk almarhum dapat dilakukan dengan urutan berikut:

  1. Membaca surah Al-Fatihah
  2. Membaca surah Yasin
  3. Membaca surah Al-Ikhlas
  4. Membaca surah Al-Falaq dan An-Nas
  5. Membaca ayat-ayat terpilih dari surah Al-Baqarah: ayat 1-5, 163, 255, dan 284
  6. Membaca istighfar
  7. Membaca tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid
  8. Membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW
  9. Membaca Asmaul Husna
  10. Membaca doa khusus untuk almarhum

Urutan ini boleh disesuaikan dengan kebiasaan keluarga atau tradisi masyarakat setempat, karena utamanya adalah mendoakan kebaikan dan ampunan bagi almarhum.

Doa Lengkap untuk Almarhum (Arab, Latin, dan Artinya)

Dikutip dari Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr, berikut doa lengkap yang dianjurkan dibaca untuk almarhum:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ، وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقْهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfir lahu, warhamhu, wa 'āfihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' mudkhalahu, waghsilhu bil-mā'i wath-thalji wal-barad, wa naqqihi minal-khaṭāyā kamā naqqaytat-thawbal-abyaḍa minad-danas, wa abdilhu dāran khairan min dārihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zawjan khairan min zawjihi, wa adkhilhul-jannah, wa a'idhhu min 'adhābil-qabr, wa min 'adhābin-nār.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, berilah dia afiat dan maafkanlah dia. Muliakanlah jamuannya dan luaskan tempat masuknya. Cucilah dia dengan air, salju, dan embun, dan sucikanlah dia dari kesalahan-kesalahannya sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah baginya tempat yang lebih baik daripada tempatnya, keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, dan pasangan yang lebih baik daripada pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari azab kubur dan azab neraka."

Doa ini termasuk doa paling lengkap yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mendoakan orang yang telah meninggal.

Amalan Lain dan Waktu Mustajab Mengirim Doa

Mengirim pahala untuk orang yang telah meninggal tidak hanya terbatas pada bacaan Al-Fatihah saja. Para ulama menjelaskan bahwa bentuk amalan lain seperti sedekah, wakaf, zikir, hingga pelaksanaan haji atau umrah badal juga dapat dihadiahkan pahalanya kepada almarhum selama syarat-syaratnya terpenuhi.

Dalam tradisi masyarakat Indonesia, acara tahlilan pun memiliki dasar fikih. Meski terdapat perbedaan pandangan, mayoritas ulama Nusantara menilai bahwa berkumpul untuk membaca doa dan Al-Qur'an demi mendoakan almarhum merupakan amalan baik selama tidak diyakini wajib, dan bentuknya sejalan dengan majlis zikir atau majlis Qur'an yang dianjurkan dalam literatur klasik.

Bacaan Al-Fatihah sendiri dipercaya sebagai hadiah pahala berupa doa, mengingat surah ini merupakan Ummul Kitab dan memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Membacanya dengan niat menghadiahkan pahala dipahami sebagai bentuk doa paling utama yang ditujukan kepada almarhum.

Terkait waktu, tidak ada ketentuan khusus kapan seseorang harus mengirim doa untuk yang telah meninggal. Tetapi para ulama menyebut beberapa waktu yang dianggap mustajab seperti setelah salat wajib, malam Jumat, saat hujan turun, antara azan dan iqamah, serta setelah membaca Al-Qur'an.

Selain itu, para ahli fikih juga menegaskan bahwa doa dari anak yang saleh adalah yang paling cepat sampai kepada almarhum karena adanya ikatan nasab dan kedekatan kasih sayang yang melekat antara anak dan orang tua.

Mengirim Al-Fatihah dan doa kepada almarhum adalah amalan yang memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam. Dalil dari hadis maupun pendapat ulama menunjukkan bahwa pahala doa, bacaan Al-Qur'an, serta kebaikan lainnya dapat sampai kepada mereka yang telah wafat.

Wallahualam bishawab

Halaman 2 dari 4
(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads